Jam 19.00
"...ihh itu tuh bukan gitu caranya, tapi gini..." udah sekitar 15 menit-an aku mengajari Noel tapi sama sekali gak ada yang masuk ke otak pelajarannya. Jdi kayak masuk telinga kiri keluar telinga kanan, serasa lewat gitu aja.
"Kapan sih terakhir kali lo belajar?"Tanya ku.
"Entah, gue lupa"Jawabnya pasrah
"Lo kali yang ngajarinnya gak bener, coba deh lo jelasinnya pelan-pelan trus sabar gak pake emosian"Kata Noel. Aku pun menatap nya tajam dan mengajarinya seperti yang dia minta, setelah cukup lama aku mengajarinya, ternyata Noel orangnya cepat mengerti. Sebenarnya dia pintar, kalo saja dia gak salah pergaulan.
"Lo itu benernya pinter, tpi kenapa...yaa gtu deh. Apa lo pikir kalo lo nakal lo jadi populer? Kalo lo pinter lo juga bakal populer kalik"
"Bukan itu alasannya, lo jangan sok tau" Kata Noel dan melanjutkan belajarnya.
Aku pun diam dan lanjut belajar.
•••••
Keesokan paginya, sampai di sekolah saat aku berjalan di koridor aku melihat Nia sedang jalan sambil menatap seseorang di depannya aku pun mengagetkannya."Hai! Natap siapa sih? Sampai segitunya ngeliatinnya"Kata ku.
"Usstt... kecilin suara lo. Itu tuh di depan ada kak Billy"
"Ya..trus kenapa? Siapa coba kak Billy itu"
Saat aku berkata itu, dengan suara yang lumayan keras, orang yang kusebut namanya menoleh ke hadapan kita dan menatap kita. Aku pun juga menatapnya, lalu 'Kak Billy' pun pergi."Tuh kann, kak Billy jadi pergi, gara-gara lo sih. Siapa suruh suara lo keras banget kan di denger jadinya"Kata Nia. Aku pun hanya nyengir.
"Ohh jadi kak Billy itu gebetan lo? Lo suka kan sama dia?"Kata ku dengan suara lantang.
"Lunaaa, udah gue bilang jangan keras-keras, kalo dia denger gimanaa"
"Kan bagus lagi, dia bisa peka trus dia deketin kamu deh"
"Bukan gitu, justru sebaliknya, dia bisa aja ngejauh dari gue"
"Bodo amat, kalau ngejauh bisa cari yang lain, cowok gak dia doang"Kataku dan saat aku berkata itu kak Iras dan kak Irvan pas banget lewat! Aku pun jadi salah tingkah sendiri.
"Ohh kebetulan dia lewat luna, ngomong-ngomong dia yang mana ya luna? Yang kiri atau yang kanan?"Tanya Nia dengan suara lantang.
"Niaa kamu ni lho. Sial"Kataku dan saat aku berkata itu 'si kembar' 2"nya menatap ku.
"Oh? Lo yang kemarin gue tabrak kan?"Tanya salah satu, entah itu Iras aty Irvan, sepertinya itu Iras karna orang yang kutemui dikantin itu Irvan.
"Ah,iya kak"Kataku sambil menatap Irvan yang juga menatap ku.
"Ohh iyaya deh"Kata Iras. Secara spontan aku mengulurkan tangan di depan Irvan.
"Kenalin kak, namaku Luna Ariesya,salam kenal kak"Kataku tersenyum kecil. Lalu dia membalas uluran tangan ku.
"Michael Irvan,salam kenal juga"Kata Irvan dan tersenyum miring.
"Yaudh deh kak, duluan ya"Kataku dan menarik Nia lalu pergi. Setelah cukup jauh, aku teriak kegirangan.
"Oemjiii, Niaa. Mimpi apa gue semalam, kenapa tadi kak Irvan mau ngulurin tangannya buat kenalan sama gue, padahal dulu Mia ngajak kenalan kak Irvan tapi kak Irvan nolak"Kata ku.
"Yaudah sih, jangan senang dulu, siapa tau mood nya dia emang lagi bagus"
"Iya juga sih, udahlah, ke kelas yuk"Kataku dan berjalan masuk ke kelas.
•••••
Dikelas, aku baca di papan mading, disana tertera daftar-daftar ekstra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
Teen Fiction••••• Luna Ariesya. Gadis yang selalu merasakan cinta yang tak terbalaskan, atau kita sering mendengarnya dengan sebutan 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Luna sama seperti gadis lainnya, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Saat ia berharap i...