Part 64

1.1K 44 2
                                    

Author POV
_________________

Keesokan harinya, saat jam istirahat sekolah, Luna, Nia, dan Rita berada dalam satu meja di kantin dan makan bersama. Sebenarnya mereka kurang personil satu lagi, tapi Keira masih saja sama. Mungkin suatu saat nanti Keira akan sadar dengan sendirinya...

"Kalian tau gak sih...--"

"Ya gak lah, lo kan blm kasi tau"Kata Rita.

"Ini gue juga mau ngasik tau. Slow dong"Kata Nia. Luna hanya tersenyum menatap Rita dan Nia bergantian.

"Willi cerita ke gue.. katanya kak Irvan jatuh kesandung sama tali sepatunya sendiri. Tepat di kerumunan banyak orang lagi. Gimana gak malu coba?"Kata Nia dan ketawa ngakak. Rita ikut tertawa dan Luna hanya terkekeh.

"Ngomong-ngomong apa kabar sama dia yah? Gue udah lama gak ketemu dia"Kata Luna.

"Biasa. Udah mau pergantian jabatan OSIS. Ya kak Irvan paati sibuk sama kegiatan OSIS. Willi juga gitu kok"Kata Nia.

"Oh.. gitu.."

"Kenapa,Lun? Lo kangen dia? Lo masih ngarepin dia? Noel mau lo kemanain?"

"Lah, gue cuma nanya kabar aja bukan berarti kangen sama dia. Lagipula siapa juga sih yang masih ngarepin dia"Kata Luna.

"Yaudah..bagus.. lo masih setia sama Noel"Kata Rita tersenyum. Dan aku balas tersenyum.

"Balik ke kelas,kuy? Udah mau masuk nih"Kata Nia.

Luna POV
______________

Saat kami bertiga berjalan di tangga mau ke kelas, aku,Rita dan Nia berpapasan dengan Hana,Keira dan 2 pengikut mereka yang gue gk tau namanya. Lebih tepatnya kami di cegat oleh mereka. Rita dan Nia menatap sinis mereka. Tapi aku hanya diam menatap mereka. Keira berjalan satu langkah turun tangga mendekati ku.

"Lo! Lo tau kesalahan lo apa?"Tanya Keira ketus dengan telunjuknya ia seidkit menekan bahu ku. Aku mengernyitkan alisku.

"Kesalahan gue? Emang apa salah gue?"Tanya ku bingung.

"Kei, lo bisa kok ngomongin baik-baik. Gak usah ketus gitu"Kata Rita.

"Diem lo! Urusan gue bukan sama lo"Kata Keira.

"Kei, lo kenapa sih? Berubah banget sih lo"Kata Nia.

"Lo permasalahin Dirga? Itu kan yang lo mau? Oke. Gue ngaku emang salah, tapi asal lo tau, gue sama Dirga gak lebih dari teman. Gue gak ada perasaan apa-apa ke dia. Gue menghargai perasaan lo"Kata Luna.

"Bagus lo sadar. Gak usah sok baik deh lo. Lo tau kesalahan terbesar lo apa? DIRGA CUMA JADIIN GUE PELAMPIASAN, DAN LO TAU GUE BENCI ITU!!"kata Keira membentak ku dan mendorong bahuku dengan telunjuknya. Alhasil, aku yang tidak dapat menyeimbangkan tubuh ku merasa terdorong dan terjatuh.

"LUNAA!!"Teriak Nia, dan Rita. Aku memejamkan mataku, namun sebelum terjatuh aku merasakan seseorang memeluk tubuhku erat dan melindungi tubuhku dengannya. Aku merasa terguling di tangga.

BRUKKK.

Aku merasa badan ku sedikit sakit, perlahan aku membuka mataku dan aku terbelalak. Aku terjatuh tepat diatas pelukan seseorang. Aku langsung terduduk dan melihat pergelangan tangannya. Seketika air mataku turun dari pelupuk mataku.

"NOELL!!" Aku menangis karna melihat Noel tidak membuka matanya. Aku melihat darah segar mengalir dari keningnya.

"Noel!! Bangun!!"Kataku berteriak. Aku mengguncang-guncangkan tubuh Noel. Aku tidak peduli orang-orang yang sedang melihatku. Aku merasakan tangan ku dan kaki ku merasa terkilir.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang