Keesokan paginya. Aku, dan keluarga ku termasuk Noel sedang sarapan. Selesai sarapan kami langsung pergi ke sekolah. Diperjalanan, tumben Noel memulai pembicaraan.
"Lega kan perasaan lo setelah lo jujur ke temen-temen?"Tanya Noel.
"Hm."Gumam ku. Aku tidak tau kenapa mood ku hari ini sangat jelek.
"Baguslah"Kata Noel. Dan setelah itu tidak ada pembicaraan lagi. Aku pun berjalan masuk ke kelas. Sampai di kelas aku duduk di tempat dudui ku. Dan Keira menghampiri ku.
"Mana Noel? Lo gk berangkat bareng dia?"Tanya Keira. Aku menatapnya sedikit bingung. Tumben dia menanyakan Noel.
"Tuh dia"Kataku dan Noel baru memasuki ruang kelas.
"Tumben nanyain. Jangan-jangan lo--"
"Ussttt..."Kata Keira membekap mulutku. Aku terkejut. Mataku terbelalak. Keira suka sama Noel?
Tak lama kemudian Rita dan Nia datang.
"Kenapa ni?"Tanya Nia.
"Eng-Enggak apa-apa"Kata Keira nyengir dan menarik tangannya kembali. Aku hanya tertawa kecil dan menyapa Rita yang baru tiba.
[Skip]
Bel Istirahat berbunyi. Kami berempat sedang makan bersama. Saat kita sedang asyik mengobrol, tiba-tiba Axel datang dan duduk disebelah ku yang kebetulan ada kursi kosong disana.
"Hallo.."Sapa Axel dengan senyumnya. Aku menatapnya tajam. Keira, Nia dan Rita menatap Axel bingung.
"Kakak ngapain disini?"Tanya Keira.
"Nyamperin calon pacar dong"Kata Axel dan merangkul pundak ku tapi dengan cepat aku menepisnya.
"Apaansih. Pergi lo. Ganggu tau gak sih!"Kata ku sambil memberi tatapan tajam.
"Jangan gitu dong... gue cuman mau bilang, kenapa lo gk makan bareng pacar lo? Itu tuh disana. Yg lagi sama cowok-cowok"Kata Axel menunjuk Noel dengan dagunya. Mata Keira, Nia Rita tertuju pada Noel.
"Suka-suka dia mau makan bareng siapa. Pergi lo! Lo ngerti bahasa indonesia kan?!"Kataku tegas.
"Apa jangan-jangan itu semua cuma sandiwara lo aja? Berani nya lo nipu gue"Kata Axel tersenyum miring.
Deg!
Njir, skak mat gue. Noel. Noel. Gimana iniii?!
"Lo yang pergi atau gue yang pergi?!"
"Udah sabar,Lun"Kata Rita menenangkan ku.
"Lo ngapain duduk deket pacar gue? Udah gue bilang berapa kali, lo percuma ngejar Luna. PERCUMA"Kata Noel tiba-tiba datang dan menarik baju Axel. Semua orang dikantin tertuju padaku.
Damn it. Kenapa jdi pusat perhatian gini sih.
Lalu Noel pun menarik tangan ku dan mengajak ku pergi dari kantin. Jadi inikah maksud dari mood ku yang tidak baik hari ini(?)
Noel mengajak ku ke halaman belakang yang tampak sepi. Kami berhadapan. Aku menatap dia dan dia menatapku.
"Dia semakin menjadi-jadi"Kata Noel dan mengacak-acak rambutnya sendiri lalu menghela nafas kasar.
"Gue tau. Gue gak ngerti cara buat dia berhenti. Dia gila. Terlalu terobsesi sama gue"Kata ku kesal dan menghela nafas.
"Udah ah, gue ke kelas dulu"Kata ku dan Noel menahan ku.
"Tunggu. Kita barengan aja"Kata Noel.
"Gak. Gue duluan"Kataku dan berjalan meninggalkannya sendirian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
Teen Fiction••••• Luna Ariesya. Gadis yang selalu merasakan cinta yang tak terbalaskan, atau kita sering mendengarnya dengan sebutan 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Luna sama seperti gadis lainnya, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Saat ia berharap i...