Part 53

1K 46 0
                                    

Author POV
________________

Hana menunggu Niel selesai dari sekolahnya, ia menunggu tepat di depan gedung tempat Sekolah Niel. Setelah cukup lama menunggu, Niel keluar dari Sekolah-nya dan Hana langsung menghampirinya.

"Nielo Chovaski?"Tanya Hana. Ia masih memakai seragam sekolahnya. Hana membolos sekolah hari ini.

Niel terdiam menatap Hana dan melihat seragam sekolahnya yang sama dengan Luna.

"Ada perlu apa mencari saya?"Tanya Niel menatap datar Hana. Tatapan yang sama percis dengan Noel.

"Gue butuh bantuan lo"Kata Hana to the point. Niel mengerutkan keningnya. Siapa perempuan yang didepannya ini, berani-berani nya meminta bantuan padahal ia belum tahu namanya.

"Ah, lo pasti bingungkan darimana gue kenal lo? Pertama-tama, perkenalkan nama gue Hana Stephani. Gue datang kesini karna perlu bantuan lo"Kata Hana dan mengulurkan tangan kanannya. Tapi Niel tidak membalas uluran tersebut dan hanya diam menatap Hana datar.

"Gue tau lo kenal Luna, dan lo pasti suka sama dia,kan? Apa lo benar-benar gak tau tujuan dia deketin lo? Apa lo benar-benar gak sadar lo dimanfaatin sama dia? Apa lo--"

"Justru saya yang tidak mengerti maksud anda datang kesini. Maaf, saya sibuk. Saya pergi dulu"Kata Niel lalu pergi meninggalkan Hana sendiri. Hana kesal dan menghentakan kakinya kasar.

"Gue bakal buat lo menyesal. Tunggu aja nanti, lo bakal perlu bantuan dari gue"Kata Hana lalu pergi.

Niel masuk ke dalam mobilnya dan mengambil ponselnya lalu mengetik nama 'Luna' dan mengirim pesan padanya.

Nielo Chovaski : kita ketemuam hari ini ya? Bisa gak?

Sambil menunggu pesan tersebut, Niel mengetuk-ngetuk setir mobilnya, melihat terus ke layar ponselnya menunggu balasan dari perempuan tersebut. 10 menit kemudian barulah dibalas.

Luna Ariesya : maaf,Niel. Gak bisa nih, gue lagi ada kerja kelompok.

Nielo Chovaski : jam brp kerja klmponya selesai? Nnti gue jemput.

Luna Ariesya : gue gak tau, gue nnti dijemput kakak gue. Lo gak usah repot-repot.

Nielo Chovaski : lo gak ngerepotin,Lun. Gue cuma pngn ketemu sama lo.

5 menit... 10 menit.. 15 menit.. tak ada balasan dari Luna. Niel pun memukul setir mobilnya dan melempera ponselnya ke kursi penumpang.

"Argh. Sial. Lo menghindar dari gue,kan?"Kata Niel lalu mengendarai mobilnya menuju tempat Bimbelnya.

Disisi lain...

"Lagi balas chat siapa sih? Serius amat kyknya smpek gigit kuku gtu"Kata Noel. Baru saja bel pulang berbunyi, sejak insiden kemarin, Noel selalu menemani Luna bahkan mengabaikan kumpul ekstra nya demi Luna. Memang terbilang 'alay' tapi Noel tidak mau Luna kenapa-kenapa lagi.

Luna sibuk mencari 1000 alasan untuk menghindari Niel. Perasaan Luna selalu tidak tenang sejak berhubungan dengan Niel. Dari awal Luna memang salah mendekatinya. Tapi sudah terlambat, ia harus menghadapinya daripada nantinya lebih buruk lagi.

"Luna? Kok melamun sih?"Tanya Noel dan mengguncangkan tubuh Luna.

"Ah..ya? Kenapa?"Kata Luja sedikit gugup.

"Lo bales chat siapa? Serius gtu mikirinnya"Kata Noel. Dan Luna mulai berkeringat dingin.

"T-temen"

"Temen?"

"Ah,saudara"

"Ha?"

"M-Maksud gue, temen saudara gue kan bentar lagi ultah, trus nanyain dia nya tu suka apa gtulo,Haha"Kata Luna smbil nyengir. Benar-benar alasan yang tidak masuk akal.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang