Part 48

1.1K 54 6
                                    

Keesokan harinya...

Luna baru tiba di sekolah dan langsung di hampiri oleh Hana.

"Gak nyangka gue kalo lo diam-diam ketemuan sama Kembarannya Noel. Dulu Noel sekarang kembarannya lo deketin. Apa lo gak malu?"Tanya Hana sinis.

Luna terdiam menatap Hana tajam. Ia mengepalkan kedua tangannya. Lalu mendekati Hana.

"Lo jangan nyebar fitnah yang gak-gak ya!"

"Gue gak nyebar fitnah, itu emang fakta kok. Gue kemarin liat lo di belakang sekolah. Gue ada fotonya, lo mau liat?"Tanya Hana dengan penekanan.

"Trus apa hubungannya sama lo?! Lo mau ambil dia juga? Ambil! Silahkan!"Kata Luna lalu Hana hendak menampar Luna tapi terhenti ketika Noel datang.

"Hentikan. Cukup"Kata Noel lalu menarik Hana pergi. Luna terkejut dengan kedatangan Noel dan tiba-tiba menarik Hana.

"Gue khawatir sama lo.. gue gak nyangka kalo itu--"Omongan Noel terhenti saat Noel membalikan badannya dan mendapati ia salah menarik orang. Harusnya ia menarik Luna tapi kenapa Hana jadinya..

"Lo kenapa disini?"Tsnya Noel kaget dan langsung menarik tangannya sendiri.

"Lo yang narik gue kesini.. tadi lo bilang lo khawatir sama gue?"

"Buat apa gue khawatir sama orang kayak lo"Kata Noel lalu pergi.

Disisi lain.. Luna terdiam mematung melihat kepergian Noel dan Hana. Mukanya yang pucat pasi bercampur dengan keringat dingin karna takut kalau Noel tau dia punya kembaran dan Luna sendiri belum memberitaunya padahal selama ini Luna diam-diam bertemu dengan Niel.

"Lun...Lunaa.. lo gak papa? Gue panggil dari tadi ko gak nyaut"Kata Keira.

"Ah? Ohh.. hm.. kita ke kelas yuk"Ajak Luna.

Sampai dikelas, Luna hanya murung dan lebih banyak diam juga menenggelamkan kepalanya diatas meja dan ditutupi oleh kedua tangannya. Luna kebanyakan berpikir bagaimana kalau Noel akan membencinya? Luna menyembunyikan fakta itu sendiri dan kalau Hana tidak tau Noel punya kembaran, mau sampai kapan Luna bakal menyembunyikan fakta tersebut.

"Luna.. lo kenapa? Lo diem gini gue jadi gak enakan"Kata Rita. Lalu Nia memegang badan Luna.

"Badan Luna panas,Rit. Banyak keluar keringat dingin juga. Lun, lo kenapa? Ayo gue anter ke UKS"Kata Nia. Lalu Rita, Nia dan Keira mengantarkan Luna ke UKS.

"Makasih banyak ya.. maaf gue ngerepotin kalian"

"Sama-sama, lo jangan ngomong gtu, gue lakuin ini dengan ikhlas"Kata Keira

"Lo tidur aja,Lun. Lo kurang istirahat itu"Kata Rita

"Cepat sembuh ya,Lun. Jangan sakit terus"Kata Nia.

"Hm..makasih.. kalian ke kelas aja, takutnya nanti ada guru"Kata Luna lalu mereka bertiga keluar dari UKS. Tapi tak lama kemudian, diam-diam Dirga datang dan ikut berbaring di samping tempat tidur Luna. Ia menatap Luna lekat-lekat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang