Part 37

1.3K 61 3
                                    

Setelah esok hari dan hari-hari selanjutnya, aku dan Noel semakim dekat dan dekat namun sebatas 'sahabat'. Tak kurasa aku menjalani hubungan sebagai sepupu-sahabat sudah 6 bulan lamanya. Hingga pada suatu hari, karena suatu masalah aku memutuskan untuk berhenti sebagai status sahabat namun status kita adalah...

"...kalo kamu cemburu sama aku dan Keira, kita bisa pacaran. Setelah itu aku bisa menyuruh Keira menjauhi ku. Sekarang aku tidak bisa menjauhi Keira karna apa? Karna kita sahabatan bukan pacaran"Kata Noel.

Ya akhir-akhir ini aku cemburu karena Noel dan Keira dekat. Keira terus mendekati Noel dan entah kenapa aku merasakan sakit yang luar biasa di hatiku. Aku merasa geram, panas seperti terbakar api cemburu. Aku tau aku tidak berhak menyuruh Keira menjauhi Noel karna status kita hanya sahabatan. Tapi aku dengan tergesa-gesa mengambil keputusan.

"Ya udah,kalo gitu"Kataku tersenyum.

"Apa? Yaudah apa? Ambigu kali"Kata Noel tersenyum kecil.

"Ya gitu"

"Apa?"

"Iya, kita pacaran, bawel"Kataku dan Noel terkekeh.

"Aku janji. Aku bakal jauhi Keira dan siapapun cewek yang mendekati ku kecuali kamu dan Mama"Kata Noel tersenyum dan mengusap-usap puncak kepala ku.

"Aku butuh bukti bukan janji"Kataku tersenyum.

"Iya sayang, aku bakal buktiin itu"Kata Noel. Pipi ku memerah saat Noel memanggil 'sayang'

"Cie.. blushing.."

"Apaan sih, berarti kamu bakal jauhi mama aku dong? Mama ku kan cewek, dan kamu bilang bakal jauhi cewek siapa pun kecuali aku dan mama kamu"

"Kamu lucu juga ya.. mana mungkin aku jauhi mama kamu"Kata Noel mencolek hidungku.

"Apaan sih,Noel. Geli tau."

"Panggil el aja, biar beda dari yang lain. Panggil sayang juga gapapa"

"ish, udh deh Noel"Kataku dan itu membuat pipi ku semakin blushing.

"Kita kencan yuk dihari pertama kita jadian? Mau gak?"Ajak Noel.

"Kemana?"

"Mending kamu mandi dulu siap-siap aku juga bakal gitu trus tunggu di ruang tamu. Habis itu kita berangkat, oke?"

"Oke"

"Pinter, yaudh yuk prepare"Kata Noel mengacak-acak puncak kepala ku lalu pergi ke kamarnya.

Setelah selesai prepare, aku dan Noel pergi dengan mobil dan Noel sendiri yang menyupirnya. Aku percaya Noel, dia pintar mengendarai mobil. Sampai di mobil dia menggenggam tangan ku dan sesekali melepasnya dan melanjutkannya lagi begitu terus hingga kami sampai di tujuan.

Sekitar 15 menit diperjalanan, akhirnya kami sampai di sebuah taman kota yang luas dan banyak pengunjungnya.

"Ayo turun, kita udah sampai"Kata Noel tersenyum. Aku membuka seatbelt dan hendak membuak pintu, tapi Noel menahannya.

"Tunggu sebentar"Kata Noel lalu turun dari mobil dan memutari depan mobil lalu membuka kan aku pintu. Aku tercengang dengan tingkah konyolnya. Aku pun terkekeh.

"Biasa aja juga bisa kok.."Gumam ku.

"Romantis dikit gapapa,kan? Ayo"Kata Noel menggenggam tangan ku lalu mengajak ku pergi dan tak lupa mengunci mobil.

Taman kota tersebut rama sekali, yang membuat ku kagum adalah taman tersebut memiliki kolam pancuran ditengahnya, bunga-bunga yang bermekaran aku senang sekali melihat bunga-bunga bermekaran. Banyak keluarga yg berpiknik disini dan sebagian besar berisi orang-orang pacaran.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang