Part 32

1.3K 61 2
                                    

Aku melepaskan pegangan tangan dari Noel. Dia menatapku. Aku menunduk.

"Eng--maaf. Cuman itu yg gue bisa lakukan supaya mereka berhenti ganggu lo"Kata Noel. Aku masih syok. Aku terdiam menunduk. Lalu Noel memegang dagu ku dan menegak kan kepalaku.

"Gue gak mau lo lebih tersakiti lagi. Gue Gak mau lo kenapa-kenapa lagi. Bila perlu kita akhiri hubungan sandiwara ini dan kita pacaran beneran supaya gue bisa melindungi lo"Kata Noel. Aku mendelik.

"Gak. Lo gila ya. Gak gue gak mau. Kita ini sepupu"

"Sepupu jauh kan? Gk ada hubungan darah sama sekali"

"Gak gue gak bisa"Kataku tegas, lalu Noel menggenggam kedua tangan ku.

"Perasaan gue gak bisa bohong,Lun"

"Lo jangan bawa-bawa perasaan. Disini gue cuman menganggap lo sebagai sepupu gue"

"Kalo gue bukan sepupu lo, lo mau nerima gue?"

"Lo ngomong apa sih! Gue yakin mereka berdua bakal berhenti ganggu gue. Jadi kita berhenti juga sandiwara ini" Lalu aku menepis tangan Noel dan pergi ke kantin.

Saat aku tiba, mereka bertiga menatap ku.

"Ada apa?"Tanya ku pada mereka.

"Enggak, gapapa"Kata Nia.

"Olahraga ngapain lo? Keringat nya banyak banget"Kata Keira. Lalu aku mengbil tisur dan mengelap keringat ku.

"Gue juga gak tau bakal panas kayak gini"Kata ku.

"Yaudah makan aja dulu, bentar lagi pesenan dateng, gue udah pesenin lo kok"Kata Rita.

"Thank's Rit"Kataku tersenyum. Lalu aku melihat sekeliling kantin, dan tepat saat itu aku melihat Kak Irvan bersama temannya, dia menatap ku dan aku menatapnya. aku pun langsung mengalihkan pandangan ku tak lama kemudian pesanan kami datang dan mulai makan.

[Skip-]

Selesai makan, aku merasakan getaran ponsel ku dari saku Rok, aku pun mengambil ponsel ku dana ada notif LINE masuk.

Abel : lo dimana? Gue mau ngomong sama lo.

Aku mengerutkan keningku. Sudah lama aku tidak bicara dengannya.

Luna Ariesya : gue masih dikantin. Gue cari ke kelas lo.

Abel : oke.

"Ehm.. gue duluan ya? Abel mau ngomong sama gue"Kataku.

"Abel?"Tanya Keira. Ah, keira kan tidak mengenalnya.

"Temen sekelas SMP gue, kalian langsung aja ke kelas.. dahh.."Kataku tersenyum lalu pergi ke kelas Abel.

Kulihat Abel sedang berada di depan kelasnya.

"Mau ngomong apa?"Tanya ku padanya.

"Hei, udh lama gak ngomong"Sapa Abel.

"Gue tau, lo punya maksud tersembunyi kan?"

"Tuh tau"

"Apa lagi? Ngajarin lo?"

"Yaps, kyk dulu, tapi kali ini gak ada Dylan, cuman gue aja"

"Sialan lo"Kata ku dan meninju lengannya.

"Gimana kabar dia?"Tanya ku.

"Dylan?"

"Iyalah"

"Baik"

"Trus dia--oh iya gue lupa, dia kan baru putus sama pacarnya"Kata ku dan menepuk jidatku.

"Yaps. Tapi sekarang dia deketin cewek kayaknya"

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang