Part 25

1.3K 54 0
                                    

"Suster, makasih ya sudah merawat lukanya"Kata Noel.

"Sama-sama, ini memang kewajiban saya"

"Kalau begitu saya pergi dulu"Kata Noel. Lalu membantuku turun dari tempat tidur. Saat di depan UKS, ku lihat Noel hendak merangkul bahu ku dari belakang, namun Noel menahan gerakannya sebelum melakukan itu dan menaruh tangannya di kantong celana.

"Ayo jalan"Kata Noel tersenyum dan Noel hendak berjalan duluan, tapi aku menahannya.

"Noel."

"Hm?"

"Gue mohon sama lo, jangan bilang ini sama Kak Leo. Aku gk mau kak Leo sampai mendengar kejadian ini"

"Hm."Kata Noel tersenyum sembari menganggukan kepalanya.
•••••
Sampai di bandara, aku melihat Mama baru sampai di bandara, aku pun langsung menghampirinya.

"Mama!"Sapaku.

"Luna, tumben kamu pakai gardigan itu"Kata Mama. Mama tidak curiga sedikit pun kalo ada luka di tangan ku.

"Ah, cuacanya panas,Ma, takut kulit luna jadi item"Kataku nyengir gak jelas.

"Trus tadi kenapa luna gk ngangkst telpon mama? Mama jadi khawatir trus telpon Noel"Kata Mama.

Deg!

Apa Noel bilang pada Mama apa yang terjadi?

Aku menatapnya lalu menatap Mama.

"Ah,i-itu...itu..tadi hp luna habis battrey, jadi mati deh hp nya"Kata ku sembari tersenyum gigi.

"Yasudah, ayo tunggu papa disana"Kata Mama menarik ku dan Noel.

Setelah 30 menit cukup menunggu lama, papa datang bersamaan dengan sekretaris pribadi papa. Mama pun langsung memeluk Papa. Aku hanya tersenyum. Ku lirik Noel dan dia hanya diam datar. Ada apa dengan ekspresi nya? Apa dia gk pernah melihat momen seperti ini?

"Luna,Noel. Bagaimana keadaan kalian?"Tanya Papa dan menepuk pundak kami.

"Baik,Om"

"Baik, kok,Pa" padahal sebenarnya aku tidak baik-baik saja.

"Kita makan bersama ya, di restoran seperti biasa"Kata Papa dan aku hanya menjawab tersenyum.

Aku,Noel,Mama dan Papa sampai direstoran yang biasa kami kunjungi. Disana kami makan bersama, dan bercerita-cerita. Aku hanya makan beberapa suap dan tidak fokus mendengarkan curhatan papa. Aku hanya melamun tidak jelas. Sebenarnya aku senang sekali Papa pulang dengan keadaan selamat. Namun semua rasa senang itu tertimbun dengan masalah yang kuhadapi sekarang ini.
•••••
Sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar, dan meminum obat. Lalu aku pun mengganti seragam ku dan mandi. Setelah itu aku mengganti perbanku dan tertidur.
•••••
Keesokan paginya, keluarga ku, aku dan Noel sedang sarapan bersama. Hari ini aku menutupi luka ku dengan memakai gardigan warna biru dongker.

"Luna, kenapa terus menerus pakai gardigan? Dilepas dong gardigannya kalo lagi makan"Kata Mama.

"Ah,e-enggak ma. Cuacanya sekarang agak dingin. Luna gk mau sampek sakit"Kataku tersenyum nyengir.

"Terserah luna aja"Kata Mama. Aku hanya tersentum tipis dan lanjut makan walau hanya beberapa suap.

"Ma,Pa. Luna berangkat dulu"Kataku berdiri dan langsung pergi. Sebelum itu papa dapat berkata..

"Luna,Noel, oleh-oleh kalian udah papa taruh dikamar kalian"Kata Papa. Aku hanya mengangguk lalu pergi. Noel pun ngikut di belakang ku.

Selama di perjalanan, aku hanya diam begitu juga dengan Noel. Sampai di sekolah dan masuk ke kelas, aku masih memakai gardigan.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang