Part 34

1.2K 61 1
                                    

Keesokan paginya, aku dan keluarga ku sedang sarapan bersama..

"Semalam kamu kemana Noel? Kenapa kemarin juga tidak sekolah?"Tanya Ayah ku.

"2 hari yang lalu mama sakit, jdi harus balik kerumah"Kata Noel.

"Lalu bagaimana keadaannya sekarang?Lain kali bilang dahulu sebelum pergi"

"Sekarang sudah stabil, iya,Om"Kata Noel.

Setelah itu pun aku berangkat ke sekolah bareng Noel. 

Sampai di sekolah saat aku jalan berdampingan dengan Noel, tiba-tiba saja dari belakang seseorang menabrak ku tampak sengaja. Aku pun terbelalak dan menatap orang tersebut.

"Dirga?! Lo apaansih sengaja banget nabrak!"Kataku. Dan Dirga hanya nyengir lalu pergi begitu saja.

"Awas aja lo nanti! ishh!"Kataku dan mendengus kesal.

"Gak usah ngomel pagi-pagi. Yuk ke kelas"Kata Noel lalu menggenggam tangan kanan ku dan menarik ku pergi ke kelas.

Sampai kelas, Noel melepaskan genggaman tangannya, dan aku pun duduk di bangku ku. Apa aku kepagian ya? Kenapa baru dikit yang datang. Malah Keira,Rita, dan Nia juga belum tiba.

"Hei.. pagii.."Sapa Rita.

"Hai.. pagi juga"Sapaku balik.

"Gmna kesan mu kemarin jalan bareng Dirga?"Tanya Rita.

"Hah? Biasa aja. Malahan gue gak tenang,Rit. Lo taulah Keira suka sama Dirga"

"Justru gue senang liat lo kemarin jalan bareng Dirga. Intinya kalo lo senang gue juga ikut senang"Kata Rita. Aku pun hanya tersenyum. Saat aku memerhatikan bangku ku, aku merasa bangku ku tertukar.

"Rit. Kayaknya bangku gue ketukar nih. Liat deh, mejanya ada coretan gak jelas, udah gitu isi paku nya lagi"Kataku

"Eh, iya, trus bangku lo kemana dong? Siapa yang nukar coba? Atau lo mau tukar sama bangku nya Nino? Dia kan duduk sendiri dan dibangku nya ada bangku lebih"Kata Rita dan aku pun mengangguk. Nino membawakan meja miliknya ke bangku ku, dan saat aku hendak membawakan meja yang tertukar ke bangku Nino, tiba-tiba Dirga datang dan membiarkan dia yang membawanya. Aku hanya diam menatapnya dan mengikuti nya di belakang. Saat Dirga sudah selesai meletakan mejanya di bangku Nino, aku menatapnya sekedar dan mengucapkan 'terima kasih' lalu pergi. Aku tidak sanggup lebih lama menatapnya, aku tidak mau lagi jatuh cinta namun merasakan hal yang sakit lagi.

Aku pun duduk kembali ke bangku ku. Lalu Rita menatap ku tersenyum.

"Sumpah,Lun. Itu so sweet bgt. Dibantu Dirga"Kata Rita tersenyum dan terkekeh.

"Apaansih Rit. Biasa aja kalik. Udah lah jangan dibesar-besarin. Gue gak suka"Kata Ku. Lalu Nia dan Keira tiba.

"Kalian ngomongin apa? Pagi-pagi udah asyik sendiri"Kata Keira.

"Gak.. bukan apa-apa"balasku cepat. Aku menatap Rita tersenyum. Bermaksud untuk diam. Tapi sepertinya Rita mengerti.

"Ngomongin soal tod wktu lalu"Kata Rita. Aku masih menatapnya, Rita balas menatapku tersenyum.

"Ohh.."Kata Keira.

Aku menghela nafas lega. Tak lama kemudian bel masuj berbunyi lalu mengikuti pelajaran seperti biasa.
             
[Skip-]

Bel istirahat berbunyi. Kali ini aku tidak makan bersama dikantin berempat lagi melainkan ber-8 termasuk aku sendiri. Ya. Sudah pastinya anggota 'LoveSquad' dan itu ide dari Keira. Sejujurnya aku tidak suka makan beramai-ramai, tapi terpaksa aku turuti.

Kami duduk di bangku panjang yang pas berisi 8 orang. Aku, Keira, Rita, dan Nia duduk di satu kursi panjang dan dihadapan kami ada Noel, Dirga, Ata, dan Willi. Rasanya aku pngn cepat-cepat pergi. Ditambah Dirga dan Noel yang sembari daritadi menatapku.

"Kamu pesen apa Lun?"Tanya Keira.

"Ah..um...aku bubur ayam aja minumnya orange juice"Kataku

"Kalian?"Tanya Keira pada Dirga, Noel.

"Samain aja"Jawab Dirga dan Noel kompak. Aku menatap Noel dan Dirga bergantian.

"Oke"Kata Keira lalu dia memesan makanan. Aku menatap Rita dan Nia. Mereka sedang asyik ngobrol dengan pasangannya. Lah aku? Aku harus merasakan canggung yang luar biasa.

"Lun, lo mau ikut gue ke bandung?"Tanya Noel.

"Ngapain lo ngajak Luna ke bandung? Lo kira Jakarta-Bandung deket apa?"Kata Dirga ketus. Aku masih terdiam.

"Lun, gue udah minta izin orang tua lo kok. Dia ngeblohin aja tergantung gimana keputusan lo"Kata Noel.

"Emang.. ngapain?"Tanya ku pelan

"Jenguk nyokap gue. Lo mau kan ikut?"

"Um... iya deh. Cuman nemenin aja,kan?"Kata ku dan Noel mengangguk.

"I'm comeback. Ngomongin apaan sih. Serius amat"Kata Keira sambil menepuk bahu ku. Dan aku hanya menggeleng.

Tak lama kemudian makanan pun datang dan kami pun mulai makan.

Selesai makan, Willi-Nia, Rita-Ata. Mereka sudah duluan pergi ke kelas. Mending cari aman. Aku pun menarik Keira dan mengaitkan tangan ku di lengannya.

"Yuk ke kelas"Ajak ku. Tapi Noel tiba-tiba menarik ku lalu menggenggam tangan ku dan membisikan sesuatu padaku.

"Ada Axel. Kalo lo mau dia gak ganggu lo lagi lo harus bareng gue"Bisik Noel. Aku menegang dan mengangguk pelan.

"Kei, gue sama Noel aja"Kataku nyengir.

"Oh, yaudah gue sama Dirga"Kata Keira tersenyum. Awalnya Dirga terlihat menolak, tapi Keira memaksa dan Dirga menurut.

Aku melihat sekilas ke tempat Axel dan teman-teman nya duduk. Dia terlihat menatapku geram dan Vero tersenyum sinis.

Aku dan Noel berjalan melewati mereka. Anehnya aku merasa santai, tidak tegang sama sekali.

Kenapa rasanya nyaman dan tenang yak?

"Sama, gue juga"Sahut Noel dan menatap ku tersenyum. Aku menatapnya sambil mengedipkan mataku beberapa kali. Aku lupa kalau Noel bisa tau isi pikiran ku. Ah benar-benar..

"Serah lo deh"Kataku dan hendak menarik tanganku kembali, tali Noel mengeratkan tangan ku lagi.

"Besok kita ke bandung naik mobil keluarga lo, gue udah minta izin. Jadi tinggal berangkat aja"

"Lah, siapa yang nyetir? Gak mungkin kan supir di rmh mau nganter, kan dia nganter Mama ke kantor"

"Gue. Gue yang bawa mobil nya"

"Eh, lo kan belum 17 tahun. Mana boleh naik mobil. Lo kira Jakarta-Bandung deket apa?"Aku mengulangi perkataan Dirga dikantin. Tapi memang benar kenyataannya.

"Udah biasa kalik. tenang aja. Hampir setahum gue bawa mobil belum sama sekali gue ngalamin kecelakaan mobil. Lo aman sama gue"Kata Noel tersenyum.

"Lo bilang kemarin Tante Anisa udah baikan. Kenapa di jenguk lagi?"

"Jadi, gue gak boleh jenguk lagi? Gitu? Gue kan cuma mau ngeliat keadaannya lagi"

"Ya...boleh juga sih.. gak salah juga sih.. tapi--"

"Gak ada tapi-tapian. Lagian gue gak terima penolakan, dan lo juga udah setuju. Yuk ke kelas"Kata Noel tersenyum lalu menarik ku mengajak masuk ke kelas.
__________________________________________

Tbc.

Jangan lupa vote ya💖

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang