Part 52

1K 42 2
                                    

Author POV
________________

"APA MAKSUD LO LAKUIN ITU HAH?!" Noel geram dan muak dengan perbuatan yang dilakukan oleh perempuan didepannya ini. Hana hanya menatap Noel diam terpaku. Ia mulai cemas dan berkeringat dingin. Lalu Luna pun datang dan melerai mereka.

"Noel, lo dateng-dateng main kasar aja sama cewek" kata Luna.

"Lo tau? Lo membela orang yang salah. Lo tau? Dia yang buat lo masuk rumah sakit! Dia yang buat lo terkunci di dalam kelas dan lo masih mau ngebela dia?!"Kata Noel penuh penekanan. Luna terdiam, lalu menatap Hana tajam, Luna mengepalkan kedua tangannya. Banyak murid-murid dikelas yang membicarakan mereka.

"Hana? Hana ngunciin Luna didalam kelas? Tega bener dia"Kata salah satu murid.

"Murid baru kelakuannya kok kayak gini, apa jangan-jangan dia dikeluarin disekolahnya yang dulu ya?"bisik salah satu siswa lainnya.

"Selain kecentilan dia juga gak punya rasa kemanusiaan ya, jahat bener ngunciin orang didalam kelas"Kata seorang murid lainnya dan masih banyak lagi.

Hana pun langsung pergi keluar dari kelas dan tak ada satupun yang mengejarnya, padahal bel masuk sudah berbunyi.

"Ada apa ini? Kenapa semuanya berdiri? Kembali ketempat duduk kalian masing-masing. Ketua kelas, jelaskan apa yang terjadi disini"Kata Pak Deny selaku wali kelas 11-IPA-6.

"Saya juga kurang mengerti,Pak. Tapi sepertinya murid yang terlibat disini adalah Noel,Luna dan Hana. Hana baru saja pergi"Jelas Michel. Ketua kelas 11-IPA-6.

"Noel Afdirnata, Luna Ariesya. ikut saya ke kantor sekarang juga. Michel kamu cari Hana sekarang juga suruh untuk ke kantor temui saya. Yang lain buka buku Paket kalian halaman 15, kerjakan soal tersebut dikumpul hari ini"Kata Pak Deny

"Baik,Pak"Kata murid serempak. Pak Deny pun keluar dari kelas disusul Noel dan Luna dibelakangnya.

"Lo tenang aja, lo cukup diam. Lo korbannya disini. Biar gue yang jelasin semuanya"Kata Noel tersenyum pada Luna dan menenangkannya. Luna hanya mengangguk pelan.

Sampai dikantor...

"Apa yang terjadi sebenarnya? Luna bisa jelaskan apa yang terjadi?"Tanya Pak Deny pelan.

"Ehm..."Luna ragu untuk mengatakannya.

"Kemarin sepulang sekolah Hana mengunci Luna di kelas,Pak. Hana jelas tau bahwa masih ada orang dikelas tapi ia malah mengunci Luna yang masih diam di dalam kelas"Jelas Noel.

"Saya bertanya pada Luna bukan padamu. Bagaimana saya bisa percaya bahwa Hana melakukan itu? Apa motif dari Hana melakukan itu?"Tanya Pak Deny.

"Bapak bisa ikut saya, baru saja tadi saya melihat rekaman CCTV tersebut. Saya juga mendengar dari seorang petugas mengatakan kemarin Hana meminjam kunci kelas untuk kerja kelompok. Akibat perbuatannya itu Luna jadi depresi dan--arghh"Noel tidak bisa melanjutkannya. Ia mulai geram apalagi Hana belum ada disini. Ia menoleh kearah Luna, Luna hanya menunduk seperti orang ketakutan.

"Apa benar yang dijelaskan oleh Noel,Luna? Benar semua itu?"Tanya Pak Deny. Dan Luna mengangguk pelan. Padahal Luna hanya tau ia tertekan setelah kejadian tersebut. Selain itu Luna benar-benar baru tau tadi.

"Kalau begitu kita pergi sekarang ke ruang CCTV tersebut"Kata Pak Deny.

Sampai di Ruang CCTV Pak Deny mengecek rekaman kemarin tersebut. Namun sudah tidak ada rekaman CCTV tersebut.

"Mana rekaman CCTV-nya? Kenapa tidak ada? Kalian berbohong pada Bapak?"Tanya Pak Deny. Luna hanya diam sambil menggigit bibir bawahnya. Sedangkan Noel mengepalkan kedua tangannya, kesabarannya sudah habis. Dengan raut wajah kesal, Noel keluar dari Ruangan tersebut dan pergi mencari keberadaan Hana.

"Noel! Noel kemana kamu! Jangan berani-berani kamu kabur dari Bapak! Dan kamu Luna, kembali ke kelas. Hubungi saya bila Noel kembali ke kelas"Kata Pak Deny kesal. Noel sudah lari entah kemana tujuannya dan Luna tidak tau apa yang harus dilakukannya sekarang. Luna pun kembali ke kelasnya.

"Apa yang terjadi? Hana ngunciin lo kemarin? Kenapa lo gak cerita? Lo anggap apa kita ini,Lun?"Tanya Keira lalu menghela nafas kasar.

"Cukup,Kei. Luna lagi shock lo jangan buat dia nambah tertekan"Kata Rita.

"Gue tau ada yang gak beres kemarin. Kenapa sih gue kemarin mau aja ninggalin lo sendiri di kelas? Argh"Kata Dirga kesal dan mengacak rambutnya sendiri.

"Lo gapapa,Lun? Lo mau ke UKS?"Tanya Nia. Dan Luna menggeleng.

"Gue..gapapa"Kata Luna pelan.

"Gapapa apanya, lo dikunci dikelas sendirian, untung lo gak seharian diem disini! Mana sekarang dia Hah?! Bisanya main kabur aja"Kata Dirga kesal lalu keluar kelas mencari Hana. Luna ingin mencegahnya tapi terlambat, Dirga berlari keluar kelas.

Disisi lain..

Noel dan Hana sedang berada di gedung belakang sekolah. Noel mencekal pergelangan tangan Hana dan mendorongnya hingga bersandar ditembok dan menghalangi Hana agar tidak kabur.

"Sakit,Noel"Rintih Hana. Lalu Noel melepaskan tangan Hana dengan kasar.

"SAKIT? LO BILANG SAKIT?! RASA SAKIT INI GAK SEPADAN SAMA APA YANG DIRASAIN LUNA! Lo tau lo udah sakitin dia secara mental! Gue bilang juga apa, lo jangan berani-berani sakitin dia! Dan lo yang hapus CCTV itu kan?! KENAPA LO HAPUS CCTV ITU HAH?! LO MALU ATAS APA YANG TELAH LO LAKUIN ITU HAH?!" Noel tak bisa menahannya lagi. Kapan Hana akan berhenti melakukan itu semua. Kapan ia punya kesadaran seperti itu.

"Gue takut kehilangan lo,Noel. Gue tau gue salah ninggalin lo dulu. Tapi itu dulu, gue udah berubah,Noel. Gue bukan yang dulu lagi, gue..gue pngn lo balik lagi sama gue"

"HAH! Perasaan gue udah berubah, gue udah gak ada perasaan apa-apa lagi sama lo! Harus berapa kali gue jelasin ini ke lo!"

"Lo kayak gini karna Luna kan?! Kalo aja Luna gak deketin lo, lo gak bakal punya perasaan apa-apa ke dia,kan?! Gue gak bisa dien aja. Gue harus merebut lo kembali. Walaupun harus pakai cara kekerasan. Gue gak peduli. Gue bakal buat Luna ngerasain sakit lebih dari ini!"Kata Hana menatap Noel sinis.

"Gue gak bakal biarin lo sakitin Luna! Awas aja kalo gue liat dengan mata dan kepala gue sendiri lo sakitin Luna? Gue gak segan-segan bakal langsung bunuh lo saat itu juga!"Kata Dirga tiba-tiba datang dan membuat Noel dan Hana terdiam mematung.

"Lo jangan ikut campur urusan gue!"Kata Noel menatap tajam Dirga.

"Kalo gue udah terlanjur ikut campur gimana? Gue gak bisa diem gitu aja liat orang yang gue sayangi disakitin. Dan buat lo, dari awal gue gak suka liat lo, tapi tau-tau lo malah pindah kesini. Kenapa lo gak balik ke korea lagi? Disini bukan tempat lo!"Kata Dirga menatap Hana tajam. Hana pun membalas tatapan tersebut lalu pergi. Noel masih terdiam menatap Dirga.

"Dan lo, gue harap lo jangan buat Luna nangis lagi! Gue kapan aja bisa gantiin posisi lo itu. Inget, walau gue terlambat tapi gue masih memiliki perasaan yang sama untuk Luna. Dia perempuan istimewa bagi gue. Gue gak tega liat Luna sedih gara-gara cowok brengsek kayak lo" Kata Dirga lalu pergi meninggalkan Noel sendirian.

Setelah itu, Dirga kembali ke kelas disusul Noel dibelakangnya tak lama kemudian. Hana masih belum kembali ke kelas.

"Noel, lo ditunggu Pak Deny dikantor. Dan gue gak ketemu Hana dari tadi. Gue udah nyari keliling juga gak ketemu, bilang sama Pak Deny gue gak bisa ketemu sama Hana"Kata Michel dan Noel mengangguk lalu pergi. Sebelum pergi ia sempat menatap Luna tersenyum.
____________________________________________

Tbc.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 💓

Thankyou💖

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang