Part 43

1.3K 56 3
                                    

Author POV
_______________

Luna pergi dengan keadaan terisak, ia berjalan di koridor sambil mengusap air matanya yang terus menerus turun. Luna menaiki tangga hingga tanpa sadar ia sampai di lantai 3 dan itu Area kelas 12. Dengan cepat Luna turun tangga dan berhenti di lantai 1. Ia menunduk dan diam disana.

Tanpa Luna sadari, Dirga mengikutinya dari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa Luna sadari, Dirga mengikutinya dari tadi. Ia belum berani menghampiri Lua dan hanya berani menatapnya dari belakang.

Luna berdiri dan menghapus air matanya lalu hendak melangkah ke Lantai 2 namun langkahnya terhenti karna Dirga berdiri di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna berdiri dan menghapus air matanya lalu hendak melangkah ke Lantai 2 namun langkahnya terhenti karna Dirga berdiri di depannya.

"Ah,Um.. sejak kapan lo disini? Tidak, itu tidak penting. Kalo lo melihat semua kejadian tadi, gue harap lo mau rahasiain itu"Kata Luna dan hendak pergi tapi lengannya di tahan oleh Dirga.

"Apa imbalannya kalo gue ngelakuin itu?"
Luna terdiam dan hanya menepis pelan tangan Dirga lalu pergi. Luna pergi ke kantin dan menghampiri temannya.

"Kenapa lama bgt dtgnya? Kita udah lesai makan nih"Kata Keira.

"Tujuan gue kesini bukan makan tapi nyari kalian"Kata Luna.

"Lo gapapa? Kenapa mata lo merah sembap gtu?"Tanya Nia.

"Usstt... gak, gue gapapa, gue ke kelas duluan yah.. Bye.."Kata Luna lalu pergi ke kelas.

"Kenapa dia kayak menghindar dari kita ya?"Tanya Keira.

"Bukan menghindar, tapi Luna belum mau cerita apa yang terjadi sebenarnya"Kata Rita.

"Lo emang temen yang paling pengertian, Rit"Kata Nia.

Luna duduk di tempat duduknya dan membenamkan wajahnya diatas meja. Ia perlu ketenangan. Untungnya kelas dalam keadaan sepi. Tapi Dirga tiba-tiba datang dan duduk di sebelah Luna, dia ikut membenamkan wajahnya diatas meja sambil menatap Luna.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang