Aku membuka mataku dan mengerjapkan mata berkali-kali. Aku melihat jam tangan ku. Jam 13.35. Udh 30 menit yang lalu udah pulang. Aku terbangun. Aku menengok kanan-kiri. Aku melihat Noel sedang duduk di sofa UKS, dia sedang menatap ku lalu beranjak dari sofa dan menghampiriku.
"Sejak kapan lo diem disini? Kenapa gk bangunin gue sih?"Tanyaku menatapnya.
Hening. Tak ada jawaban. Noel hanya menatapku."Kenapa lo gk bilang.. lo pernah mengidap PTSD?"
"Ah..itu..lo kenapa harus tau sih? Lo pasti nanya ke suster Rika kan?"Aku melihat ke meja Suster Rika. Dan Kak Rika gak ada disana mungkin udah pulang?
"Gue berhak tau Lun! Gue sepupu lo"Kata Noel menatapku tajam.
"Sejak kapan lo peduli sama gue? Biasanya juga cuek"Kataku beranjak dari tempat tidur dan hendak mengambil tasku yang ada di sofa. Tapi Noel menahan tangan ku lembut.
"Lun, gue...gue udah berubah. Semenjak lo datang ke kehidupan gue. Lo mengubah segalanya dalam hidup gue. Lo.. lo udah buat gue--"
"Gue gak melakukan apa-apa selama ini. Gue cuma melakukan apa yang harusnya dilakuin. Gue ngerasa lo belum berubah. Ah, udahlah gak penting. Lo pulang aja dulu. Gue masih ada urusan"Kataku menepis pelan tangan Noel. Lalu hendak pergi tapi Noel lagi menahan ku.
"Urusan apa? Trus lo pulang naik apa? Sama siapa?"
"Bukan urusan lo. Gue pulang naik taksi"Kataku menepisnya lalu mengambil tas ku dan pergi.
Aku menyetop taksi yang lewat di depan sekolah. Lalu masuk ke dalam taksi tersebut. Aku pergi ke Rumah Sakit langganan ku dulu. RS Gardenia. Ya, udah 2 tahun lamanya aku dulu sering datang ke rumah sakit ini, tapi baru sekarang aku menginjakan kaki ku disini lagi. Dulu aku sering datang kesini diam-diam sama Kak Leo. Tapi sekarang aku sendirian. Aku sempat gugup saat baru masuk rumah sakit, tapi aku memaksa masuk. Aku harus kuat.
Aku mendatangi Apotek disana.
"Permisi, buk. Saya mau beli obat yang ini, sama tambahan obat tidur ya"Kataku lalu memberikan sebotol obat yang sudah kosong pada suster tersebut.
"Ohh iya, tunggu sebentar ya. Atas nama siapa?"
"Luna Ariesya"
"Baik, silahkan duduk dan tunggu dulu ya dik"Kata Suster tersebut. Aku pun duduk menunggu.
30 menit berlalu.
"Luna Ariesya" nama ku sudah di panggil. Aku pun mengambil obat tersebut.
"Ini obatnya diminum 1 butir 2x sehari setelah makan. Dan satu lagi hanya boleh 1 butir 1x sehari setelah makan. Karna kalau obat tidur ini di minum lebih dari 1x akan berakibat buruk"
"Ah, baik buk.. berapa total semuanya?"
"450.000" aku pun mengeluarkan 4 lembar seratus ribuan dan 1 lembar limapuluh ribuan.
"Makasih banyak dik, lekas sembuh ya" aku pun hanya tersenyum lalu mengambil obat tersebut dan pergi. Tak lupa aku memasuk obat tersebut ke dalam tas.
Saat keluar dari rumah sakit, aku mendengar ponsel ku berdering dan melihat nama 'Kak Leo💝' dilayar ponsel ku. Aku pun dengan cepat menjawab panggilan tersebut.
"Hallo, Kak Leo.. apa kabar kak?"
"Baik, luna gmna?"
"Ya gitu deh kak..."
"Kak Leo denger dari Noel, katanya kamu sering pingsan ya? Luna.. jujur sama kakak. Vero, mulai ganggu kamu lagi ya?"
"Hm.. iya kak. Vero satu sekolah lagi sama Luna. Trus Luna juga baru tau kalau Axel juga satu sekolah sama Luna"
![](https://img.wattpad.com/cover/79025461-288-k820752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
Teen Fiction••••• Luna Ariesya. Gadis yang selalu merasakan cinta yang tak terbalaskan, atau kita sering mendengarnya dengan sebutan 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Luna sama seperti gadis lainnya, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Saat ia berharap i...