Part 1

8.3K 215 5
                                    

Hari ini hari pertama aku masuk SMA dan menjalani MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dulu itu namanya MOS tpi sekarang udah diganti. Saat hari pertama menjalani MPLS, aku senang karna banyak temanku sewaktu SMP bergabung di gugus 2, termasuk Viona sahabat ku sejak SMP.

Walaupun MPLS gk ribet amat dibanding MOS, tpi waktu upacara bendera-nya yg bikin kaki dan badan ku pegel semua, walau begitu aku tetap bertahan.

Di hari terakhir MPLS, kakak OSIS memberi tugas untuk menulis surat cinta/benci untuk Kakak OSIS. Pasti hampir setiap sekolah mengalami hal yang sama,kan? Begitu pula dengan sekolah ku. Aku berencana memberikan surat cinta pada kakak Instruktur gugus ku yang telah membimbingku selama 3 hari, namanya Kak Irvan. Saat itu aku tau kalau Kak Irvan ternyata punya kembaran namanya Kak Iras. Walaupun mirip, menurutku lebih gantengan Kak Irvan...

Saat aku memberikan surat cinta pada Kak Irvan, Kak Irvan cuma senyum dan bilang 'makasih', 1 kata itu membuatku baper-an. Gara-gara itu aku jadi salting sendiri, sampai-sampai sahabat ku sendiri heran melihat tingkah ku...

"Lo ini apaan sih, masih gantengan juga ketua Korlap kita, Kak Juno"Kata Vio

"Suka-suka gue dong mau suka sama siapa, menurut gue gantengan Kak Irvan" setelah itu kami pergi ke papan pengumuman untuk melihat pembagian kelas-nya.

Ternyata aku dan Vio beda kelas. Aku dapat kelas X-MIPA-6 dan Vio dapat kelas X-MIPA-3.

"Yah,Luna.. kita beda kelas, trus gue duduk sama siapa dong?"Kata Vio.

"Gue juga gak tau nih, lo masih mending, banyak yang lo kenal dikelas lo, gue? Gue cuman kenal sama Rita"

Keesokan harinya, walau aku dan Vio beda kelas, kami tetap berangkat bareng ke sekolah. Saat sampai dikelas ku, aku menatap semua teman sekelas ku, dan hanya beberapa yang ku kenal, dan itu semua juga belum tentu mereka mengenalku.

"Rita, aku duduk sama kamu ya? Gpp kan?"Tanya ku

"Iya, gpp. Duduk aja"Kata Rita tersenyum.

Saat bel istirahat berbunyi, aku langsung mencari Vio ke kelas-nya...

"Luna, Kelvin mau tukeran kelas sama lo tuh, lo mau kan?"Tanga Vio

"Jelas maulah, mana dia?" Vio pun memanggil Kelvin dan menghampiri ku.

"Bener lo mau tukeran kelas sama gue?"Tanya ku

"Iya, soalnya temen-temen gue semua ada di kelas lo, tapi lo yang nanyain ya boleh apa enggak tukeran kelas"

"Kalo itu gampang, Vio ayo anterin gue.." aku dan Vio pun menuju kantor dan bertana pada panitia disana.

"Permisi,Buk.. saya mau nanya, kalo mau tukeran kelas bisa? Kebetulan saya dan teman saya mau tukeran kelas"Kata ku

"Ohh, Maaf dik, kalo mau tukeran kelas kayaknya udah gak bisa lagi, soalnya nanti bakalan ribet lagi urusannya, apalagi besok ada tes iq, kan nama adik udah tercantum di absen kelasnya"

"Oh, gitu ya buk, baiklah, makasih ya buk... saya permisi dulu.."

"Yahh, gak bisa tukeran kelas, padahal gue pengen banget sekelas lagi sama lo"Kata Vio

"Yaudah, gpp lah, berarti tuhan emang nyaranin kita untuk nyai temen baru. Tapi kalo lo punya temen baru, lo gak boleh lupa sama gue"Kata ku

"Iyaiya, gak mungkin gue lupa sama lo"

"Eh bentar lagi masuk nih, lo jelasin kyk gtu ke kelvin ya? Gue mau langsung ke kelas"

"Oke deh.. sampai nanti.." aku pun berjalan ke kelas..

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang