Author POV
_______________Bel pulang sekolah berbunyi. Beberapa murid sudah pulang duluan..
"Rit, Dirga dapet alpha hari ini?"Bisik Luna dan Rita mengangguk.
"Kenapa? Lo khawatir sama dia?"Tanya Rita. Dan Luna jadi teringat tentang Dirga kalau Ibunya sudah meninggal berarti ia hanya berdua dengan Ayahnya. Apalagi ditambah Ayahnya pasti bekerja dan Dirga pasti sendirian.
"Gue ngerasa ada yang gak beres aja gtu. Apa cuma gue aja yg mikir gtu?"
"Lun, gue mau jujur ke lo. Tpi lo jangan langsung heboh atau sejenisnya"
"Emang kenapa coba"
"Gue tau dimana rumah Dirga. Kalo lo mau kerumahnya gue kasih alamatnya tapi maaf gue gak bsa nganterin lo kesana. Gue ada mau keluar sama Ata sekarang karna hari ini anniversary gue"Bisik Rita.
"Yaudah gapapa, lo bisa kasih alamatnya ke gue"bisik Luna lalu Rita menuliskan alamatnya.
"Nih, lo pergi bareng Noel aja, atau yang lain deh"
"Gue pergi sendiri aja, tpi drimana lo tau,Rit?"
"Ceritanya nanti aja deh, gue pergi dulu"
"Oke,Eh. Tunggu bentar.. tolongin gue bntar aja,ya?"
"Tolongin apa?"Bisik Rita. Luna pun menoleh kearah tempat duduk Noel.
"Ehm,Noel. Gue gak bisa pulang bareng lo. Gue mau kerumah Rita, gapapa,kan?"Kata Luna dan Rita hanya diam.
"Mau ngapain? Gapapa sih, gue juga masih ada ekstra bentar lagi"
"Oh gtu,okelah"Kata Luna.
"Lun, gue pergi duluan, Ata udah nunggu di parkiran"Bisik Rita. Dan Rita pun pulang lebih dahulu.
"Kok dia pulang duluan? Gak barengan sama lo?"Tanya Noel.
"Ah, dia ada urusan keluarga bentar jdinya harus pulang duluan"
"Trus lo kerumah dia sama siapa? Naik apa?"
"Ehm. Gue naik taksi aja"
"Yaudah, kalo ada apa-apa telpon gue ya. Gue anter deh sampe depan"Kata Noel dan Luna mengangguk. Mereka berdua pun berjalan berdampingan.
Saat diparkiran sekolah, Noel dan Luna sama-sama melihat kejadian yang tak terduga. Mereka melihat Niel dengan seorang wanita yg berusia sektiar 30 tahunan, mereka berdua berpikir itu pasti ibunya Niel karna wanita itu terlihat sedang memeluk Niel.
Jarak mereka hanya beberapa langkah dari Noel-Luna dan begitu jelas terdengar percakapannya.
"Mama kaget waktu denger kamu tiba-tiba minta pindah, memangnya kenapa tiba-tiba minta pindah sekolah?"
"Mama juga tau nanti alasannya apa"Kata Niel tersenyum. Namun pandangannya bukan menatap mamanya melainkan menatap Noel.
"Yaudah masuk ke mobil, mama antar kamu ke tempat bimbel. Niel udah makan? Mau makan dulu baru antar bimbel?"
"Makan dulu,Ma"
"Ayo masuk ke mobil"
Wanita tersebut masuk lebih dahulu ke mobil, dan sebelum Niel masuk ke mobil ia menatap Noel sekilas lalu masuk ke mobil.
Noel mengepalkan kedua tangannya, matanya terlihat merah dan berkaca-kaca.
Luna menatap Noel lalu menggenggam tangannya.
"Lo gapapa?"Tanya Luna pelan.
Setelah mobil yang dikendarai oleh 'Mama' Niel keluar dari lingkungan sekolah, barulah Noel menghela nafas dan memejamkan matana sekejap.
"Gue gapapa"Jawabnya tersenyum. Luna tau itu senyum paksa.
"Kapan lo mau ketemu langsung dengan orangtua kandung lo?"
"Apa gk sebaliknya? Kapan orangtua kandung gue nyariin gue. Apa mereka pernah mencari gue?"
"Kenapa gk lo tanyain sama mereka langsung? Kalo lo diem aja gak akan ada hasilnya"Kata Luna pelan. Noel terdiam. Lalu kemudian menatap Luna.
"Gak jadi pergi? Katanya mau kerumah Rita"Kata Noel.
"Ah,iya,bener juga. Gue pergi dulu"Kata Luna lalu Noel mengangguk dan Luna pun pergi.
Luna pergi ke depan sekolah dan memberhentikan taksi lalu pergi kerumah Dirga yang sudah ditulis alamatnya oleh Rita.
Maaf gue bohong,Noel -batin Luna dalam hati.
30 menit di perjalanan akhirnya Luna sampai ditujuan. Luna benar-benar kaget melihat rumahnya. Rumah nya lebih luas dari rumahnya sendiri. Rumah ini bagaikan istana. Sangat luas dan megah.
"Pak, ini beneran alamat rumahnya disini? Gk salah kan,pak?"Tanya Luna meyakinkan sopir taksinya.
"Benar,dik. Memang benar disini alamatnya"
"Ah, makasih banyak ya,Pak"Kata Luna sambil memberikan uang selembar seratus ribuan lalu keluar dari taksi.
Luna pun berjalan mendekati pagar Rumah Dirga. Namun tak ada penjaganya.
"Rumah sebesar ini gak ada penjaganya sama sekali? Tapi kenapa?"Tanya Luna berbicara pada dirinya sendiri.
Luna mencoba membuka pagar rumah tersebut dan tidak terkunci, Luna pun mendorong pagar tersebut dan masuk ke rumah Dirga.
"Gak dikunci lagi, kalo ada maling masuk gimana?"
Luna pun berjalan mendekati pintu masuk rumah Dirga. Luna memencet bel rumahnya tetapi tidak ada yang membuka kan pintu.
"Kok gk ada yang bukain pintu sih? Aneh bgt. Msa gue masuk langsung sih kan gak sopan. Eh tapi gue kan tdi langsung msuk gtu aja tdi"
Luna mencoba memencet bel nya lagi tapi tetap tidak ada yang membukakan pintu.
Luna pun menelpon Dirga tapi tidak dijawab. Beberapa kali juga Luna sudah menelpon Dirga juga tetap tidak dijawab. Lalu tak lama kemudian, Luna mendengar suara pecahan dari dalam Rumah. Itu persis suara seperti benda kaca/keramik terjatuh. Luna pun mulai panik dan reflek membuka pintu rumah tersebut yang ternyata tidak terkunci. Tanpa berpikir panjang Luna menatap sekeliling dan mencari sosok Dirga tapi tidak ada disana.
"Apa ada orang disini?"Tanya Luna. Dan ia melihat banyak benda-benda yang terbilang mahal dan megah disana. Seperti guci, lukisan, dan barang-barang seni lainnya yang terlihat mahal.
"Apa jangan-jangan yang tadi itu maling yang mau mencuri guci disini?"Tanya Luna lalu membelalakan matanya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"HALLO. SIAPA SAJA TOLONG JAWAB. APA ADA ORANG DISINI?!"Tanya Luna setengah berteriak. Lalu Luna mendengar suara aneh dari lantai 2. Luna pun buru-buru naik kelantai 2 dan mata Luan terfokus pada salah satu kamar yang pintunya terbuka. Lalu Luna pun berjalan ke kamar tersebut dan kaget melihat Dirga yang berada diatas tempat tidur, dia menyelimuti tubuhnya dari ujung kaki sampai sebahu. Luna juga melihat ada pecahan gelas di lantai disamping tempat tidur Dirga, Luna menduga itu pasti suara pecahan gelas tadi. Luna pun mendekati Dirga, matanya terpejam. Luna mulai panik dan saking paniknya ia tidak tau harus berbuat apa.
___________________________________________Tbc.
Maaf kalo lama updatenya hehe😆 lagi ada kesibukan sementara. Sekali lagi maaf atas keterlambatannya.
Jangan lupa Vote.
Thankyou💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
Teen Fiction••••• Luna Ariesya. Gadis yang selalu merasakan cinta yang tak terbalaskan, atau kita sering mendengarnya dengan sebutan 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Luna sama seperti gadis lainnya, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Saat ia berharap i...