Part 62

1.1K 44 8
                                    

Luna POV
_____________

Untung saja aku bisa mengikuti pelajaran sampai selesai walau kepalaku sedikit pusing. Namun yang membuat ku khawatir adalah Keira dan Niel tidak berada dikelas saat jam pelajaran tadi. Aku tau aku salah. Tapi aku tidak tau harus berbuat apa.

"Lun, lo msih sakit jadi hari ini gk ush les ya. Nanti gue pap deh materinya"Kata Dirga.

"Hm."gumam ku tanpa menatapnya sambil memasukan buku kedalam tas.

"Gue pulang duluan ya"Kata Dirga.

"Hm"gumam ku dan Dirga pun langsung pergi.

"Lo kenapa cuekin Dirga gitu?"Taya Rita.

"Iya, lo gak takut karma? Awas nantinya lo yang dicuekin gitu"Kata Nia.

"Setidaknya gue masih inget temen. Gue kepikiran Keira kalo gue deket sama Dirga. Dan ini emang salah gue karna deket sama Dirga dan buat Keira menjauh"

"Dulu, Keira deketin Noel apa dia masih peduli sama lo? Lun, bukan salah lo karna lo deket sama Dirga dan buat Keira menjauh. Gue udah 2 tahun temenan sama dia, gue cukup tau sikap dia gimana"Kata Nia.

"Udahlah,Lun,Nia. Gak usah terlalu di pikirin. Nia, lo bawa tas Keira pulang yah. Gue yang anter Luna"Kata Rita.

"Gak perlu,Rit. Gue bisa sendiri. Gue duluan ya"Kata Ku dan aku pun keluar dari kelas.

******

Tak terasa sudah seminggu berlalu. Hari-hari ku semakin tak berwarna. Noel masih saja hilang tanpa kabar, dan yang kudapatkan kabar adalah bahwa keluarga Afdirnata kembali pindah ke bandung. Keira semakin menjauh dariku bahkan berbicara sekalipun tidak pernah. Kalo bertemu hanya saling menatap beberapa detik lalu Keira memutuskan kontak mata duluan. Hari ini sudah kuputuskan untuk bertemu Keira dan berbicara dengannya.

"Kei, gue mau ngomong sama lo"

"Ngomong apa? Cepet, waktu gue gak banyak"

"Lo kenapa sih jdi gini"

"Gini gmna? Ambigu bgt sih"

"Gue gak suka sama Dirga,Kei. Gue mesti perlu ngasih tau berapa kali sih?"

"Tapi dia sukanya sama lo. Dan lama kelamaan lo pasti juga akan luluh sama sikapnya Dirga ke elo. Gue capek ngejar-ngejar dia cuma-cuma,Lun. Dipandang sekalipun enggak. Gue tau gue gak berhak cemburu. Tapi gue sakit hati lun liat lo deket sama Dirga"

"Gue bisa ngejauh dari dia kalo lo mau itu. Tapi jangan merusak persahabatan yang kita udah jalin,Kei"

"Lo gk perlu lakuin itu. Yang ada Dirga makin benci sama gue. Intinya gue capek ngejar-ngejar dia yang sama sekali gk di pandang"

Setelah itu, Keira pun pergi. Aku menggigit bibir bawahnya sambil menahan tangis. Ini hal yang paling aku tidak suka. Orang terdekat ku menjauhi ku cuma karena laki-laki. Karna itu dari dulu aku mempunyai sedikit teman tetapi dapat ku percaya.

******

Jam 7.30 malam, aku baru selesai dari bimbel. Awalnya aku tidak ingin mengikuti bimbel tetapi karna besok ada ulangan kimia, jadi terpaksa aku mengikuti bimbel.

Saat aku baru saja keluar dari gedung bimbel, Dirga mencegat ku.

"Ada yang mau gue omongin,Lun"Kata Dirga.

Deg.

Dirga mau ngomong apa sih? Jngn sampai dia blg suka sama gue -batin ku dalam hati.

"Ngomomgin apa?"Tanya ku pelan.

"Tapi gak disini, kita ke taman depan itu aja yuk"Kata Dirga dan menarik tangan ku lembut.

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang