Author POV
_____________
Keesokan harinya di sekolah..
Luna baru tiba di sekolah, dan pagi-pagi sudah di sapa oleh Dirga.
"Good Morning.."Kata Dirga mengagetkan Luna.
"Lo ini apaan sih, kaget tau"Kata Luna.
"Harusnya lo bilang 'morning too',bukan itu..."
"Terserah gue. Btw, itu rambut lo gk takut di botakin Buk BK apa?"
"Kenapa gue harus takut? Ehm.. atau lo khawatir ya sama gue?"
"Itu rambut lo blm di cat hitam lagi goblok. Buat apa gue khawatir sama lo. Gue salah ngomong kalik ya"Kata Luna.
"Kenapa lo gak pernah bales LINE gue?"Tanya Dirga.
"Gue sibuk..,udah ah,Bye"
Lalu Luna berjalan meninggalkan Dirga, tapi saat itu Noel datang dari arah berlawanan, aku terdiam sejenak lalu menghela nafas dan berjalan lagi. Saat Luna berhasil melewati Noel, tiba-tiba saja Noel menarik tangannya dan membuat Luna memutarkan badannya menghadap Noel.
"Jangan benci gue,Lun. Jangan menghindar dari gue,Lun"Kata Noel.
Lalu Luna menatap Noel lalu menepis tangannya.
"Jangan berani deketin gue. Lo bakal tunangan sama Hana, gue gak mau disebut-sebut yang gak gak di mata orang lain"
"Luna, lo salah paham. Gue mau jelasin yang sebenarnya"
"Gue gak mau denger penjelasannya, gue udah ngerelain lo buat Hana, apa lagi yang lo mau dari gue?"
"Bukan...bukan itu, gue mau--"
"Noel?"
Dengan serempak, Noel dan Luna menatap ke sumber suara. Dia adalah Hana. Dengan cepat Luna langsung pergi dari hadapan Noel dan Hana. Luna meneteskan air matanya.
Jangan nangis Lun, lo gak boleh terus-terusan nangis cuma karna dia -batin Luna. Luna lalu menghapus air matanya.
Sampai di kelas, Luna melihat Rita sendirian duduk di bangkunya.
"Hei.. pagi-pagi ngapain melamun"Kata Luna.
"Ha? Ah nggak apa-apa kok"Kata Rita
"Lo yakin? Muka lo pucat gtu, ada masalah apa?"Tanya Luna
"Enggak... gue gapapa"
"Rita... lo boleh cerita ke gue. Lo tau kan gue sering ngebenanin lo, gue sekarang disini mau ngebantu lo. Siapa tau gue bisa bantu selesaikan masalah lo"
"Gue... putus sama Ata"
"Ha? Kok bisa? Siapa yang mutusin?"
"Gue, gue mutusim karna gue udah ga kuat sama kelakuannya Ata. Dia posesif bgt Lun, Ata terlalu mengekang gue. Gue gak suka terlalu di kekang"
"Apa menurut lo ini keputusan yang terbaik?"
"Mau gmna lagi, gue bingung..."
"Jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Kalau Ata bersikap begitu, ubahlah sikapnya, gue gk mau lo nantinya bakal menyesal"
"Hm.. thank's. Luna, lo sendiri gmna? Gk ada yg mau diceritain sama gue?"
"Ha? Ehm... eng-enggak ada tuh"Jawab Luna gugup
"Gue tau lo ada masalah sama Noel. Tapi gue tunggu sampai lo sendiri yang cerita ke gue"
"Gue... gue udah terlalu banyak ngebebanin lo,Rit. Makanya gue gak mau cerita sama lo,Maaf"
"Hei.. lo anggap gue apa selama ini? Teman? Gue kira hubungan kita lebih dari teman. Gue kira kita Sahabatan, seorang sahabat pasti membantu sahabatnya. Dia gk mau sahabatnya itu menangani sebuah masalah sendirian"
"Maaf,Rit. Tapi gue memamg menganggap lo sebagai sahabat gue. Nia dan Keira juga"
"Gue tau... terus skrng udah mau cerita nih?"
Lalu Luna menceritakan semuanya, termasuk Noel yang memiliki kembaran.
"Tentang Noel yang punya kembaran, gue masih belum 100% yakin. Tapi gue harap lo mau rahasiakan ini. Cuma lo yang tau dan gue percaya lo gak bakal kasih tau siapa-siapa kan?"
"Lo bisa percaya sama gue. Gue bakal tutup mulut seperti yang lo minta.."Kata Rita.
Tanpa mereka berdua ketahui, Hana mendengar percakapan mereka dan terkejut bahwa selama ini ternyata Noel punya kembaran.
"Kalo lo ketemu lagi sama Niel, gue minta fotonya boleh? Sebagai kepastian" Tanya Niel
"Hm..oke, gue bakal berusaha memfotonya"
"Tapi kenapa lo gak mau dengerin dulu penjelasan Noel? Gue rasa lo gak bener-bener benci sama dia"
"Gue pngn menjauh dari dia,Rit. Gue merasa gak cocok sama dia,Rit. Bawaannya pngn nangis terus tiap ngeliat dia tapi terkadang gue.. gue kangen sama dia"
"Itu namanya lo sayang sama dia, lo cinta sama dia dan lo gak bisa jauh-jauh darinya. Tapi Lun, gue gak suka ngeliat lo nangis terus menerus. Cowok gak cuma dia aja, Lun"
"Tapi gue capek berurusan dengan cowok,Rit. Dan gue benar-benar gak bisa berpaling dari dia. Kenapa cowok kyk dia harus hidup sih?"Kata Luna. Dan Rita hanya terdiam. Lalu teman-teman sekelas pun sudah banyak yang berdatangan.
******
Bel pulang sekolah berbunyi.
Luna merasakan hp nya bergetar, ternyata ada pesan LINE masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
Novela Juvenil••••• Luna Ariesya. Gadis yang selalu merasakan cinta yang tak terbalaskan, atau kita sering mendengarnya dengan sebutan 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Luna sama seperti gadis lainnya, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Saat ia berharap i...