Part 28

1.2K 52 0
                                    

"Gue pernah baca quotes di Timeline, 'ada pura-pura jauh padahal pengen deket banget. Ada yang pura-pura cuek padahal peduli banget' lo termasuk dua-duanya kan?"Tanyaku polos.

Bego, bego...ngapain gue nanya itu ke dia? Emang penting? Sial. Ngapain sih gue bisa ngomong gitu.

Lalu noel membungkuk dan mendekatkan wajahnya dengan wajah ku. Lalu dia tersenyum. Nafasku tercekat. Aku yakin sekarang wajah ku pasti bersemu merah.

"Lo gak sadar? Kalo lo sedang membicarakan diri lo sendiri?"Kata Noel lalu menegakan kembali badannya dan masih menatapku. Aku bingung. Apa maksudnya?

Lalu Noel pun pergi.

"Eh! Noel tungguin gue"
•••••
Keesokan paginya. Aku bangun pagi dan bersiap-siap berangkat sekolah. Kemarin malam jam 8 aku udah keluar dari rumah sakit atas permintaan ku. Mama dan papa setuju saja dengan permintaan ku dan tidak bisa menentangnya.

Setelah aku selesai prepare, aku turun ke bawah untuk sarapan. Papa,Mama dan Noel menatap ku heran.

"Luna? Kenapa kamu sekolah? Kamu istirahat aja dulu, besok baru sekolah"Kata Papa. Dan aku menghiraukan dan duduk di sebelah Noel lalu mengambil selembar Roti berisi selai coklat kesukaan ku.

"Pa, luna capek libur terus. Udah 2 hari Luna gak sekolah dan itu membuat Luna ketinggalan pelajaran. Kan lebih baik luna sekarang sekolah, lagian Luna baik-baik aja"Kataku membela.

"Lalu tangan kamu gimana? Masih sakit?"Tanya Mama.

"Tadi udah luna ganti perbannya. Sakit sih gak juga. Kan tangan yang di pakek nulis tangan kanan"Kataku dan lanjut makan.

"Kalo ada apa-apa telpon Mama atau Papa ya"Kata Mama. Dan aku mengangguk.

"Kak leo gak tau kan luna masuk rumah sakit? Luna gak mau kak Leo sampai khawatir"Kataku.

"Tidak, papa tidak menelpon Leo. Tenang saja"Kata Papa. Dan aku mengangguk dan makan.

Selesai sarapan, aku pamit kepada kedua orang tua ku dan berangkat ke sekolah barengan dengan Noel.

Selama perjalanan, aku lebih banyak diam dan tidak bicara. Hanya saja aku merasa tidak mood pergi ke sekolah, entah kenapa.

Sampai di sekolah, dan aku baru turun dari mobil bersamaan dengan Noel. Dan disitulah Rita, Nia dan Keira menghampiri ku.

"Cie.. udah mulai sekolah. Gk kangen sama kita-kita nih?"Tanya Keira. Aku hanya tersenyum.

"Tangan lo gimana? Masih sakit?"Tanya Nia dan aku sekilas memandang tangan ku yang luka.

"Gak juga. Udah mendingan kok"Kata ku.

"Jadi, selama ini lo berangkat bareng sama Noel? Kok gak pernah cerita sih?"Tanya Rita. Seketika aku langsung diam membeku.

"Ah, cuman kebetulan aja Noel numpang sama gue."Kata ku tersenyum kaku.

"Lo bertiga.. bisa gak duluan pergi ke kelas? Gue sama Luna mau ngomong bentar"Kata Noel.

"Mau ngomong apa? Ngomong langsung disini kan bisa?"Kata Keira. Seketika itu Noel menatap Keira dengan tatapan tajam.

"Eh,yaudah deh. Duluan ya!"Kata Keira dan menarik Nia dan Rita. Dan mereka bertiga meninggalkan kami.

"Mau ngomong apa?"Tanya ku.

"Mau sampai kapan lo bohong?"

"Maksud lo?"

"Kenapa lo gak jujur kalo gue tinggal di rumah lo? Kan itu lebih baik daripada bohongin teman sendiri"

"Yang bener itu lo numpang di rumah gue. Waktunya belum tepat. Lo kira gampang apa bilang 'sebenarnya Noel tinggal serumah sama gue'. Gak semudah itu untuk bilang kalimat itu"

"Iya, gue tau. Sebenarnya kalo lo jujur tadi lo dengan mudah nya ngasih tau ke mereka"

"Gitu? Menurut lo aja kalik. Udah ah, gue mau ke kelas"Kataku.
•••••
Saat jam pelajaran, aku mengikutinya dengan baik. Walau aku harus mengejar materi yang tertinggal, tapi aku tidak menyerah untuk mengejarnya.

Saat pergantian jam pelajaran, dan sekarang pelajaran Matematika Peminatan, Pak Larry tidak mengajar hari ini, kami pun mempergunakan waktu itu sebaik-baiknya, maksudnya dalam artian 'waktu yang tepat untuk bermain, nge-rumpi, dan lain-lain'.

Kelas ku dalam keadaan tidak terkontrol. Semuanya ribut bahkan kedengaran sampai luar, lalu ada Ken dan Reza di depan sedang bercanda, lama-lama candaan mereka dibawa serius, terutama saat Ken memukul lengan Reza. Reza tidak terima Ken memukul lengannya begitu saja, dan terjadi perkelahian diantara mereka.

Aku,Rita,Keira dan Nia yang asik bercerita menjadi menatap ke mereka yang sedang berkelahi dan tidak ada yang bisa melerai mereka. Aku melihat Ken yang hendak memukul Reza. Mataku terbelalak.

"TIDAKKK!"Teriak ku dengan kencang. Tiba-tiba saja, mereka terdiam dan semua orang menatap ku. Aku bangkit dari kursi dan menekuk kedua lututku lalu menutup mataku dan telingaku dengan kedua tanganku.

Aku ingat...aku ingat semuanya...
_______________________________________

Tbc.

Maaf kalo ada yang Typo😆

Jangan lupa untuk vote and comment ya😄

👇👇👇👇👇

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang