Author POV
________________Pukul 18.35
Noel masih belum sadarkan diri. Luna menyalahkan dirinya lagi atas apa yang terjadi dengan Noel. Seharusnya ia datang menjenguk Noel kemarin tapi Luna tidak ingin mengingkari perkataannya sendiri. Ia bingung haris berbuat bagaimana. Tetap disisinya tetapi Noel bisa saja terluka lagi atau pergi menghilang dari Noel.
"Udah jam 7 malam. Gue anter lo pulang yah. Kalo Noel tau jam segini lo blm di rumah gue bisa di gebukin"Kata Niel.
"Kenapa Noel blm sadar? Dokter bilang Noel akan baik-baik aja tapi kenapa sekarang di blm sadar?"Tanya Luna berkaca-kaca. Niel pun mendekat dan menepuk pundak Luna.
"Mungkin dia masih pngn tidur lebih. Nanti kalo Noel udah sadar, gue pasti kabarin lo. Kita doakan yang terbaik yah"Kata Niel tersenyum. Luna pun mengangguk.
"Siapa yang nemenin Noel disini kalau kita pergi?"
"Bentar lagi Mama kesini"
"Ohh.."
Niel dan Luna keluar dari ruangan dan berpapasan dengan Viona.
"Luna? Oh? Lo kan yang--"
"Kalian saling kenal?"Tanya Luna to the point.
"Tadi dia gak sengaja menabrak ku di Lobby. Awalnya gue kira itu Noel trus gue marah-marah ke dia dan dia bilang kalau dia kembaran Noel. Gue sampai lupa kalau Noel punya kembaran--"Viona menghentikan pembicaraannya saat melihat Luna menunduk. Viona pun menepuk keningnya sendiri. Ia lupa kalau Noel dirawat dirumah sakit ini. Dari mana Viona tau? Jelas saja tau kabar ini udah diketahui banyak orang kalau Noel terjatuh dari tangga sekolah lebih tepatnya melindungi Luna.
"Ah, maaf. Ah kita bahas lain aja,deh"Kata Viona nyengir.
"Gapapa,Vi. Ehm, kenapa lo disini?"Tanya Luna
"Gue jenguk sepupu gue"
"Ohh..gitu... semoga sepupu lo cepat sembuh ya"Kata Luna tersenyum. Viona pun balas tersenyum lalu mendekat dan memeluk Luna.
"Maaf gue gak pernah jenguk lo waktu lo sakit. Gue akui gue memang terlalu sibuk sama temen baru gue sampai gue lupa kalau lo sempat masuk rumah sakit. Maafin gue yah"Kata Viona.
"Memang masa SMA masa kita diuji,Vi. Kita dapat teman baru, masalah baru, tantangan baru, dan pada akhirnya ada hal-hal yang akan kita sesali nantinya. Jujur, gue juga sebenarnya sempat lupa sama keberadaan lo. Gue terlalu asik dengan dunia gue sendiri. Padahal dulu kita sering menghabiskan waktu bareng, gue kangen masa-masa itu,Vi"
"Ahh.. lo jadi pngn buat gue nangis,Lun. Gak pas nih momen nyaa"
"Ehem.."Kata Niel berdeham.
"Eh, gue jadi lupa sama keberadaan dia"Kata Viona. Lalu Viona melepaskan pelukan dan tiba-tiba berjalan mendekati Niel. Niel yang terkejut perlahan mundur.
"Gue,Viona. Salam kenal"Kata Viona tersenyum dan mengulurkan tangannya, Niel pun membalas uluran tangan Viona.
"Nielo. Salam kenal juga"Kata Niel datar. Dengan cepat Viona menarik tangan Niel yang masih di genggamannya dan mendekati bibirnya ke telinga Niel kemudian berbisik..
"Gue cuma berani sampein ini ke lo... cepat sembuh ya buat kembaran lo. Gue doain yang terbaik untuk dia"Bisik Viona. Lalu Niel pun menjauh dan menarik tangannya kembali.
"Thank's"
"Gue pergi dulu ya, see you"Kata Viona tersenyum lalu pergi.
"Viona sempat ngomong apa ke lo?"Tanya Luna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
Roman pour Adolescents••••• Luna Ariesya. Gadis yang selalu merasakan cinta yang tak terbalaskan, atau kita sering mendengarnya dengan sebutan 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Luna sama seperti gadis lainnya, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Saat ia berharap i...