Author POV
________________Keesokan harinya,
Paginya, Luna diantar Leo ke sekolah.
"Ntar kak Leo jemput ya, belajar yang bener jangan mikirin yang gak-gak. Kakak pngn kamu tumbuh dewasa dan mandiri bukannya cmn nangis dan meratapi nasib"
"Iya, Luna bakal fokus belajar mulai sekarang. Tapi gak janji hehe"Kata Luna nyengir.
"Yaudah masuk sana nanti telat"Kata Leo lalu mencium kening Luna lalu Luna keluar dari mobil dan masuk ke pekarangan sekolah.
Saat Luna masuk sekolah, Luna berpapasan dengan Dirga. Dirga menghalangi jalan Luna karna tak jauh di depannya ada Noel dan Hana, mereka berdua jalan bersama sambil bergandengan tangan. Dirga tak ingin Luna melihatnya makanya ia menghalangi jalannya.
"Minggir. Pagi-pagi ngajak ribut aja"Kata Luna
"Gak, sebelum lo ngucapin 'morning' ke gue"cengir Dirga.
"Apaansih. Gaje bgt. Awas"Kata Luna mendorong Dirga tapi dengan sigap Dirga langsung menarik Luna ke dalam pelukannya.
"Coba deh lo sekali nurut sama gue"Kata Dirga tersenyum. Lalu matanya sesekali melirik Noel yang lama-lama menjauh.
"Receh. Udah ah, lepas"Kata Luna mendorong Dirga lalu pergi masuk ke kelas.
Hari ini ada pelajaran olah raga. Dan materinya adalah Basket. Tim putra dibagi menjadi 2 dan kebetulan tim Noel melawan tim Dirga.
Permainan berakhir dengan sengit. Karna Dirga punya dendam tersendiri dengan Noel, Dirga main tidak bisa mengontrol emosinya. Dan akhirnya dimenangkan oleh Tim Dirga.
"Sumpah, lo main gak bisa ngontrol emosi lo ya, gila"Kata Reza yang satu tim dengan Dirga.
"Hm.. ya gtu, lagi niat main jugaan,Hehe"Cengir Dirga.
Kemudian, Dirga menatap Noel. Ia melihat Han yang menghampiri Noel dan memberikan Noel minum. Dirga melihat sekeliling lapangan dan matanya berhenti menatap saat Luna sedang duduk sendirian sedang menatap Noel. Dirga pun menghela nafas kasar lalu menghampiri Noel, ia langsung menarik kerah baju Noel.
"Gue tantang lo untuk tanding basket one by one. Yang kalah bakal turutin apa kata yang menang"Kata Dirga. Lalu Noel terkekeh dan menepis tangan Dirga.
"Eh lo apa-apaan narik kerah baju Noel gtu"Kata Hana.
"Ga guna. Buang-buang waktu dan tenaga gue aja"Kata Noel. Dirga mengepalkan tangannya. Lama kelamaan ia tak tahan dengan sifatnya Noel. Lalu Noel pun pergi dan Hana mengikuti dibelakangnya. Lalu Dirga pun menghampiri Luna dan mengagetkannya dengan cara muncul tiba-tiba dan langsung memofotonya dengan kamera handphone.
"Eittss. Foto gue hapus,Ga. Itu gak Lucu"Kata Luna kesal.
"Gak. Kapan lagi gue bisa foto bareng lo gini lagi.
"Ih, hapus gak! Hapus skrng juga!"Kata Luna tapi Dirga malah memasukan handphone nya kedalam saku celana olahraganya.
"Keira, Nia, Rita mana? Tumben lo sendiri?"
"Mereka lagi di Toilet paling bentar lagi juga balik"
"Ohh.. um.. pulang sekolah gue anter pulang ya?"
"Gue dijemput kakak gue nanti, maaf"
"Eh, gapapa. Mungkin lain kali.Hehe"Kata Dirga dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Um.. apa lo liat tadi waktu gue tanding basket?"Tanya Dirga.
"Hm. Gue liat. Tim lo menangkan?"
"Iya... menurut lo gimana gue waktu tanding? Keren gak?"
"Hah?"Tanya Luna bingung.
"Lun, lo gak ganti baju lo? Kita nungguin lo tau di Toilet"Kata Nia.
"Gue kira lo bakal nyusul ke Toilet. Eh malah diem disini"Kata Keira.
"Maaf deh, gue gak tau, yaudah yuk ganti baju"Kata Luna. Lalu Keira, Nia dan Luna pergi terlebih dahulu.
"Ga, makasih udah nemenin Luna tadi"Kata Rita.
"Hm. Gue emang niat nemenin Luna bukan karna suruhan lo itu"Kata Dirga.
"Gue tau lo bener-bener sayang sama Luna. Tapi gue gak tau apa dia nanti bakal buka hatinya lagi untuk seseorang. Lo tau kan apa yang terjadi sama Luna baru-baru ini? Gue harap lo bisa ngerti. Gue saranin lo boleh deketin Luna tapi jangan terlalu kentara. Luna bisa aja ngejauhin lo karna kesalahan kecil"
"Gue terima kalo Luna gak buka hati buat gue. Cukup gue liat dia bahagia lagi gue udah seneng banget. Tapi gue gak terima kalo Luna cuma nangis karna Noel! Gue gak bisa diem aja,Rit"Kata Dirga mengepalkan tangannya lalu hendak pergi tapi ditahan oleh Rita.
"Ga, inget. Luna bakal jauhin lo kalo lo buat kesalahan yang fatal. Gue sendiri belum dengar penjelasan dari Luna kenapa dia hanya diam melihat Noel dan Hana 'bermesraan'. Gue bakal buat Luna cerita terus gue kasih tau lo. Gue pngn lo bisa bahagiain Luna bukannya Noel"
"Thank's,Rit. Thank's a lot"Kata Dirga tersenyum tipis.
"Untuk sekarang ini, lo temenin aja dia dulu, tapi jangan 'nguntit' dia. Gue tau itu risih bagi dia"Kata Rita menepuk bahu Dirga lalu pergi.
Disisi lain, Noel dan Hana sedang berada di kantin. Mereka berdua duduk dan makan bersama.
"Noel, dimakan dong jngn cmn ditatap aja makanannya"Kata Hana.
"Iya"Kata Noel singkat.
"Apa perlu di suapin?"
"Gak. Gak perlu. Bisa sendiri kok"
"Yakin?"
"Hm."
"Yaudah dimakan"
Sejujurnya, Noel tidak menyukai kehidupannya sekarang ini. Sejujurnya, Noel tidak menyukai Hana kembali. Ia sudah cukup bahagia sewaktu ia tinggal serumah dengan Luna. Tapi ia terpaksa melakukan ini karna Noel tau kalo Hana sampai tau Luna mantannya, Hana pasti tidak bisa diam saja dan malah 'mengusilinya'. Noel tidak mau itu terjadi. Maka dari itu ia hanya bisa melindunginya dari jauh walau sebenarnya dihati yang paling dalam ia benar-benar tulus mencintai Luna. Noel tidak tau sampai kapan ia akan terus begini. Noel tau Luna telah salah paham dan semua ini harus dijelaskan tapi ia bertanya-tanya. Kapan waktu yang tepat untuk memberitaunya? Ditambah sekarang ini Luna membencinya.
__________________________________________Tbc.
Jangan lupa untuk Vote, Comment, and Share ke teman-teman atau orang terdekat kalian😘
Thankyou💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
Teen Fiction••••• Luna Ariesya. Gadis yang selalu merasakan cinta yang tak terbalaskan, atau kita sering mendengarnya dengan sebutan 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Luna sama seperti gadis lainnya, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Saat ia berharap i...