part29

5.7K 297 0
                                    

Sehun  membuka pintu kamar tempat rene dikurung dengan pelan. Sudah larut malam, dan sehun tidak mengharapkan rene  masih bangun.

Kamar itu gelap dan remang-remang, tapi mata sehun menangkap nampan makanan yang masih utuh, hanya minumannya yang habis.

Gadis keras kepala. Geram sehun dalam hati, dia pikir dia bisa mengancam sehun  dengan membiarkan dirinya sendiri kelaparan. Dia tidak tahu bahwa sehun akan menggunakan segala cara untuk membuat rene menyerah padanya...

Gerakan gemerisik di ranjang membuat sehun menoleh waspada. Dalam keremangan kamar itu, sehun melihat rene terbaring di sana, gelisah. Perempuan itu belum tidur rupanya.... Dan dia tampak... tidak tenang.

Ingin tahu, sehun mendekat, dan menemukan rene berbaring disana dengan tatapan mata tersiksa. Tubuhnya menggeliat di atas ranjang berseprei satin putih itu seperti kepanasan,

"Tolong...panas....," suara rene mendesah, serak seperti kesakitan.

Mengernyitkan keningnya, sehun duduk di tepi ranjang, dan menyentuhkan jemarinya ke dahi rene , suhunya normal, dia tidak demam. Kerutan di kening sehun makin dalam, lalu kenapa perempuan ini bilang kalau dia kepanasan?
"Kau mau minum?," dengan cekatan sehun mengambil gelas air di meja pinggir ranjang, "Sini, aku bantu kau minum."

Sehun bangkit dan mengangkat tubuh rene , lalu mencoba membuatnya berdiri. Tubuh rene  menggayut lemah di lengannya, dan napas perempuan itu terengah,

"Panas.... Tolong... panas sekali....," Sekali lagi rene  mendesahkan suara itu, suara kepanasan, seperti tersiksa.

Sehun  meminumkan air itu kepada rene, dan dengan rakus rene menghirup air itu. Tetapi napasnya tetap terengah, dan dia masih tampak tersiksa oleh rasa panas yang mendera tubuhnya.

Pasti ada sesuatu.... Jangan-jangan....

Sehun memundurkan tubuh irene yang bersandar padanya, supaya dia bisa mengamati rene  dengan jelas.

Wajah rene  merona kemerahan, napasnya terengah, dan matanya sedikit tidak fokus, dia selalu mengeluh kepanasan....

Jangan-jangan...

Dengan cepat sehun membaringkan rene  di ranjang, dan melangkah keluar dari kamar bernuansa putih itu, membanting pintunya, dan berteriak,

"Chen!"

Sekejap, tanpa suara seolah menggunakan sihir, chen muncul di depan sehun

"Ya Tuan"

"Kau campurkan apa di minuman rene ?"
Chen sedikit membungkukkan tubuhnya, wajahnya tanpa ekspresi, "Saya mencampurkan obat milik saya, Tuan tahu itu obat apa"

Wajah sehun mengeras, "Ya. Aku tahu itu obat apa. Dan aku menolak memperalat wanita dalam pengaruh obat. Kau melakukan sendiri tanpa meminta izinku, kau tahu kalau aku marah aku bisa menghukummu"

chen tampak tidak terpengaruh dengan kata-kata sehun

"Anda memerintahkan saya untuk membuat perempuan itu menyerah. Dia sangat membenci anda, dan pasti akan berontak mati-matian. Obat itulah satu-satunya cara membuat dia menyerah," Chen menatap mata sehun  "Anda bisa meninggalkan kamar ini kalau anda tidak ingin memanfaatkannya"

"Dia kesakitan, kau tahu itu," geram sehin marah.

Chen  mengangkat bahunya,

"Anda bisa meredakan sakitnya. Dan besok, setelah Anda memilikinya, mungkin dia akan menjadi lebih penurut"

"Berapa banyak obat yang kau berikan padanya?"

"Dosis biasa tuan, tetapi efeknya berbeda-beda tergantung orangnya"

"Jadi ini bisa berlangsung selama berjam-jam atau bisa juga sepanjang malam?"

"Ini bisa berlangsung selama Anda ingin bersenang-senang, Tuan" sehun terdiam. Kata-kata Chen terasa begitu menggoda.

***

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang