part47

4.4K 249 2
                                    

Ketika rene  menuruni tangga, seketika itu juga hatinya terasa kecut. Semua orang yang hadir di pesta ini berpakaian spektakuler, semuanya pasti gaun rancangan terbaru dari desainer terkenal.

Para laki-laki berjas tampak berkumpul dan mengobrol di satu sudut dekat perapian, dan para perempuan tampak berkelompok dengan sahabat-sahabatnya menyebar di semua sisi ballroom itu.
Sebuah meja sajian besar di sudut menyajikan berbagai jenis makanan mewah. Bartender di satu sudut sibuk melayani permintaan tamu dan para pelayan berpakaian hitam putih hilir mudik, menawarkan nampan-nampan hidangan dan sampanye yang mengalir tak ada habisnya.

Ketika rene  menuruni tangga, semua pandangan tertuju padanya, hingga rene  merasakan tangannya berkeringat. Rene  mencari-cari sehun, tetapi lelaki itu sepertinya tidak ada. Dengan gugup, merasa terasing di keramaian, rene berdiri diam, di sudut dekat jendela, memilih untuk mengamati daripada membaur. Dia mengernyit ketika menyadari bahwa di setiap akses pintu keluar, semuanya berdiri dua atau tiga orang pengawal sehun dengan jas hitam yang serupa dan tampak selalu waspada. Rene  harus melewati mereka kalau ingin keluar dari tempat ini.

"Itu kekasih sehun yang terbaru?", sebuah suara sinis terdengar, rupanya pemilik suara sengaja supaya rene  mendengarnya.

Rene  menoleh dan mendapati segerombolan perempuan-perempuan cantik tengah berbisik-bisik dan menatapnya dengan tatapan benci.

Salah seorang perempuan, yang paling cantik dengan gaun hitamnya yang sangat seksi terang-terangan mengamati rene  dengan pandangan meremehkan dari atas ke bawah,

"Aku mendengar sehun mengajaknya tinggal bersama - bayangkan! Tidak ada satupun perempuan yang pernah diajak sehun tinggal bersama.... Kupikir dia perempuan yang sangat cantik! Ternyata dia biasa saja, mungkin sehun sedang mabuk saat membawanya tinggal bersama"
"Aku pikir juga begitu", perempuan di kelompok itu, yang bergaun merah muda menyahut dengan suara yang tak kalah sinis "Mengingat sejarah kekasih-kekasih sehun selalu luar biasa cantiknya... Tapi lihat dia, dia tampak tak cocok berada di sini, dia pasti bukan perempuan berkelas!"

"Gaunnya gaun lama, rancangan keluaran bulan lalu, dia pasti gadis miskin", suara perempuan lain berambut kemerahan dengan gaun biru muda, berbisik jahat, ikut memanaskan suasana, "Dia mempermalukan sehun dengan penampilannya"

"Dia tak pantas bersanding dengan sehun, berani bertaruh, sebentar lagi sehun pasti muak dan mencampakkannya", perempuan seksi berbaju hitam itu mengibaskan rambutnya angkuh, "Begitu melihatku, sehun pasti akan menyukaiku dan membuangnya"

Pipi rene memerah mendengar hinaan-hinaan yang dilemparkan terang-terangan kepadanya, Sabar rene , desisnya dalam hati. Perempuan-perempuan jalang itu terbiasa hidup kaya sehingga kadang tak punya sopan santun.

"Menungguku, sayang?" suara sehun terdengar dekat sekali di belakang rene  hingga ia terlonjak kaget. Rene  menoleh dan mendapati sehun berdiri santai, sedikit bersandar di jendela di dekatnya. Lelaki itu tampaknya sudah lama berdiri di sana, dia pasti mendengar jelas semua hinaan-hinaan yang dilontarkan kepadanya tadi. Pipi sehun makin merona, merasa malu sekaligus terhina.
sehun mendekat, dan perempuan-perempuan di gerombolan itu tampak terkesiap dengan ketampanannya. Lelaki itu memang tampan, rene  menggumam dalam hati. Merasa kesal karena mau tak mau dia harus mengakui kebenaran yang terpampang di depannya.

Dengan rambut coklat yang sedikit acak-acakan, mata coklat muda yang dalam tapi tajam, bibir tipis yang melengkung jantan, dan tulang pipi tinggi yang membentuk sudut wajahnya sedemikian rupa, diimbangi dengan jas hitam legam yang membungkus tubuh ramping berototnya dengan pas, membuatnya tampak seperti malaikat tampan dengan nuansa jahat yang mempesona.

Sehun  tampaknya tahu sedang diperhatikan dengan terkesima oleh gerombolan perempuan-perempuan muda itu, tetapi dia sama sekali tidak menatap mereka. Matanya terpaku menatap sehun, dan senyum miring muncul di bibirnya,

"Kau cantik sekali sayang", sehun meraih rene , merangkul pinggang rene  dengan lembut, lalu mengecup hidung rene mesra, "Dari semua perempuan di ruangan ini, kau yang paling cantik. Yang lainnya cuma sampah", sehun mengucapkan kata-kata itu dengan lantang, yang terdengar langsung oleh gerombolan perempuan itu. Suara terkesiap terdengar dari sana, dan ketika rene  menoleh, perempuan-perempuan itu tampak berdiri dengan wajah merah padam, malu luar biasa atas hinaan sehun. Lalu dengan berbagai alasan, mereka membubarkan diri dan berpindah tempat.

Sehun terkekeh, melihat tingkah mereka. Lalu menunduk dan menatap rene, senyumnya langsung hilang, "Jangan coba-coba melarikan diri - dan jangan mencoba meminta tolong pada siapapun di sini, mereka tidak akan bisa menolongmu, dan kalau sampai aku tahu kau melakukannya, kau akan dihukum", bisiknya dingin. Sikapnya berubah kaku dan dia melepaskan pelukannya dari rene, dan tanpa kata-kata lagi meninggalkan rene .

Rene termangu, masih terpesona oleh pertunjukan sandiwara kasih sayang yang diperagakan sehun tadi. Apakah lelaki itu sengaja melakukannya untuk membelanya dari gerombolan perempuan-perempuan jahat itu?

"Sungguh kekasih yang baik"

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang