part93

3.8K 254 25
                                    

Rene  melaksanakan ancamannya. Dia mogok makan. Di hari pertama sehun  masih menganggap remeh ancaman rene yang kekanak-kanakan itu, dan menertawakannya.

Tetapi sekarang sudah hampir dua hari , dan chen melapor bahwa rene sama sekali tidak menyentuh makanan dan minumannya.

"Sama sekali?," sehun  berdiri dari duduknya dan menatap

Chen frustrasi.

"Dia sama sekali tidak menyentuh makanannya, kami meletakkan makanannya di kamar dan dia hanya tidur di sana. Ketika kami menengok nampannya, dia tidak menyentuhnya sama sekali, bahkan minumannya pun tidak disentuhnya. Anda harus melakukan sesuatu sebelum perempuan itu membahayakan dirinya sendiri," jawab

Chen datar, meskipun ada nada khawatir di sana.

"Aku akan menengoknya"
Sehun melangkah memasuki kamar putih itu, dan menemukan rene terbaring lemah di ranjang. Perempuan ini benar-benar keras kepala.

"Kenapa kau tidak memakan makananmu?," sehun mendesis menahan kemarahannya, "Apakah kau ingin membunuh dirimu sendiri?"

Rene  membalikkan badan dan menatapnya, membuat sehun  mengernyit, wajah rene tampak pucat dan bibirnya kering, perempuan itu juga tampak lemah.

"Kau harus memakan makananmu irene.. kalau tidak kau akan sakit dan membahayakan dirimu sendiri"

Rene menggelengkan kepalanya dan memalingkan wajahnya dari sehun.

Sehun  mengacak rambutnya frustrasi.

"Oke, Kau mau apa?! Kau ingin bebas? Baik! Kau akan dapatkan apa yang kau mau, asalkan kau mau makan!"

Pernyataan itu membuat rene menolehkan kepalanya lagi menatap sehun, dia berdehem, tenggorokannya terasa kering membuatnya susah berbicara, perutnya terasa nyeri, dan kepalanya pusing,

"Kau... berjanji...?," gumamnya lemah.

Sehun menatap rene marah, "Kau pikir aku bisa berbuat lain??

Aku berjanji, kau bisa pegang janji seorang OH.

Sekarang, biarkan aku membantumu minum!"

Sambil berdehem kembali karena tenggorokannya sakit, rene  berusaha menantang tatapan marah sehun dan
membaca arti yang tersirat di dalamnya. Ya, OH sehun selalu menjunjung harga dirinya, dia tidak akan mengingkari janji. Setelah merasa yakin, rene  menganggukkan kepalanya.

"Astaga irene," sehun mendesah lega, meraih gelas air putih yang tak tersentuh, tak jauh dari ranjang, lalu duduk di samping ranjang dan membantu rene duduk,

"Kau bisa minum?"

Rene haus sekali, dan keinginannya yang paling besar adalah langsung minum dari gelas itu dengan sekali teguk. Ketika menerima gelas itu, rene  langsung meneguknya dengan rakus, tetapi berhenti di tegukan pertama karena tersedak dan sakit di tenggorokannya.

"Pelan-pelan," bisik sehun lembut, menjauhkan gelas itu dari rene , "Gadis keras kepala," gerutunya, lalu meneguk minuman di gelas itu,

Selanjutnya yang terjadi sama sekali tidak disangka-sangka oleh rene. Sehun duduk menerjangnya dan melumat bibirnya, sekaligus mengalirkan air minum itu ke tenggorokannya.

Air minum itu meluncur dengan mulus ke tenggorokan rene , membasahinya yang kehausan. Sejenak, ketika air itu telah seluruhnya berpindah, sehun masih bermain-main di bibir rene , mempermainkannya.

Kemudian, sedikit terengah, sehun melepaskan bibir rene, mereka duduk dengan wajah berhadapan, sangat dekat hingga napas panas mereka bersahutan.

Lalu dengan gerakan tiba-tiba sehun menjauhkan tubuhnya dari rene dan menatapnya tegang,
"Besok shindong  akan membantu mengemasi pakaianmu dan chen akan mengantarkanmu pulang"

"Aku tidak mau membawa apapun dari sini, aku datang kesini tanpa membawa apapun, dan begitupun ketika aku keluar dari sini"

Sehun  mendesis tajam, "Aku memaksa, rene dan jangan bermain-main dengan kesabaranku"

Rene  terdiam. Sehun membebaskannya, itu sudah cukup. Dan kalau konsekwensinya rene harus bertoleransi dengan sikap arogan lelaki itu, mungkin itu cukup sepadan.

***

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang