extra11

4.7K 261 30
                                    

Ruangan iccu itu sepi, hanya ada rene dan suara detak jantungnya yang dimonitor. Rene masih belum sadarkan diri, dan menurut penjelasan dokter tadi, kondisinya masih belum lepas dari kritis.
sehun duduk di sana, di samping ranjang rene, mengamati wajah rene yang terbaring pucat pasi. Dia pernah mengalami ini sebelumnya dan ternyata sully  tidak pernah terbangun lagi. Akanlah rene  melakukan hal yang sama pada dirinya?

"Kau tidak boleh meninggalkanku irene ," sehun menggeram parau, "Kau tidak boleh meninggalkanmu sebelum aku mengizinkanmu, putera kita menunggu di sana, ingin disusui jadi kau harus bangun dan menyusuinya, membantunya tumbuh menjadi anak yang sehat..yang..," suara sehun  tertelan, menyadari bahwa dia sudah berkata-kata terlalu banyak.

Sehun lalu menyentuh jemari rene  dan menggenggamnya,

"Maafkan aku," bisiknya parau, "Maafkan aku karena selalu memaksamu, menyakitimu, bahkan ketika kau mengandung anakku, aku tidak pernah memperhatikanmu seperti seharusnya," Dengan lembut sehun mengecup jemari irene  "Bangunlah sayang, dan akan kutebus semua kesalahanku"

Hening, Hanya suara monitor jantung yang terdengar teratur di ruangan itu,

sehun menggenggam jemari rene makin erat,

"Bangun sayang, apakah kau akan tega meninggalkanku dan putera kita? Kau bahkan belum memberinya nama, akan aku panggil apa dia?"

Mata sehun terasa panas membakar. Dia tidak pernah menangis sebelumnya, tetapi kediaman rene yang begitu berbeda dengan kesehariannya yang berapi-api membuatnya merasakan aliran dingin merayapi benaknya.
Ketika kemudian panas membakar itu berubah menjadi tetesan hangat yang mengalir di sudut matanya, suara sehun berubah serak,

"Saranghae...irene, isteriku. Dan aku bersumpah akan mengabdikan seluruh kehidupanku kepadamu jika kau mau bangun dari tidur pulasmu yang menakutkan ini"

Air mata sehun menetes di jemari rene. Dan kemudian jemari itu bergerak, membuat sehun terpaku. Jemari itu bergerak lagi, samar. Dan kemudian gerakannya lebih mantap.

Bersamaan dengan itu, bulu mata irene  bergerak-gerak, membuat sehun menunggu dengan cemas. Lalu setelah penantian yang sepertinya terasa seumur hidupnya, mata rene terbuka langsung menatap mata sehun yang basah,

"Kenapa.... Kau...menangis,,,?"

Sehun langsung memasang muka sedatar mungkin meskipun perasaannya meluap-luap,

"Mataku kemasukan debu"

"Oh," rene memejamkan mata lagi, sepertinya percakapan itu membuatnya lelah, "Anakku?"

"Dia laki-laki kecil yang sehat dan sempurna, tangisannya sangat keras membuat para suster harus menutup telinga dengan kapas ketika mengurusnya"

Rene tersenyum, dan mencoba membuka matanya lagi,

"Namanya ..."

"Apa irene ?"

"Aku mempersiapkan namanya...," suara rene melemah, "c.....cheonsa"

Cheonsa yang berarti malaikat

"cheonsa?," sehun mengerutkan keningnya, dari sekian banyak nama, kenapa rene memilih nama cheonsa?

Rene tersenyum lemah,

"Dia... putera... dari seorang ... malaikat"

Aku iblis yang jahat! Bukan malaikat! Batin sehun berteriak keras membantah. Setelah semua yang dia lakukan kepada rene, perempuan itu masih menganggapnya sebagai malaikat?

"Sa...rang...(men...cin...)"

"Apa irene?," sehun berusaha mendekatkan telinganya ke bibir

Rene karena suara rene semakin lemah,

"Saranghae.. (Mencintaimu)....Mikail." Lalu rene kembali tak sadar, meninggalkan sehun kembali dalam tidur lelapnya.

Air mata mengalir lagi di mata sehun, mata seorang iblis yang telah disentuh oleh sang malaikat. Rene salah, dia bukanlah malaikat. Rene adalah malaikatnya. Dan pernyataan cinta rene membuat dada sehun terasa sesak. Sesak oleh perasaan meluap-luap yang tak pernah terungkapkan sebelumnya.

***

#sad
# happy

?????

Tidak ada yg tahu ahir kisah mereka.
Akan sperti apa nantinya.

Follow ya akun instagram ku @choisoohwa99

Biar tambah deket satu sma lain
Ntar aku follback kok.

Bilang klo kalian readers wattpad  ok

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang