part79

3.9K 246 23
                                    

Sehun memasuki rumah itu dengan marah, chen dan yang lain-lain sudah mengepung villa putih itu. Villa itu tenang dan sepi seolah tidak ada siapapun di sana. Lalu mata sehun  mengarah ke pintu di ujung lorong yang setengah terbuka, dan melangkah kesana, lalu masuk dengan marah ketika melihat apa yang terjadi di sana.

Dokter Lu sudah melukai rene dengan dua sayatan berdarah di lengan rene, membuat rene meringis menahan sakit dan nyeri dalam kondisi terikat di kursi dan hampir kehilangan kesadarannya.
"Lepaskan dia, Jackal," suara sehun  dingin, mencoba menahan kemarahannya dengan terkendali. Lelaki itu sedang memegang pisau di dekat rene , dia tidak ingin rene  terluka lebih dari ini.

Dokter luhan  membalikkan tubuhnya dan tersenyum melihat sehun berdiri di ruangan itu,

"Ah... sang pangeran penyelamat akhirnya datang," dengan tenang Dokter Lu mengacungkan pisaunya ke arah

Sehun , "Kau lihat sehun, pelacurmu ini sedang dalam proses meregang nyawa, tadinya aku ingin mempersembahkannya mati dan tersayat kepadamu. Tetapi rupanya kau terlalu cepat datang".

"Aku akan membunuhmu, kau tahu itu," geram sehun marah.

Tawa Dokter luhan membahana ke seluruh ruangan. "Tentu saja, sekarangpun aku tahu bahwa seluruh pengawalmu sedang mengepung tempat ini, siap menembakku kapanpun aku lengah," dengan cepat Dokter luhan bergerak ke sebelah rene dan menempelkan pisau tajam itu ke lehernya,

"Tapi sebelum kau membunuhku, aku akan membunuh pelacur ini dulu".

rene terkesiap, menahan sakit dan ketakutan ketika besi dingin itu menempel di lehernya, lapisannya yang tajam telah menyayat lehernya, menimbulkan sedikit perih di sana.

"Kalau kau lakukan sesuatu kepadanya, aku bersumpah kau akan mati dengan mengerikan," Kali ini sehun sudah tidak bisa menahan kemarahannya, "Aku akan membunuhmu dengan pelan dan mengerikan hingga kau akan merasakan setiap detik-detik menjelang kematianmu"
"Kau ketakutan oh sehun, kau takut aku menyakiti pelacur ini, bisa kulihat di matamu," Dokter luhan  menatap sehun dengan senyuman gilanya, memain-mainkan pisaunya di leher rene,

"Satu sayatan saja, aku akan memotong nadinya, tepat di leher... darahnya akan memancar keluar dan dia akan mati dengan cepat... tepat di depan kedua matamu...dan aku rela mati demi kepuasan menyaksikan adegan itu," Lalu dengan gerakan secepat kilat, Dokter

Luhan mengangkat pisaunya, lalu membuat gerakan menghujam untuk menikam leher rene.

Rene memejamkan matanya, menanti detik-detik kematiannya. Tetapi kemudian dia tidak merasakan sakit, apakah memang kematian tidak terasa sakit? Dengan ragu di bukanya matanya, dan dia terkesiap dengan pemandangan di depannya.

Sehun  sedang menahan pisau itu, dengan tangan telanjang. Bagian tajam pisau itu mengiris telapak tangannya, tetapi lelaki itu menggenggam pisau itu tanpa ekspresi, meskipun darah mulai bercucuran dari tangannya, mengenai rene. Sekali lagi, sehun menyelamatkan rene dari kematian.

Dokter luhan  tampak terperangah dengan gerakan sehun yang tak disangkanya itu, dia berusaha menarik pisaunya dari genggaman sehun, tetapi sehun menarik pisau itu dan melemparnya jauh-jauh,

"Aku akan menghajarmu sebelum membunuhmu...," sehun menerjang dokter Lu ke lantai, dan mereka bergulat saling memukul. Tetapi Dokter luhan , Jackal itu tidak terbiasa berkelahi dengan tangan kosong sehingga dia kewalahan, sehun  terus dan terus menghajarnya tanpa ampun, ketika kemudian rintihan rene menghentikannya.
Sehun melihat rene kehilangan kesadarannya, mulai oleng dalam kondisi terikat di kursi, Perhatian sehun teralih, dan dia berdiri untuk meraih rene, pada saat itulah, Dokter luhan yang sudah babak belur mencoba meraih pisau yang dilemparkan sehun tadi, dia berhasil meraihnya dan mengarahkannya untuk menikam punggung sehun dan...

DORRR ! !!!!!

Tubuh Dokter luhan  ambruk ke lantai karena tembakan itu. Sehun menoleh ke belakang, melihat Dokter luhan  ambruk dengan pisau masih di tangannya, dan dia lalu menoleh ke pintu, ke arah chen yang memegang pistol di tangannya.

"Bereskan dia," sehun memerintah cepat, lalu perhatiannya sepenuhnya terarah kepada rene, tidak dirasakannya telapak tangannya yang tersayat dalam, dia membuka ikatan rene.  dan perempuan itu langsung jatuh ambruk ke pelukannya

***

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang