part64

3.9K 244 0
                                    

"Selamat sore, sepertinya kau sudah lebih sehat". Dokter luhan menyapa lagi di sore harinya setelah memeriksa rene, "Dan kulihat makan malammu masih utuh, kenapa kau tak memakannya?"
Rene mengernyit meskipun mencoba tersenyum lemah kepada Dokter Lu

"Saya masih mual dan muntah-muntah dokter"

"Tapi kau harus tetap makan, aku akan memesankan menu lain untukmu, mungkin sup panas dan jus buah bisa menggugah seleramu?"

Mau tak mau rene  tersenyum melihat betapa bersemangatnya Dokter Lu,

"Terima kasih dokter"

Dokter Lu menganggukkan kepalanya,

"Aku cuma tidak menyangka perempuan seperti kau yang menjadi kekasih Tuan sehun"

Tertegun rene  mendengar perkataan Dokter luhan itu, "Apa?"

Wajah Dokter Lu memerah karena malu, dia tampak menyesal telah mengucapkan kata-kata itu,

"Ah maafkan aku rene , lupakan aku telah mengucapkannya ya?"

Rene menggelengkan kepalanya,
"Tidak apa-apa dokter, semua yang melihat pasti akan menyangka aku adalah kekasih sehun"

"Apalagi melihat tingkah Tuan sehun di ruang gawat darurat kemarin", Dokter Lu terkekeh

rene mengernyitkan matanya lagi, memangnya apa yang dilakukan sehun di ruang gawat darurat kemarin?

Dokter Lu sepertinya tahu bahwa rene bertanya-tanya, dia mengangkat bahunya,

"Jangan bilang padanya kalau aku membicarakan tentangnya di belakangnya ya, sampai sekarang aku masih merinding mengingat tatapan membunuhnya ketika mengancam akan menghabisi semua dokter dan perawat di sini kalau mereka tidak berhasil menyelamatkanmu", ditatapnya rene dengan tatapan menyesal, "Sungguh, siapapun yang melihat kelakuannya kemarin pasti akan mengambil kesimpulan yang sama, bahwa Tuan sehun adalah kekasih yang amat sangat mencintai dan mencemaskanmu"

Rene  memalingkan muka, tidak tahu harus berkata apa, masih tidak dipercayainya kata-kata Dokter Lu kepadanya,

"Ah ya, dan sebenarnya dia turut andil dalam menyelamatkan nyawamu"

Ketika rene menatap Dokter Lu dengan bingung, Dokter Lu mendesah, "hmm. Dia tidak bilang padamu ya, jangan bilang kalau kau tahu dari aku ya"

"Tahu tentang apa?"
"Malam itu kau kehabisan banyak darah, dan Tuan sehun  yang kebetulan golongan darahnya sama denganmu, memaksa kami mengambil darahnya untukmu. Sebenarnya kami tidak boleh melakukannya, Tuan sehun juga baru selamat dari kecelakaan yang sama, tetapi dia memaksa, dan mengancam. Dan benar apa kata orang, tidak akan ada seorangpun yang berani melawan apa yang dikatakan oleh oh sehun . Lagipula dia adalah pemilik rumah sakit ini, perintahnya harus kami laksanakan"

Kejutan lagi. Rene tidak suka dia harus berhutang nyawa kepada lelaki iblis itu... Tetapi entah kenapa, perasaan bahwa darah lelaki itu mengalir di pembuluh nadinya membuat dadanya berdesir oleh suatu perasaan aneh, seolah-olah bagian diri sehun sekarang ada di dalam tubuhnya, di dalam dirinya.

Dokter Lu menghela napas melihat rene termenung,

"Ah seharusnya aku tidak terlalu banyak bicara, kau harus segera beristirahat"

Ketika Dokter Lu sudah sampai di pintu, rene  memanggilnya,

"Dokter..."

Langkah Dokter Lu berhenti seketika, dia menoleh dan menatap rene bertanya-tanya,

"Ada apa irene ? Ada yang bisa kubantu? Apakah kau kesakitan?"

Rene menggelengkan kepalanya, "Ah tidak apa -apa dokter, lupakan saja, terimakasih sudah merawat saya"

Dokter Lu tersenyum,

"Aku hanya melakukan tugasku, tapi sekaligus aku senang kalau pasienku makin membaik".

Ketika Dokter Lu pergi,rene tercenung. Cerita Dokter Lu tadi membuatnya bingung. Benarkah itu semua? Bahwa sehun sangat mencemaskan keselamatannya?

Pikiran rene teralihkan oleh kesadarannya bahwa dia saat ini tidak sedang dikurung di rumah sehun yang berpenjagaan ketat, dia ada di area publik. Sebuah rumah sakit, dan itu berarti kesempatannya untuk melarikan diri semakin besar. Dia harus melepaskan diri dari cengkeraman sehun karena dia merasa takut. Ya... rene takut semakin lama dia berada di bawah sehun, pada akhirya dia akan bertekuk lutut di bawah kaki sehun.  jatuh ke dalam pesonanya. Rene hanya perlu seseorang untuk menolongnya,,,,bisakah Dokter Lu menolongnya? Jika rene  meminta tolong padanya, akankah Dokter Lu mengerti? Dari perkataannya tadi, tampak jelas kalau Dokter Lu menganggap rene adalah kekasih sehun. Bagaimana jika dia menceritakan yang sebenarnya? Mungkinkah Dokter Lu jatuh simpati dan menolongnya? Atau mungkin Dokter Lu malah melaporkannya pada sehun, mengingat rumah sakit ini adalah milik sehun. Malam itu rene tertidur dengan mimpi buruk, di mana sehun terus menerus mengucapkan ancaman itu di telinganya, bahwa dia akan membunuh siapapun yang menolong rene dan siapapun yang lengah hingga rene bisa melarikan diri. Kalimat itu terngiang jelas sepanjang malam : "Kebebasanmu akan digantikan dengan nyawa seseorang, rene ....

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang