part35

4.9K 256 1
                                    

Terlonjak kaget, rene  membalikkan badan dan hampir menabrak dada bidang sehun.

Lelaki itu berdiri dekat sekali di belakangnya, dan menekannya ke pintu, tatapannya menyala penuh kemarahan, seperti iblis yang siap membakar musuh-musuhnya.

"Berani sekali kau mempermalukan chen seperti itu, dan berani sekali kau mencoba melarikan diri dari rumahku,"
Tangan besar sehun mencengkeram lengan rene dengan kasar lalu menyeret rene yang tidak bersedia.

Rene meronta-ronta, mencoba bertahan, tetapi sehun  tidak peduli, tetap menyeret rene dengan kekuatan besarnya. Hingga rene mau tidak mau harus terseret-seret mengikuti daripada tangannya putus.

Sehun menyeret rene  menaiki tangga dan kembali menuju kamar putih tempat rene  tadi dikurung.

Di sana beberapa pengawal sehun berkumpul, dan chen berdiri di sana. Rupanya dia berhasil menghubungi sehun  dan dibebaskan dari kamar mandi.

Rene  mengernyit dalam hati, seharusnya tadi dia lebih cepat, atau mungkin dia pukul kepala chen dengan sesuatu sehingga lelaki itu pingsan dan tidak bisa menghubungi teman-temannya dengan segera.

Sehun melepaskan cengkeramannya lalu mendorong rene  ke depan dengan kasar,

"Kau lihat chen? Perempuan kecil seperti ini, dan kau, pengawalku yang sudah bertahun-tahun lamanya bisa-bisanya dibodohi seperti ini"

Chen hanya terdiam, menatap sehun dengan muka datar, sepenuhnya mengabaikan keberadaan rene. Hingga rene  mengernyit, apakah lelaki ini memang tidak punya ekspresi?

"Dan kau irene," sehun melepas jasnya dan menggulung lengan kemejanya, "Ini adalah peringatan untukmu. Kalau kau membodohi salah satu pegawaiku lagi untuk melarikan diri, kau akan membuang satu nyawa, karena aku akan langsung membunuh pegawaiku,"
Tanpa disangka, sehun  menghantam chen dengan satu pukulan telak hingga kepala chen mundur ke belakang, darah menetes dari sudut bibirnya.

Rene  terkesiap mundur dan makin terkesiap ketika sehun menghajar chen, lagi dan lagi tanpa perlawanan hingga lelaki itu jatuh berlutut dengan memar dan bibir berdarah yang mengotori kemejanya.

Sehun mundur satu langkah ketika chen terjatuh, dia menoleh dan menatap rene.

"Kalu lihat itu irene ? Setiap kau mencoba melarikan diri, aku bersumpah akan ada nyawa yang berkorban untukmu. Mereka semua yang lengah hingga memberi kesempatan padamu untuk lari, akan kubunuh!,"

Dengan kejam sehun  mengarahkan pukulannya sekali lagi ke arah chen.

Rene  berteriak, spontan mencengkram lengan sehun yang terayun, mencegah sehun menghabisi chen,

"Jangan.... ! Jangan ! Aku yang salah, aku yang salah! Jangan bunuh dia! Aku yang salah ! ", teriaknya panik.

Sehun terdiam dan mematung, ketika akhirnya dia menatap rene, matanya sedingin es. Lelaki itu tampak amat sangat marah kepada rene .

"Jadi kau mengaku salah..," sehun mundur lagi dan rene merasa lega luar biasa karena lelaki itu tidak jadi melampiaskan kemarahannya kepada chen yang sudah berlutut tak berdaya di lantai.
"Aku hanya ingin keluar dari tempat ini," teriak rene marah, frustrasi karena sehun menggunakan ancaman licik untuk mencegahnya melarikan diri.

"Kau milikku, dan tidak ada milikku yang bisa keluar dari sini tanpa seizinku"

"Atas dasar apa??," rene  berteriak marah, "Aku bukan milik siapa-siapa, apalagi lelaki jahat sepertimu. Aku cuma mau keluar dari sini, aku muak terhadapmu, muak atas semua yang ada di sini....Aku cuma mau keluarr!!!!

"Kau mau keluar hah??," sehun mencengkeram lengan irene lagi, di tempat yang sama hingga irene merasa lengannya memar,

"Mari kita keluar!"

**

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang