extra5

4.4K 243 0
                                    

Dada rene  bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk, teganya sehun  dan betapa egoisnya dia! Betapapun sehun  merasakan trauma dan ketidaksukaan yang mendalam atas kehamilan rene , seharusnya lelaki itu sadar kalau yang ada di perut rene  ini adalah darah dagingnya, anaknya! Sebegitu tidak berharganyakah rene  di mata sehun  sehingga dia harus mengorbankan janin yang dikandungnya atas nama kenangan sehun  kepada sully ?

"Tidak sehun," rene  menegakkan dagu, menahankan sakit hatinya yang meluap-luap. "Aku tidak akan pernah mengugurkan bayi ini apapapun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah...," rene  menatap sehun  dengan tatapan terluka yang dalam, "Meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga...dia adalah anakku, dan sekarang dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti yang kubilang kepadamu tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu kepadaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku"

sehun  tertegun mendengar ancaman rene  itu, dia menatap rene  dan menyadari perempuan itu terluka. Sehun  terlalu terburu-buru mengucapkan isi hatinya, dan itu melukai rene . Dengan frustrasi diacaknya rambutnya setengah marah,

"Dengar irene , jangan kekanak-kanakan, kalau kau hanya ingin menentangku..."

"Aku tidak ingin menentangmu!," rene  setengah berteriak, kali ini emosinya pecah dan berderai, "Aku tidak peduli perasaanmu atas masa lalumu dengan sully , tetapi aku sekarang ada di sini, hidup dan bernafas saat ini. Dan kau memaksaku untuk menggugurkan anakku! Menurutmu apa yang harus kulakukan selain melindungi anakku sekuat tenaga? Anakmu juga!!"

Anakmu juga. Kata-kata itu terasa menusuk dada sehun  hingga membuatnya mengernyit. Anaknya juga.... Tetapi anak itu bisa menjadi pembunuh, sehun  pernah mengalaminya sekali. Dan jika dia harus mengalaminya lagi...

"Mungkin nanti kau akan berubah pikiran"
"Tidak akan sehun." Rene  menyentuh kepalanya yang mulai berdenyut-denyut lagi.

Dan sehun  menatapnya dengan cemas, "Apakah kau pusing lagi?"

"Ya," rene  mengerang dan memijit kepalanya.

"Aku akan mengambilkanmu air," sehun  menuang air itu ke dalam gelas dan duduk ditepi ranjang, lalu menyerahkan gelas itu kepada rene  "Ini... minumlah"

Rene  menerima gelas itu dan meneguknya. Setelah selesai sehun  meletakkan gelas itu kembali di tepi ranjang.

Mereka diam di sana dalam keheningan, saling bertatapan. Biasanya suasana tidak secanggung ini. Biasanya setiap malam sehun langsung mengajaknya masuk kamar dengan bergairah yang berlanjut dengan percintaan yang luar biasa dan mereka langsung tertidur sampai pagi. Tetapi sekarang keadaan berbeda. Sehun  tidak bisa memecahkan keheningan dengan bercinta. Dan pembicaraan tadi ternyata telah menguras emosi mereka berdua.

Rene -lah yang pertama kali memecah keheningan, "Kau ingin tidur?"

sehun  menatap ke sisi tempat tidur yang kosong. Sisi miliknya. Dan tiba-tiba merasa lelah. Rene  menggeser tubuhnya memudahkan sehun  untuk berbaring. Lelaki itu berbaring di sebelahnya dengan tenang tanpa suara, hanya suara berdesir kain yang bergesekan.

Lama mereka berdua berbaring dengan mata yang nyalang, sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri. Sampai akhirnya mereka lelap tertelan tidur.

🌒🌓🌃
###

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang