part91

3.7K 300 42
                                    

"Perempuan itu adalah Nyonya oh sully ," chen bergumam datar, menatap mata rene  dalam-dalam.

Mereka sekarang duduk di ruang duduk di bagian belakang rumah yang berakses langsung ke taman belakang dan dilengkapi dengan sofa-sofa cantik yang nyaman dan meja kopi yang saat ini menyediakan kopi hangat yang mengepul di meja.

Rene mengernyit mendengar informasi itu, oh sully? Apakah dia ibu sehun? Tetapi setahunya, ibu sehun bernama oh soohwa

"Bukan ibu tuan sehun," chen sepertinya bisa membaca pikiran rene  "Nyonya oh sully adalah mendiang  isteri Tuan sehun"

Rene terperangah dan tiba-tiba merasa sesak napas, dadanya seperti dihantam oleh ribuan ton batu sehingga terasa nyeri. Isteri?? Sehun pernah punya isteri sebelumnya? Dan kenapa wajah perempuan itu sama persis dengannya?

"Tuan sehun menikahi Nyonya sully  ketika masih sangat muda, di Italia ketika Tuan sehun lulus dari kuliahnya, pada usia 19 tahun. Mereka pasangan muda yang saling mencintai. Setahu saya, Tuan sehun  sangat mencintai isterinya," chen berdehem, "Saya sudah mulai bekerja kepada Tuan sehun  ketika itu... Dulu, beliau adalah orang yang baik, sangat mudah tertawa dan ramah....tetapi....Nyonya sully  memang berbadan lemah sejak awal, dia mempunyai penyakit jantung dengan katup yang tidak sempurna.....," chen menghela nafas panjang, seolah berusaha mengumpulkan kekuatan untuk bercerita,

"Kemudian Nyonya sully  hamil... mereka sangat bahagia sekaligus cemas... bahagia karena itu adalah anak pertama mereka, dan cemas karena itu adalah kehamilan yang sangat beresiko....... Nyonya sully seharusnya tidak boleh hamil karena kondisi penyakitnya, tetapi dia perempuan yang keras kepala di balik tubuhnya yang lemah...," chen tanpa sadar tersenyum, melembutkan garis-garis datar di wajahnya, "Dia bertekad untuk hamil dan melahirkan anak Tuan sehun , meskipun semua orang menentangnya, bahkan Tuan sehun  sendiri"

"Sehun menentangnya?," rene  membayangkan seorang perempuan dengan tubuh lemah, tetapi mampu menantang seluruh dunia demi calon anak yang dikandungnya, sungguh perempuan yang luar biasa.

"Ya, sudah pasti Tuan sehun  menentangnya, kehamilan itu berbahaya, nyawa Nyonya sully taruhannya," chen menundukkan kepalanya sedih, "Kemudian Nyonya sully keguguran".

rene  tertegun. Keguguran, jadi bayi mereka tak pernah lahir? Tiba-tiba rene  merasa sedih mengingat senyuman sully di lukisan itu, senyuman seorang calon ibu yang sangat bahagia, dengan tangan memeluk perutnya seperti melindungi sang buah hati yang sedang terlelap di sana.

"Tubuh nyonya sully ternyata terlalu lemah untuk menumbuhkan seorang bayi dalam rahimnya, dia tidak mungkin mengandung sampai anak itu lahir....kenyataan itu menghancurkan perasaan Nyonya sully  dan membuat kondisi fisiknya makin lemah....," chen menghela nafas, "Nyonya
Sully semakin hari semakin sakit, hingga akhirnya sudah tak mampu bangun dari ranjangnya. Di suatu pagi, Tuan sehun menemukannya sudah meninggal dalam tidurnya"
Air mata rene menetes, meninggal karena patah hati. Rene teringat kepada ibunya. Mereka berdua meninggal karena patah hati.... Tidakkah mereka menyadari bahwa mereka egois?

Meninggalkan semua beban di dunia ini dengan lepasnya, tanpa memikirkan bahwa mereka juga meninggalkan patah hati bagi siapapun yang mereka tinggalkan?

"Sejak kematian Nyonya sully, sepuluh tahun yang lalu...

Tuan sehun  berubah, dia menutup hatinya. Dan menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Dia tidak pernah sama lagi sejak saat itu."

rene mengusap air matanya dan menatap chen tajam.

"Jadi, karena itukah sehun menyekapku di sini? Karena wajahku sama persis dengan almarhumah isterinya?"

Chen menatap rene dalam-dalam,

"Anda seharusnya tahu bahwa....."

"Chen"

Suara dingin sehun dari arah pintu membuat mereka berdua menoleh. Wajah chen memucat menemukan sehun sedang berdiri di sana, berdiri bersandar di pintu dengan wajah tidak terbaca.

"Aku sebenarnya tidak ingin mengganggu kau yang sedang asyik bergosip dengan irene ," Mata sehun menajam, "Tetapi aku membutuhkanmu sekarang. Ada sesuatu yang perlu kita bahas"

Secepat kilat chen berdiri, meskipun ada kekhawatiran yang terpancar di wajahnya, dia telah melangkahi
wewenangnya dengan menceritakan tentang Nyonya sully  kepada irene. Entah apa yang akan dilakukan Tuannya ini kepadanya.

Sehun bahkan sama sekali tidak menoleh ke arah rene, dia membalikkan badan dan membiarkan chen mengikutinya.

***

😱. lelahhhhh....nya
😧😧😧😧😧
Masih mau dilanjut nggak???
Ditunggu comment nya.
Makasih buat yang slalu vote sma comment jd author bisa kenal sma Kalian.😘😙😙😙😙😙

Love u all readers.....😍😙😙

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang