extra13

4.8K 241 4
                                    

rene sudah boleh pulang bersama  cheonsa , dan sehun menjemputnya tepat waktu. Lelaki itu tidak berubah, tetap begitu dingin hingga rene berpikir jangan-jangan yang dikatakan suster waktu itu hanyalah kebohongan atau khayalan semata. sehun duduk di sebelah rene dalam mobil itu diam dan menatap ke jendela, tampak menjaga jarak,

"Kau.. eh, sudah baikan," Akhirnya sehun memecah keheningan, menatap ringan pada cheonsa  yang tertidur di pelukan rene, dan tatapannya melembut, "Dia sepertinya sangat sehat"

"Dia menyusu dengan kuat," rene tersenyum dan mengecup dahi
Cheonsa  dengan sayang. Semula rene merasa sedikit takut atas reaksi sehun kepada cheonsa. Lelaki itu membenci cheonsa dengan alasannya ketika dia di dalam kandungan rene, apakah lelaki itu akan membenci cheonsa  ketika dia sudah lahir ke dunia ini?

Sepertinya sehun menyayangi cheonsa, meski tidak ditunjukkannya dengan kata-kata. Rene sering menangkap tatapan penuh kelembutan yang dilemparkan sehun kepada cheonsa . Oh ya, rene mengerti, seorang sehun mungkin tidak bisa lepas dalam menunjukkan kasih sayangnya kepada anak kecil, tetapi cheonsa  telah mencuri hati sehun dan rene mensyukuri itu. Mereka sampai di rumah, dan dengan takjub rene  menyadari bahwa kamar bayi sudah disiapkan. Kamar itu terletak di kamar kecil yang memiliki pintu penghubung dengan kamar mereka sehingga rene bisa dengan mudah mendatangi cheonsa  ketika putera mereka membutuhkannya.

Dengan lembut, rene meletakkan cheonsa  yang tertidur pulas di boks bayi barunya. Bayi itu sangat pandai, tidak rewel, dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan suasana di tempat barunya. Sehun berdiri di ambang pintu penghubung dan mengamati rene , kemudian membalikkan badannya hendak pergi,

"Sehun,"

Lelaki itu langsung menghentikan langkahnya dan menatap rene ,

"Ada apa?"
"Apakah... apakah setelah sekarang kita mempunyai putera, kau masih menganggapku sebagai pengganti sully ?."

Rene harus bertanya, dia tak tahan lagi memendamnya. Sekarang mereka sudah mempunyai seorang putera dan rene tidak mampu hidup dalam ketidakpastian semacam ini. Anaknya harus tumbuh di keluarga yang saling mencintai, dan ketiika sehun tidak bisa memberikannya. Maka rene pergi,

"Apa?," ada nyala di mata sehun dan itu seharusnya sudah bisa menjadi tanda peringatan buat rene, tetapi dia tidak mau mundur, dan dia tidak bisa.

"Kau selama ini selalu menganggapku sebagai pengganti sully . Sekarang kita mempunyai cheonsa , aku hanya ingin menunjukkan sikapku. Aku tak mau menjadi pengganti seseorang, jadi mungkin aku akan pergi bersama cheonsa "

Wajah sehun mengeras. "Kau pikir apa yang sedang kau katakan?"

"Aku sudah mempelajari surat perjanjian itu, dalam surat itu dikatakan bahwa aku harus menikahimu di usiaku yang ke dua puluh lima tahun, tidak dituliskan klausul apabila kita berpisah... saat ini aku ingin berpisah"

Kau bilang waktu itu kau mencintaiku! Sehun ingin meneriakkan kata-kata itu di depan rene, dia begitu marah hingga jemarinya mengepal,

"Berani-beraninya kau mengajukan perpisahan kepadaku? Tidak pernah ada seorangpun yang bisa meninggalkan oh sehun !"

***

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang