part39

5.2K 269 10
                                    

Ketika rene  terbangun, yang dirasakannya pertama kali adalah rasa sesak di dadanya. Dia menggeliat panik, mencoba menarik napas sekuat-kuatnya, dalam usahanya mencari oksigen sebanyak-banyaknya.

"Tenang, kau sudah ada di daratan, kau bisa bernafas secara normal," Suara sehun  membawa rene  kembali pada kesadarannya.

Dengan waspada dia menoleh dan mendapati sehun sedang duduk di tepi ranjangnya. Rene beringsut sejauh mungkin dari sehun dan tingkahnya itu memunculkan secercah cahaya geli di mata sehun,
"Apakah kau takut padaku setelah kejadian tadi?," nada gelipun tersamar dalam suara sehun.

Kurang ajar, batin rene dalam hati. Dia berjuang meregang nyawa, dan lelaki ini malah duduk disini menertawainya.

Tetapi, apakah benar sehun  yang terjun ke kolam waktu itu dan menyelamatkannya? Kenapa? Bukankah jelas-jelas dalam kemarahannya sehun sudah memutuskan untuk membunuhnya? Kenapa lelaki itu berubah pikiran?

"Ya, aku memang menyelamatkanmu," sehun  bergumam seolah-olah bisa membaca pikiran rene, "Tetapi itu bukan demi dirimu, itu demi kepuasanku."

Rene  menatap sehun  geram,

"Apa maksudmu?"

Dengan tenang lelaki itu melepas dasinya, gerakannya pelan tetapi mengancam hingga tanpa sadar rene  bergidik dan beringsut menjauh.

"Aku tidak suka bercinta dengan mayat," Senyum di bibir sehun tampak kejam, "Kau lebih nikmat kalau hidup dan bernafas."

Ketika rene menyadari maksud sehun, sudah terlambat. Lelaki itu mencengkeram kedua lengannya dengan satu tangan. Kekuatan rene  tidak sebanding dengan kekuatan tubuh sehun yang besar dan kuat di atasnya. Dengan mudahnya lelaki itu mengikat kedua pergelangan tangannya dengan ikatan mati yang sangat rapi, lalu menalikannya di kepala ranjang,
"Kau.... Kau mau apa ??‟, rene  mulai panik ketika sehun  yang setengah duduk di atasnya membuka kancing kemejanya.

Senyum sehun  tampak penuh kepuasan melihat kondisi rene  yang tidak berdaya. Lelaki itu membuka seluruh kancing kemejanya sehingga dada dan perutnya yang berotot terlihat. Sejenak rene  terpana melihat kulit berwarna putih susu yang berkilauan bagai satin itu, tetapi kemudian dia sadar bahwa dia ada dalam kondisi genting. Dengan panik rene mulai meronta dan menendang, sedapat mungkin bergerak untuk melepaskan diri.

Tapi percuma, ikatan sehun ke tangannya sangat kuat, dan dalam kondisi terikat seperti itu, rene  benar-benar tak berdaya.

"Semalam kau bercinta denganku, panas, dan memabukkan....

Tapi kau mungkin tak bisa mengingat dengan jelas dan aku tak suka itu....," suara sehun merendah, penuh gairah, "Malam ini, akan kubuat kau mengingat setiap detiknya"

***

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang