extra8

4.8K 240 17
                                    

Hubungan mereka membaik kembali meskipun sedikit kaku. Dan semakin bertambahnya usia kehamilannya. rene  menyadari bahwa dia menyayangi suaminya. Ya, rene menyadarinya ketika dia merindukan sehun  saat lelaki itu tidak ada di sisinya. Astaga... merindukan oh sehun  adalah hal terakhir yang ada di pikiran rene , tetapi itu memang terjadi.

Sembilan bulan telah berlalu, sekarang perut rene  sudah benar-benar buncit dan gerakannya lamban. Rene bahkan sudah tidak bisa melihat lututnya sendiri karena terhalang perutnya.
Dengan lembut rene mengusap perutnya, mungkin karena anak ini, mungkin juga karena perubahan hormon. Rene  tidak tahu, yang pasti setiap dia ada di dekat sehun. perasaannya menjadi hangat.

Oh,..
sehun tidak berubah. Masih sama, begitu dingin, kaku, dan menakutkan bagi para pegawai dan rekan-rekan kerjanya, sekaligus begitu penuh kasih sayang di ranjang. Gaya bercinta sehun berubah sejak rene hamil,, bahkan ketika usia kehamilan rene  beranjak makin tua, lelaki itu tidak menyentuh rene lagi. Dia hanya mengusap lembut rambut rene sebelum tidur. Dan meskipun masih belum kelihatan bisa menerima kehamilan rene , setidaknya sehun terlihat mencoba berkompromi.

Benarkah sehun sebenarnya mencemaskannya? Benarkah sehun sebenarnya tidak menganggapnya sebagai boneka pengganti sully ? Rene  tidak tahu. Memikirkan itu semua membuat dadanya terasa sesak. Teringat akan sikap sehun selama kehamilannya. Lelaki itu memang bersikap lembut dan baik kepadanya, tetapi lelaki itu selalu berpura-pura bahwa kehamilan rene  tidak ada.

Rene  tahu sehun  seperti memperhatikannya. Pernah di suatu siang, ketika rene membawa buku-buku yang berat untuk dibawa ke kamarnya, dari sekelebat matanya, rene  tahu bahwa sehun sudah akan berdiri untuk membantunya mengangkat buku-buku itu, tetapi tertahan karena chen sudah membantunya duluan. Pernah juga rene  membaca buku tentang kehamilan dan persalinan di ranjang, tetapi sehun bahkan tidak mau meliriknya dan berpura-pura tidur. rene juga teringat ketika usia kandungannya lima bulan, sehun pernah memeluknya dalam tidur, mereka bercumbu siap bercinta, kemudian bayi itu menendang. Terasa
kencang hingga menohok ke perut sehun. Sehun langsung mundur, mengucapkan berbagai alasan dan beranjak pergi.

Sebegitu paranoidkah sehun dengan kehamilannya? Sebegitu takutkah sehun dengan bayi ini? Bukankah keberhasilan rene  mengandung bayi ini hingga usia sembilan bulan tanpa permasalahan yang berarti sebenarnya sudah bisa membuktikan kepada sehun  bahwa rene  adalah calon ibu yang kuat dan sehat?

"Padahal kau tidak tahu apa-apa, Nak," rene mengusap perutnya dengan sayang, "Maafkan ayahmu yang konyol itu"

"Nyonya, ada yang ingin bertemu," chen tiba-tiba muncul di pintu, mengalihkan rene dari lamunannya.

Serena muncul di belakang chen, menggendong anak kecil yang begitu tampan, mungkin baru berusia dua tahun. Anak itu seperti malaikat dengan mata biru pucatnya yang menyala-nyala, mata taeyong ,

"Aku dengar tanggal kelahiran pangeran kecil ini sudah dekat, dua minggu lagi ya?," Seulgi  masuk, meletakkan

Taemin dengan lembut di sofa dan memeluk rene. Sejak pernikahannya dengan sehun, rene bersahabat erat dengan Seulgi , dan sehun membiarkannya karena memang Seulgi  adalah satu-satunya teman rene

"Bagaimana kondisimu sayang?," mereka duduk di sofa, berhadap-hadapan, mata Seulgi  menatap ke perut rene yang terlihat membuncit, "Kau harus banyak istirahat dan menjaga diri, awal-awal kehamilan adalah saat-saat yang paling penting"
Rene menganggukkan kepalanya dan tersenyum, "Semoga anak ini kuat, aku hanya merasa pusing-pusing dan mual setiap saat‟

Seulgi  tertawa, "Aku juga merasakan hal yang sama ketika mengandung taemin, tapi di awal kehamilan bukan di akhir kehamilan," dengan sayang dia melirik putera pertamanya yang sekarang sudah melompat dari sofa dan asyik bermain-main di karpet dengan balok-balok yang dibawanya dari rumah,

"Rahasianya ada pada teh mint dan biskuit asin, makan itu setiap bangun pagi dan kau akan bisa mengatasi morning sickmu"

"Terima kasih Seulgi ," rene menyentuh lengan Seulgi , benar-benar tulus dengan ucapannya. Berhari-hari dilewatkannya bersama sehun yang selalu bersikap bahwa bayi itu tak pernah ada di perut rene , kini rasanya begitu menyenangkan bisa bercakap-cakap berbagi keluhannya dengan teman yang mengerti dirinya.

Seulgi  menatap rene  prihatin, "Bagaimana dengan sehun?,"

Seulgi  tahu kisah tentang sully  tentu saja.

Rene  mendesah,

"Dia bersikap seolah-olah anak ini tidak ada.... Dan dia... tidak pernah sekalipun mengatakan bahwa dia menyayangi aku.. aku jadi tidak yakin apakah aku hanya pengganti
Sully  atau.."

"irene ....," Seulgi  menyela dengan lembut, "Kadang-kadang ada laki-laki yang tidak bisa mengungkapkan cinta dengan kata-kata. Kau sendiri, pernahkah kau mengungkapkan cinta kepada sehun?"
"Tidak mungkin! Dia akan menggilasku begitu saja kalau aku mengatakannya," pipi rene  merah padam.

Seulgi  tersenyum, "Dan apakah kau mencintai suamimu, rene?‟

"Aku tidak tahu," rene memegang pipinya yang mulai terasa panas, "Perasaanku berubah,,,, dulu aku begitu membencinya, tetapi kemudian aku dihadapkan pada kenyataan demi kenyataan, bahwa dia bukan seperti yang aku kira... Lalu aku memandangnya dengan lebih baik... sekarang bahkan aku merindukannya ketika dia tidak ada, apakah itu cinta, Serena?‟

Senyum Seulgi  melembut, "Aku pernah ada di posisi di saat aku bertanya-tanya tentang perasaanku, rasanya memang membingungkan rene. Kuharap kau menyadari perasaanmu terlebih dahulu sebelum kau meminta sehun  menjelaskan perasaannya".

Rene  menganggukkan kepalanya, kemudian serangan kram itu datang. Hanya sekejap seperti hantaman yang begitu keras. Ketika rene  menggerakkan tubuhnya, hantaman itu terasa lagi. Lebih keras dan menyakitkan. Lalu dia merasakan basah, basah yang aneh.

Dia mendengar suara Seulgi  yang terkesiap, dan mengikuti arah pandangan Seulgi , ke tengah pahanya..... di sana, merembes darah yang banyak menembus pakaiannya.

Wajahnya pucat pasi, apakah bayinya akan lahir lebih cepat dari tanggal perkiraan? Tetapi setahu rene proses kelahiran bayi tidaklah seperti ini, biasanya didahului dengan air ketuban yang pecah atau keluarnya darah...tapi bukan pendarahan seperti ini.
Ketika merasakan hantaman rasa sakit yang terus menerus memukulnya, rene mengernyitkan matanya, darah itu terus mengucur, terus, dan terus hingga membasahi roknya. Ada sesuatu yang salah di sini!

"Omona  (oh tuhan ), irene aku harus memanggil ambulance..."

Chen langsung datang dengan sigap, begitu pula para pelayan, tetapi ketika kesakitan yang begitu kuat menghantamnya untuk kesekian kalinya, rene tidak kuat. Kegelapan langsung menelannya, membuatnya tak sadarkan diri.

***

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang