Hari pertamanya dalam kebebasan dan rene luar biasa menikmatinya. Rumah mungil yang dikontraknya masih tertata rapi seolah-olah tidak pernah ditinggalkan sebelumnya.
Mungkinkah sehun mengirimkan orang-orangnya untuk membersihkan rumah ini? Rene menggelengkan kepalanya dan mencoba menghapus bayangan sehun dari pikirannya. Dia harus melupakan lelaki itu dan melangkah maju.
Pagi itu yang dilakukan oleh rene pertama kali adalah memeriksa kulkasnya dan mengerutkan kening ketika menemukan kulkasnya penuh bahan makanan. Ini pasti pekerjaan lelaki itu, gumam rene, menolak menyebut nama sehun demi usahanya melupakannya. Tetapi rene tidak mau membiarkan gangguan ini merusak hari pertama kebebasannya.
Diambilnya sayuran, daging sapi, dan telur. Lalu dia membuat tumis daging dengan sayuran dan telur yang berbau harum, setelah menuang masakan harum itu dari wajan, rene menuang teh hangat yang sudah diseduhnya tadi pagi ke cangkir berwarna putih, dan meletakkan semuanya di meja. Sambil menyantap makanannya rene menyalakan laptopnya . Hal pertama yang harus dilakukannya adalah mencari pekerjaan, karena rene harus bertahan hidup. Seperti semula.
Seingat rene , dirinya masih punya tabungan di rekeningnya, tidak banyak memang hanya cukup untuk bertahan hidup selama satu sampai dengan dua bulan setelah dikurangi pembayaran kontrak rumah kecil ini secara bulanan. Setelah itu rene harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri sekaligus membayar tempat tinggalnya, kalau rene tidak
bisa melakukannya, dia akan menjadi gelandangan. Jadi, waktunya untuk mencari pekerjaan sangatlah sempit.Oh ya, hal kedua yang harus dilakukannya adalah mengambil uang tabungannya, mungkin nanti siang dia akan ke bank. rene menghirup tehnya yang terasa harum dan meneguknya dengan tegukan panas yang nikmat. rene mulai menyantap sarapannya sambil membuka situs pencari pekerjaan di laptopnya.
Lowongan kerja... lowongan kerja yang cepat dan sesuai kualifikasinya... mata rene bergerak cepat dan mencatat beberapa perkerjaan yang sesuai. Dia mengirimkan email surat lamaran ke beberapa perusahaan tersebut sambil menghabiskan sarapannya.
Ketika rene selesai melakukan kegiatannya, waktu sudah hampir jam dua belas siang. Rene teringat bahwa dia harus ke Bank, dengan bergegas rene mengambil tas kecilnya dan hendak keluar rumah ketika ada yang mengetuk pintunya.
Seketika rene waspada. Dia tidak pernah punya teman sebelumnya. Jadi, itu tidaklah mungkin teman yang bertamu. Lagipula, dalam penyamarannya waktu itu karena berencana membalas dendam kepada sehun, tidak banyak yang tahu kalau rene tinggal di rumah mungil ini.
Apakah itu musuh sehun yang ingin mencelakainya? Rene bergidik ngeri. Kemudian menggelengkan kepalanya, berusaha menenangkan diri. Tidak, musuh sehun pasti sudah mengurus masalah itu sebelum memutuskan melepaskan rene. Jadi, siapa yang sedang mengetuk pintunya saat ini?
Dengan hati-hati rene mengintip melalui jendela sebelah dan menemukan seorang lelaki dengan setelan jas mahal dan
resmi berdiri di depan pintunya. Dari penampilannya, tampaknya lelaki itu lelaki baik-baik. Tetapi penampilan bisa menipu bukan? Rene masih tidak bisa percaya bahwa Dokter luhan yang begitu baik dan selalu tersenyum itu ternyata adalah psikopat berjiwa kejam.Rene meraih pisau dapur dan membuka pintu dengan hati-hati, membiarkan rantai tetap menahan pintu itu,
"Siapa?," rene menatap pria tampan dalam balutan jas rapi itu sambil mengerutkan keningnya.
"Selamat siang, Anda Nona bae irene? Saya lay, pengacara yang dikirim kemari"
Pengacara?, "Pengacara untuk apa? Saya tidak berkaitan dengan masalah hukum apapun," rene masih mengintip dari pintu, belum mau membukanya, menatap lay dengan curiga.
"Saya dikirim untuk menyerahkan dokumen-dokumen kepada Anda," lay tampak berdehem memikirkan sesuatu, "Anda mungkin tidak mengenal saya, tapi saya teman taeyong dan
Seulgi "
rene tertarik, "Apakah Seulgi yang mengirimmu kemari"
"Sayangnya bukan, meski Seulgi menitip salam dan berharap kalian bisa bertemu di lain kesempatan," lay mengangkat bahu, "Saya dikirim oleh sehun"
Rene mengernyitkan kening, setelah berpikir sejenak, dia berpendapat bahwa lelaki yang mengaku pengacara ini tampak meyakinkan. Dia meletakkan pisaunya dan masih dengan waspada dia membuka pintunya.
"Boleh saya masuk, Anda boleh tenang, saya bukan orang jahat,"Lay tersenyum dengan gaya profesional.
rene mempersilahkannya masuk, dan dia duduk menatap lelaki itu mengeluarkan berkas-berkas yang tampak penting dari tas kerjanya.
"Ini adalah surat kepemilikan rumah ini, sehun telah membelinya atas nama Anda. Dan ini nomor rekening yang dibukakan sehun atas nama Anda, seluruh kelengkapannya ada di dalam amplop,
Anda tinggal menggunakannya,"
Lay meletakkan berkas-berkas itu dalam map terbuka di meja lalu tersenyum lagi, "Saya hanya diperintahkan menyerahkan berkas-berkas ini kepada Anda, kalau semua sudah lengkap, saya akan berpamitan," Lelaki itu beranjak dari duduknya meninggalkan rene yang masih menatap kertas-kertas di meja itu dengan kaget.
Surat rumah? Rekening tabungan? Matanya melirik sekilas pada surat-surat itu. Semua atas namanya!
"Tunggu dulu! Saya tidak tahu sebelumnya tentang surat-surat ini! Saya tidak bisa menerimanya!‟
"Nona," lay menyela sudah siap pergi dari rumah itu, "Saya hanya menyampaikan apa yang ditugaskan kepada saya, kalau Anda ada pertanyaan, mungkin Anda bisa menghubungi langsung sehun"
Dan lay pun pergi meninggalkan rene yang masih tercenung dan bingung menatap berkas-berkas di depannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Irene..You Make Me So Crazy (Hunrene ) sehun irene
Romance"Kau Adalah Kelemahanku" oh sehun- irene and sehun cerita berawal dari sebuah balas dendam seorang wanita yang cantik bernama irene tidak bisa di tuntaskan.dan berujung ia jatuh dalam pesona iblis dalam kegelapan oh sehun.lelaki berwajah bak malai...