"Apakah kau sudah berubah pikiran tentang usulanmu semalam?," rene menatap sehun yang baru saja memasuki kamar, tidak biasanya sehun memasuki kamar sedemikian larut, dan lelaki itu tampak lelah.
Sehun menatap rene sekilas, lalu melepas pakaiannya dan masuk ke kamar mandi, ketika keluar dari sana, lelaki itu tampak segar dengan piyama hitamnya,
"Aku tidak mau membahasnya lalu membuatmu marah-marah sepanjang malam," dengan kasar sehun menggosokkan handuk ke rambutnya yang basah, kemudian melempar handuk itu dan menatap rene "Kau pasti akan keras kepala dan tetap pada pendirianmu, mempertahankan anak itu"
"Tentu saja, aku tidak akan menerima kemauan konyolmu untuk menggugurkan anak ini karena anak ini tidak bersalah"
"Kita akan berdebat lagi malam ini ya," sehun mendesah lelah, "Aku lelah i rene , yang aku tahu, anak ini akan melukaimu lalu membunuhmu""Sehun" seru rene setengah marah, "Dia hanya janin kecil yang tidak berdaya!"
"Oke!," lelaki itu membentak, tampak tak tahan dengan semua perdebatan mereka, "Silahkan, lanjutkan kehamilanmu itu... tetapi..," mata sehun menajam, "Kalau sampai kau kenapa-kenapa gara-gara kehamilan ini, aku tidak akan berkompromi"
Sehun mengalah. rene terpana, sebelumnya sehun tidak pernah mengalah secepat itu. Rene tadi sudah mempersiapkan argumen yang panjang, pembelaan mati-matian, bahkan ancaman putus asa menyangkut kehamilannya ini. Dan sehun semudah itu mengalah kepadanya.
"Kenapa?," sehun menatap rene marah, tampak tak nyaman dengan tatapan takjub rene ,
rene langsung mengalihkan pandangannya dengan pipi merona, "Tidak-tidak ada apa-apa"
"Tetapi aku punya satu syarat," gumam sehun tenang, seolah-olah baru mengingatnya.
Rene terkesiap dan menatap sehun waspada, dan reaksi itu membuat sehun menahan tawanya.
"Tenang irene , kau tegang seperti senar yang akan putus, aku tidak sedang akan menjatuhkan bom ke kepalamu"
"Apa syaratmu?"
Pandangan sehun berubah sensual, "Aku tidak mau kehamilan itu menggangguku jika aku menginginkanmu"Pipi rene memerah, tersipu sekaligus marah atas kata-kata egois sehun. Jangan-jangan itu adalah salah satu usaha
Sehun mengganggu kehamilannya...
"Baik," rene mendongakkan kepalanya, mencoba terlihat menantang, "Asalkan kau melakukannya dengan lembut dan tidak melukai bayiku"
Sehun hanya menganggukkan kepalanya, ketika dia akhirnya menatap rene, matanya menyala dengan sensual, "Apakah kau masih pusing seperti semalam?"
Rene tidak pusing lagi. Tetapi kearoganan sehun yang tersirat itu membuatnya ingin menantangnya. Sehun pasti akan bercinta dengannya ketika rene sudah tidak pusing. Dan rene tidak akan bisa. Tidak akan mampu menolak pesona gairah sehun
Dengan berpura-pura dia memegang kepalanya, mengernyit,
"Sebenarnya aku masih pusing"
"Benarkah?," sehun menatapnya tajam bercampur kecemasan, "Kau sudah minum obat penambah darah dari dokter? Mereka bilang kau kurang darah"
"Sudah...," sedikit geli rene melirik sehun. tetap berusaha berakting kesakitan.
Lelaki itu menatap irene lama dan intens, tampak menggertakkan gigi. Semula rene bingung kenapa, tetapi ketika dia melirik ke bawah, dia menyadari bahwa sehun sudah siap, keras, dan bergairah di sana.
Lelaki itu sudah begitu bergairah, dan rene tinggal bilang ya, lalu mereka akan bercinta di ranjang dengan penuh gairah seperti biasa... tetapi tidak! Rene tidak akan membuat itu begitu mudah bagi sehun , rene ingin menghukum sehun karena hatinya masih sakit atas usulan sehun untuk menggugurkan kandungannya.
"Aku pusing sekali," rene sengaja membuat suaranya terdengar lemah, "Aku mau tidur," Dengan gerakan sakit dibuat-buat rene mengangkat selimut ke bahunya dan membuat posisi tidur yang nyaman.
Sehun hanya berdiri sejenak di tengah ruangan itu dan menatap rene. Dia sudah dua hari tak bercinta dengan isterinya itu. Biasanya setiap hari. Dan itu semua karena kehamilan itu. Tapi mau bagaimana? Dia tidak mungkin memaksa rene yang sedang sakit kan?
Sedikit mendesah, merasakan kepimilikannya yang begitu keras sampai terasa nyeri. Sehun melangkah ke ranjang dan membaringkan diri, tetapi Sialan! Dia tidak bisa tidur, gairah terlalu menggelegak di dalam dirinya, meminta dipuaskan.
"Sehun ," suara rene menggugah penyiksaan yang dialaminya.
"Apa irene ?," sehun menjawab kasar.
Diam-diam rene tersenyum mendengar nada tersiksa dalam suara sehun . Rasakan kau, Tuan oh sehun yang arogan, soraknya dalam hati,
"Aku... aku pusing..., maukah kau memijit kepala dan pundakku?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Irene..You Make Me So Crazy (Hunrene ) sehun irene
Romance"Kau Adalah Kelemahanku" oh sehun- irene and sehun cerita berawal dari sebuah balas dendam seorang wanita yang cantik bernama irene tidak bisa di tuntaskan.dan berujung ia jatuh dalam pesona iblis dalam kegelapan oh sehun.lelaki berwajah bak malai...