part96

3.9K 250 36
                                    

"Saya ingin bertemu tuan oh sehun ." Rene bergumam gugup kepada resepsionist di lobby kantor yang mewah itu.

Kemewahan lobby itu begitu mengintimidasi dan rene  merasakan semua mata memandangnya, seolah dia orang aneh yang salah tempat. Tangannya memeluk amplop berkas yang diberikan lay kepadanya tadi siang dan berusaha menantang tatapan mata tajam dari resepsionist yang menatapnya curiga.

"Oh sehun kata Anda? Anda yakin? Kalau Anda ingin melamar pekerjaan, mungkin bisa Anda titipkan di sini..."

"Saya tidak ingin melamar pekerjaan," rene  mulai merasa jengkel menerima tatapan meremehkan dari resepsionist itu,

"Tolong atur pertemuan saya dengan oh sehun "

"Nona, saya tidak bermaksud menyinggung Anda, tetapi

Tuan oh sehun  tidak mungkin bisa ditemui semudah itu, Anda harus membuat janji pertemuan yang rumit dengan sekretarisnya dulu..."

"Biarkan dia masuk, dia datang bersamaku. Saya ada janji temu dengan sehun  jam dua," sebuah suara yang dalam di sebelah

Rene mengagetkannya.

rene  menoleh dan menyipitkan matanya. Sedikit silau akan ketampanan lelaki yang berdiri di sebelahnya. Well satu lagi lelaki dengan anugerah kesempurnaan fisik yang luar biasa. Batin rene  sambil menatap taeyong  yang memakai jas warna hitam dan tersenyum samar di sebelahnya. Tapi untunglah yang satu ini lelaki baik dan menyayangi isterinya. Mau tak mau rene  mengingat kemesraan taeyong  dan Seulgi  di pesta malam itu, dan merasa kagum melihat besarnya cinta yang terpancar dari taeyong  dan Seulgi ketika mereka bertatapan.
Resepsionist itu menatap taeyong  dan sudah pasti mengenalinya,

"Oh, Tuan Damian lee taeyong , selamat datang," sikapnya berubah ramah dan rene mencibir atas perbedaan perlakuan yang diterimanya, apalagi resepsionist itu menatap taeyong  dengan tatapan memuja, "Mohon maaf, tadi siang kami sudah mengirimkan pesan kepada sekretaris Anda bahwa pertemuan hari ini dibatalkan, Tuan sehun mendadak harus ke luar negeri".

Taeyong  dan rene  sama-sama mengerutkan keningnya. Sehun ke luar negeri?

"Aku tidak menerima pesan itu," gumam taeyong  tajam, membuat resepsionist itu menunduk gugup hingga rene  merasa kasihan.

Tetapi kemudian taeyong  mengangkat bahunya, "Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke kantor dan mengganti waktuku yang tersia-siakan untuk kemari,"

Taeyong  menoleh kepada rene "Kalau waktuku tersia-siakan aku akan terlambat pulang ke rumah".

rene  mau tak mau menahan senyum. taeyong tampak lebih kesal karena terpaksa terlambat pulang daripada karena batal bertemu sehun.

"Aku akan kembali ke kantor, oh ya, Seulgi menitip salam kepadamu," dengan senyumnya yang mempesona, taeyong  mengedipkan sebelah matanya ramah, lalu membalikkan tubuh dan melangkah pergi dari lobby itu.

Rene  menatap punggung taeyong  yang menjauh dan akhirnya tersenyum. Betapa beruntungnya Seulgi memiliki pasangan yang luar biasa seperti taeyong ...
"Nona irene ?," kali ini sebuah suara yang familiar menyapanya.

Rene  menoleh dan mendapati chen yang berdiri menatapnya, baru saja keluar dari lift, "Apa yang Anda lakukan di sini?"

Rene  mengerjapkan matanya, "Aku mencari sehun," ditunjukkannya amplop berkas itu kepada chen, "Ini... aku ingin mengembalikan berkas-berkas ini"

Chen menatap berkas-berkas itu dan mengerti, "Tuan sehun ingin Anda menerimanya"

"Aku tidak mau menerimanya, aku tidak ingin berhutang budi kepadanya"

"Itu uang anda," sela chen tenang, "Itu adalah bagian saham

Anda dari perusahaan ayah Anda yang sudah di take over oleh

Tuan sehun"

Rene tertegun. Bagian sahamnya? Dia tidak pernah mendengar ini sebelumnya

"Bagian saham ini, sesuai dengan surat perjanjian jual beli akan diberikan kepada Anda begitu usia Anda genap 21 tahun,"

Chen menatap sekelilingnya yang ramai dan tampak tidak nyaman, "Mari saya akan jelaskan kepada Anda"

***

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang