extra7

4.6K 227 9
                                    

Mata sehun menyala ketika menatap mata rene . Perempuan ini menatapnya tanpa dosa. Tidakkah dia tahu bahwa permintaannya ini menambah penderitaan sehun ? Memijit irene? Dalam kondisi bergairah dan ingin dipuaskan seperti ini? Bagaimana sehun bisa menahan diri, ketika jemarinya menyentuh kelembutan kulit rene di tangannya?

"Oke, berbaliklah," sehun menggeram lagi. Rene tidak pernah meminta tolong kepadanya, dan kalau rene melakukannya, itu berarti rene benar-benar kesakitan.

Jemari sehun bergerak menyentuh kepala irene , ke helaian rambut seperti sutera yang terasa lembut di jemarinya. Helaian itu biasanya adalah tempat sehun menenggelamkan kepalanya ketika dia mencapai orgasmenya yang luar biasa nikmat di atas tubuh isterinya.... Sial! Jangan pikirkan tentang itu, Man!

Sehun memijit dan seolah belum cukup siksaannya, selama proses itu, rene terus menerus mendesah keenakan karena pijatan sehun. Bahkan kadang mengerang, persis seperti erangannya ketika sehun  mencumbunya, dan itu luar biasa menyiksanya. Sehun sudah tidak tahan , dan sehun  merasa dirinya hampir meledak karena gairah, gairahnya kepada irene

"Sudah cukup?"

"Aku masih sedikit pusing di sisi ini," rene memiringkan kepalanya, memamerkan pundaknya yang hangat dan halus, membuat sehun ingin mengigit lembut di bagian lunak di sebelah sana...
Sial. Sial. Sial! Sambil terus memijit irene, sehun menyumpah terus menerus dalam hati, Kemudian ketika rene tampak santai, sehun  melepaskan pijitannya dengan hati-hati.

Bagus. Rene sudah tertidur. Sekarang mungkin dia akan mandi dengan air dingin, kalau tidak dia akan terbakar semalaman di atas ranjang ini. Menderita karena tak terpuaskan. Dengan tak kalah hati-hati, sehun bergerak turun dari ranjang, hendak melangkah ke kamar mandi.

"Sehun"

Hampir saja sehun mengerang mendengar panggilan rene

"Apa irene?," desis sehun  serak

"Sekarang aku sudah tak pusing lagi"

Hening.

Sehun tertegun sejenak, kemudian menyadari arti kata-kata rene, dia langsung membaringkan kembali tubuhnya di ranjang, sepenuh gairahnya.

"Bagus," bisiknya parau lalu membalikkan tubuh rene dan melumat bibirnya tanpa ampun, Gairahnya yang menggelegak tidak ditahan-tahannya lagi, sehun menyentuh rene  di mana-mana, menikmati kepemilikannya atas tubuh isterinya, menikmati betapa tubuh rene  yang lembut dan hangat itu menggelenyar di setiap sentuhannya.

Rene tampak lebih berisi, mungkin karena kehamilannya. Ketika akan menyentuhnya seperti biasanya, sehun tertegun dan menatap rene
"Apakah aku akan menyakitimu?"

Rene  tersenyum meminta pengertian, "Sedikit nyeri di bagian situ," desahnya.

Sehun  tidak mengatakan apa-apa,
Dengan menahan dirinya, sehun menindih rene dan menyatukan tubuhnya, berusaha menahan diri supaya berhati-hati, karena isterinya ini sedang hamil, Ya ampun!

Tubuh mereka menyatu, dan sehun bergerak selembut yang dia bisa. Tetapi gairah menyala-nyala di seluruh aliran darahnya ketika akhirnya rene mencapai orgasme, membawanya juga terjun bebas dalam jurang kepuasan yang dalam.

***

Irene..You Make Me So Crazy  (Hunrene ) sehun ireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang