"Ayolah. Malam ini saja, aku akan meminta orang-orangku mengurus ini semua. Besok kau bisa kembali. Aki tidak akan melakukan apa-apa." Balas Lucas. Tidak mungkin ia membiarkan wanita ini sendirian lagi.
"Hmmm." Mimi terlihat berpikir. Lucas jadi tak sabar. Ia menarik paksa Mimi ke mobilnya.
"Kau terlalu lama berpikir hanya untuk mengatakan 'ya'." Ujar Lucas.
"Siapa bilang aku akan mengatakan 'ya'?" Bela Mimi.
"Don't lie to me, Velvet. I know you better." Jawab Lucas.
***
Mimi merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Ia tahu pasti siapa yang melakukannya hanya dari aroma tubuh pria tersebut.
Mimi memang akhirnya menyerah berdebat dengan Lucas untuk menginap di rumahnya. Hanya semalam janji Lucas.
Mimi tidak membuka matanya, ia sendiri menikmati tangan Lucas melingkar hangat disisinya.
"Kau bilang tidak akan melakukan apa-apa." Ucap Mimi tetap dengan mata tertutup.
"Kau masih bangun? Kukira kau sudah tidur." Lucas menjawab tanpa merasa bersalah.
"I'm an agent, Lucas. Please give me some credit. Jangan mengalihkan pembicaraan apa yang kau lakukan disini?" Mimi tidak merasa terganggu sebenarnya. Hanya saja ia tidak mau dianggap gampang.
"Just tonight. Let me be, Velvet. I think I can't sleep without your scene anymore." Lucas membalasnya lembut. Ia mencium puncak kepala Mimi.
Mimi menghela nafas. Ia sudah terlalu nyaman dan tidak berniat untuk melanjutkannya. Ia hanya menggeliatkan tubuhnya tanpa menjawab.
Lucas tersenyum Mimi tidak menolaknya. Ia pun makin menarik tubuh Mimi mendekat dan memeluknya erat.
Lucas sedikit kecewa ketika Mimi malah melonggarkan pelukannya, ia kira Mimi akan melepasnya. Namun ia terkejut dengan yang dilakukan Mimi selanjutnya.
Bukannya menolak, Mimi ternyata membalik tubuhnya agar bisa memeluk Lucas juga. Lucas kaget tapi kemudian ia tersenyum.
"Just tonight." Mimi khawatir Lucas akan berpikir macam-macam. Kemudian ia membenamkan mukanya di dada Lucas.
Lucas terkekeh tertahan melihat kelakuan Mimi. Mimi sangat imut ketika seperti ini. Akhirnya, Lucas memeluk Mimi kembali dan mencium dahinya.
Dalam hati Mimi sangat ingin membalas perlakuan Lucas, namun logikanya melarangnya. Setelah kejadian di rumahnya tadi pamannya pasti akan segera mengetahuinya, saat itu tiba, ia pasti ditarik kembali pulang. Yang artinya, ia harus melupakan semua ini.
Ditambah, otaknya masih mengingatkannya bahwa Lucas adalah musuh. Perasaannya akan menyulitkannya jika ia harus membunuhnya kelak.
Mimi terlelap dengan sekian banyak pikiran di otaknya.
***
Lucas bangun lebih awal. Ia memandangi wajah Mimi sedalam mungkin. Sungguh, wajahnya membuat orang tidak akan mengira jika ia adalah agent. Ia terlalu imut untuk menggenggam senjata di tangannya.
Kemudian Lucas melihat jam, sudah hampir pagi. Ia belum memerintahkan orang untuk membereskan rumah Mimi. Akan merepotkan jika ada yang melihatnya.
Ia menggerakkan tangannya di bawah kepala Mimi dan itu malah membuatnya terbangun.
"Good morning, Velvet." Ucap Lucas melihat Mimi mengerjapkan matanya.
Mimi tidak membalas ucapan Lucas, ia hanya menatap Lucas. Betapa menyenangkannya jika setiap pagi melihat pemandangan seperti ini, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me, Boys.
RomanceMimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan s...