Lucas terkekeh melihat Mimi yang malu-malu seperti ini.
"Biarlah mereka melihat, biar ada motivasi nyari pacar. Hahaha." Kata Lucas diiringi tawa. Ia tertawa lepas membuat Mimi tersenyum melihatnya.
"Apa kalian pacaran?" Terdengar suara Q yang membuat semua orang melihat kearahnya. A yang sedari memang penasaran menganga tak percaya Q berani mengatakannya di depan Lucas.
"Hell no." Jawab Mimi.
"Of course." Jawab Lucas.***
Mereka menjawab berbeda tapi dengan level antusias yang sama. Membuat bawahannya terkekeh. Mimi mendelik kesal pada Lucas yang hanya menggedik kan bahunya.
Luka A dan Q tidak terlalu parah, hanya sedikit parah dan Q sedikit retakan tulang.
Yang mengkhawatirkan justru Sean, ia terlihat pucat karena mengeluarkan terlalu banyak darah. Ia sudah diangkut kedalam mobil van yang dibawa bawahan Lucas.
Sekarang suasana terasa sangat canggung, bahkan A dan Q tak berani bersuara. Senior mereka mungkin akrab dengan Lucas, namun Lucas tetap mengerikan bagi mereka setelah yang dilakukannya.
"Baiklah, apa kita berpisah disini? Aku harus membuat laporan tentang semua ini." Ujar Mimi memecah keheningan.
"Laporan? Apa yang akan kau laporkan? Kau gagal dalam misi? Atau seorang mafia mencium mu?" Tanya Lucas dengan nada mengejek.
Mimi menatap kasar pada Lucas, kini ia mulai berpikir apa yang harus dilaporkannya. Tidak mungkin menyembunyikan fakta tentang hubungannya dengan Lucas setelah A dan Q melihat semua itu.
"Karna kau kalah tadi, sekarang aku akan meminta permintaanku untuk menyelesaikan masalahmu." Ujar Lucas melihat Mimi melamun.
"Bergabung lah dengan ku, Velvet." Lanjut Lucas sambil mendekap MiMi dari belakang.
Hati Mimi berdebar ketika Lucas benar-benar berniat mengajaknya bergabung dengannya. Ia ingin menolak tapi dalam hati ia menuntut untuk mengikutinya.
Mimi melihat A dan Q yang hanya memandanginya. Jika ia pergi dengan Lucas dan Sean diketahui sebagai double agent, mereka lah yang akan diwaspadai jika kembali ke The Villianz.
"Aku tidak bisa Lucas. Setidaknya aku harus mengurus mereka karena telah mengikutiku." Ujar Mimi melepas dekapan Lucas dan menuju A dan Q.
"Aku masih punya tanggung jawab atas mereka." Lanjut Mimi pada Lucas, ia melihat A dan Q menatapnya penuh harap.
"Oh, ayolah. Mereka bukan anak kecil lagi untuk kau urus." Ujar Lucas.
"Tidak apa-apa, kak Velvet. Kami bisa pergi sendirian." Jawab A sambil menggenggam tangan Mimi.
"Itu dia, bukankah mereka sangat pengertian? Atau kalian juga ingin bergabung? Masih banyak tempat untuk kalian di tempatku." Ucap Lucas senang. Seakan mengajak orang menjadi mafia bukanlah hal besar.
Ketika Mimi ingin membalas perkataan Lucas, tiba-tiba mereka di sorotkan cahaya yang sangat terang membuat Mimi perlu memicingkan matanya.
"Mereka tidak akan kemana-mana, Mr. Sigrath. Dan kusarankan kau segera menyerahkan diri saat ini mengingat berapa banyak senjata mengarah padamu." Ujar seseorang di balik sorotan cahaya itu, ia membelakangi lampu membuat wajahnya tak terlihat.
Lucas menghela nafas panjang sebelum menjawabnya.
"Heh, akhirnya sampai juga kalian. Kupikir akan menyelesaikan ini sebelum kalian datang, The Villianz." Ucap Lucas berani dan lantang. Kini dagunya naik, menandakan ia meremehkan.
Mimi terkejut, Mereka The Villianz? Kenapa mereka disini? Dan kenapa ada banyak sekali diantara mereka? Batin Mimi
Ini pertama kalinya ia melihat The Villianz melakukan penangkapan dengan lebih dari 8 anggota dan sekarang terlihat sekitar 40 orang yang terlihat, dan ia yakin masih banyak lagi terlibat di balik layar.
Ia bahkan melihat pamannya di samping pria itu.
"Paman, apa maksudnya ini? Kenapa kau disana?" Tanya Mimi.
Bagaimana mungkin pamannya tidak mengatakan apa-apa padanya.
"Kau tidak memberitahu putrimu?" Tanya lelaki itu pada paman. Ia pernah mendengar suara itu, salah satu petinggi The Villianz.
"Sayang sekali, kau hanya sebagai umpan, agent Velvet. Berkat pamanmu kami tahu kau memiliki hubungan dengan Lucas Sigrath. Kami sangat mengapresiasikan kontribusimu." Lanjut pria itu.
Mimi tak percaya pamannya menjadikannya umpan, jadi selama ini ia tahu tentang hubungan Mimi dengan Lucas dan tidak mengatakan apa-apa.
TO BE CONTINUED..
Jangan Lupa VoTE ya guys..
Makasih buat yang setia baca..

KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me, Boys.
RomanceMimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan s...