"Aku mendengar pembicaraanmu dengan Varrel sebelumnya." Ujar Mimi, ia berbicara pelan seakan-akan menunggu reaksi Lucas.
Lucas yang masih dalam posisi tidur pun menghela nafas, ia menatap Mimi dalam sebelum ikut duduk di hadapan Mimi.
"Selama kau tidak sadarkan diri...." Lucas ragu-ragu untuk mengatakannya.
Teeet... Teeet... Code Blue, Code Blue..
Braakk..
Varrel tiba-tiba menggebrak pintu kamar Lucas dengan raut wajah yang langsung membuatnya turun dari tempat tidurnya.
Melihat Lucas, Mimi tahu ini berkaitan dengan Alicia. Tanpa menunggu, Lucas bergegas keluar ruangan dengan melepas IV nya. Mimi berusaha mengejar Lucas, namun detik ia mengambil langkahnya ia ambruk seketika.
Kaki Mimi gemetar, ia bahkan tak mampu menopang dirinya sendiri. Tubuhnya belum pulih sedikitpun. Ia memegang dadanya, terasa terlalu menyakitkan saat ini.
Mimi berusaha kembali ke tempat tidurnya namun sia-sia. Ia tak mampu menarik tubuhnya keatas. Beberapa kali ia terjatuh karena tangannya terlalu lemah untuk menahan tubuhnya. Tanpa sadar beberapa luka sayatannya terbuka membuatbajunya bernoda merah gelap.
"Oh my God, Ms. Huston. What are you doing? Your wound badly open up." Teriak perawat yang tak sengaja lewat dengan pintu yang dibiarkan terbuka oleh Varrel dan Lucas.
Mimi menrik nafasnya satu-satu. Ia sadar betapa parahnya keadaannya namun ini berlebihan pikirnya. "berdiri pun tak bisa? Pathetic."Pikirnya.
Perawat tersebut menekan tombol darurat diatas tempat tidur Mimi, selang beberapa detik perawat dan dokter yang berjaga bermunculan di kamarnya.
Mimi diangkut kembali ke ruangan rawat intensif karena lukanya yang terbuka parah dapat menyebabkan komplikasi lanjutan.
Lucas tiba di depan ruangan Alicia, ia melihat beberapa dokter di dalam sana. Mata Alicia masih tertutup rapat. Ia sendiri tak diperbolahkan masuk karena merupakan area terbatas.
Varrel dating disisinya. Sama seperti dirinya, mereka berdua menarik nafas Karena berlari sekuat tenaga ke tempat ini.
"Ada apa lagi?" Tanya Lucas pada Varrel, ia berlari tanpa tahu masalahnya hanya karena melihat Varrel.
"Nadinya sempat tidak merespon." Jawab Varrel singkat membuat Lucas menarik nafas dalam.
"Bagaimana dengan ayah?" Tanya Lucas kembali tidak melihat ayahnya di sekitar Alicia.
"Semalam ia pergi karena panggilan." Ujar Varrel.
"That old geezer!!" Gerutu Lucas, membayangkan adiknya dalam keadaan koma sedangkan ayahnya entah dimana keberadaannya.
Tiba-tiba ia teringat pada Mimi. Ia meninggalkannya tanpa penjelasan begitu saja membuatnya menghela nafas kuat sambil mengusap wajahnya.
Lucas mengingat jelas kejadian yang menyebabkan semua keadaan ini.
"Dor.." Terdengar suara tembakan di telinga Mimi yang membuatnya tak ada lagi yang menahan dan terjatuh begitu saja tepat menuju lantai.
Melihat pemimpin nya yang tergeletak dengan lubang di kepalanya membuat anggota The Villianz yang tadinya hanya menunggu perintah tak segan lagi menembak dengan membabi buta kearah pasukan Varrel dan Lucas.
Mimi melihat samar-samar pria di sampingnya yang ikut tergeletak dengan di sisinya. Ia mulai tidak bisa merasakan sekujur tubuhnya, matanya buram ditambah darah yang ikut mengalir memasuki matanya.
Ingatan terakhir Mimi adalah suara tembakan yang berulang-ulang dari segala arah di sekitarnya.
Lucas yang tak sabar menuju Mimi dan Alicia, tak sedikit pun pelurunya meleset sia-sia. Sejak tadi ia menahan diri untuk tidak melubangi kepala mereka.
Baku tembak itu terjadi beberapa saat dengan korban dari kedua belah pihak namun The Villianz berhasil disapu bersih berkat Ricky dan Evan yang menyiapkan mini-gun.
Lucas dan Varrel segera menuju Mimi dan Alicia. Ricky dan Evan pun turut membantu Varrel menurunkan Alicia.
Evan memberikan Dave aba-aba untuk segera membawa masuk anggota medis. Tanpa memperdulikan mayat para The Villianz, semua yang terluka pun segera ditangani kecuali Mimi dan Alicia yang langsung dibawa helicopter menuju Rumah Sakit.
Tepat setelah Mimi dan Alicia memasuki ruangan, Lucas pun ambruk karena luka yang di dapatkannya. Memang tak seberapa tapi akhirnya ia pun mendapat penanganan.
Belum sempat menghela nafas lega dari 'event' sebelumnya, Lucas dan Varrel kembali mendapat pukulan kuat dengan mengetahui keadaan Mimi dan Alicia.
Selama baku tembak, Alicia terkena satu peluru yang menyentuh paru-parunya sehingga ia membutuhkan beberapa jahitan halus di paru-parunya. Dan karena itu ia dalam kondisi koma.
Sedangkan Mimi, dilihat dari luar memang sederhana tapi akibat dari banyaknya luka pendarahan di sekujur tubuhnya yang cukup dalam membuatnya kehilangan darah lumayan banyak.
Kondisi Mimi ini di perparah karena beberapa hari kekurangan asupan gizi dari makanan dan minuman yang menyebabkan tubuhnya dehidrasi. Hal ini berujung pada jantungnya yang kekurangan glukosa dan darah.
Dampak dari jantung yang tidak mendapat cukup darah menyebabkan sirkulasi darah tak sepenuhnya mengalir ke seluruh tubuhnya.
'Selama penanganan, kami sudah memeriksa secara keseluruhan dan kurang lebih seperti dugaan, kaki Ms.Huston mengalami kelumpuhan.'
To Be Continued..
Sorry Guys, kelamaan update..
Awalnya karena ujian semester kemarin, jadi rencananya liburan baru mau lanjut..
EH, tahunya di perjalanan pulang dapat kecelakaan.. Jadi makin ditunda..
Maaf ya readerss..
Krik..Krikk.. Reader udah pada pergi semua T-T
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me, Boys.
RomanceMimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan s...