18 - It's Time

5.4K 220 2
                                    

Ia melihat hampa kearah pesawat yang ia yakin itulah tempat Mimi berada sekarang.
Ia merasa di khianati, di tinggal pergi oleh wanita yang berada di pikirannya beberapa hari belakang.

Ia berbalik menuju mobilnya.

"Always be aware, Velvet. Or I'll catch you right away." Batinnya sambil tersenyum devil.

***

Sebulan berlalu sejak Mimi meninggalkan Lucas. Ia pun telah kembali aktif menjalankan misi yang sengaja ia pilih Misi-misi sulit dan individu. Karena hanya itu caranya agar ia bisa melupakan Lucas.

Namun, entah dia yang selama ini tidak memperhatikan atau apa. Berita tentang Lucas jadi sering terdengar di markas. Sebelumnya bahkan ia tidak tahu siapa Lucas, kini kegiatan atau daftar kejahatannya jadi sorotan penuh.

Tentu saja Mimi tidak tahu jika itu adalah perbuatan pamannya yang meletakkan Lucas ke daftar Merah atau daftar Penjagaan tingkat tinggi.

Tapi Mimi berusaha mengabaikannya, memang setelah ia kembali ia segera menuju bagian arsip mencari data lengkap Lucas dan itu berakhir disitu.

Ia berusaha menyibukkan diri sendiri. Ia mengambil setiap misi luar negeri yang membuatnya sibuk setiap saat.

Hari ini, ia baru saja pulang dari Maroko menjalankan misinya. Anggota timnya dulu sudah membaik, sekarang mereka di bawah bimbingan agent elit lain yang membuat Mimi sangat tidak ada kerjaan.

Ia hanya terduduk di markas bermalas-malasan sambil menunggu datangnya misi berikutnya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Hey, apa kau bosan, Velvet?" Tanya nya.

"Makin bosan melihat wajahmu, Grey." Balas Mimi acuh tanpa melihat siapa itu.

"Kami ada misi malam ini di Vietnam. Dan kurang satu orang. Kau mau ikut?" Tawar Grey pada Mimi.

"Kau tahu aku hanya menjalankan misi individu kan? Dan lagi tingkat kita berbeda, apa boleh kau mengajak pasukan elit untuk misi itu?" Tanya Mimi balik. Ia tak berniat lagi mengambil Misi grup sejak itu.

"Oh ayolah. Hanya misi track and report saja. Bukankah mudah? Dan lagi kau harus sedikit bersantai, Velvet. Aku melihat daftar misimu, semuanya kelas S. Kau butuh relaks sejenak. Ayolah." Bujuk Grey pada Velvet.

"Hanya track and report? Lalu kenapa kau mengajak ku? Bodoh." Ucap Mimi sambil mengetuk kepala Grey.

"Sekalian jalan-jalan. Ayolah." Grey belum menyerah yang akhirnya membuat Mimi menghela nafas.

"Baiklah. Hanya saja, aku akan melakukan bagian menariknya saja kalian urus sisanya." Ucap Mimi.

"Siiip, baiklah nanti malam kita sudah berada di Vietnam. Bersiaplah." Jawab Grey sambil mengusap kepala Mimi sebelum pergi.

***

Mereka sudah berada di markas The Villianz Vietnam. Kali ini hanya berempat dengan 2 junior lain, Q dan A.

Grey segera membuka monitornya dan mulai menjelaskan rencananya. Mimi hanya memperhatikan berkas mengenai keseluruhan tugasnya.

Ia membaca profil lengkap mengenai siapa target mereka kali ini. Kemudian matanya terbelalak melihat siapa targetnya.

DANIEL HADENBURG.

Ia langsung menghentakkan tangannya ke meja membuat semua tim melihat kearahnya.

"Kenapa kau tidak bilang targetnya Daniel?" Tanya Mimi pada Grey sambil menatap tajam.

Bibir Grey tersenyum miring, "Bukankah ini bagus untuk balas dendam, V?" Jawab Grey.

Entah hanya perasaan nya saja, tapi tersirat makna lain dari nada bicara Grey kali ini. Ia merasa Grey baru saja, memberikan hawa jahat dari dirinya.

Tapi Mimi mengabaikannya, "Bukan itu maksudku, kenapa yang sebelumnya kita berusaha membunuhnya, kenapa sekarang hanya memata-matainya?" Tanya Mimi lagi.

"Aku juga tidak terlalu tahu mengenaj itu, tapi disini itulah protokolnya. Mereka bilang, Daniel terlibat salah satu kelompok mafia dunia, dan kita diminta mencari tahu siapa. Jadi duduklah tenang lagi, sebelum memulai misinya. Velvet." Ujar Grey.

Mimi memperhatikan jelas tindak Grey, ia merasakan perasaan tak tenang sejak tadi.

"Oke, kuharap tidak akan ada lagi kegagalan kali ini." Ujar Velvet mengalah dan duduk kembali.

Ia tak bisa terang-terangan curiga pada Grey mengingat ia salah satu rekannya selama ini.

Mereka selesai membagi tugas. Karena Mimi mengambil tugas menarik jadi ia memilih melakukan penyamaran sederhana saja, toh waktu sebelumnya Daniel tidak tahu keberadaan Mimi.

Misi ini bertujuan untuk mencari tahu kelompok mafia mana yang membantu Daniel sebelumnya. Jujur saja, Mimi sudah berniat membalas kegagalan misinya dengan ini. Kalau ada kesempatan Mimi siap membungkam Daniel.

Kali ini, informan mengatakan pertemuan Daniel akan berada di bar elit Vietnam.

Mimi sudab siap dengan dandanan sexy nya yang membuat Grey membuka mulutnya tak percaya.

"Waaah, Velvet. Selama ini aku tak percaya dirimu agent karena nuansa imut mu. Sekarang aku tak percaya kau pernah seimut itu." Ujar Grey.

"Jeez, apa aku secantik itu, Grey?" Ucap Mimi sambil membusungkan dada menggoda Grey.

"Kak, Velvet memang cantik sekali. Aku bahkan mungkin percaya jika kau seorang dewi." Ucap Q polos dengan mata berbinar.

Mimi terkekeh mendengarnya, "Benarkah? Kalau begitu kau harus menjaga dewi ini baik-baik oke." Ucap Mimi sambil menepuk kepala Q lembut, karena Q yang berperan sebagai backup kali ini.

"Baik kak." Jawab Q dengan tegas.

Mimi terkekeh melihatnya, Q memang satu angkatan di bawahnya dan satu tahun lebih muda darinya. Itu membuat Mimi gemas melihat polosnya agent muda ini.

Now, it's time to revenge, batin Mimi.

TO BE CONTINUED..

JANGAN LUPA VOTE YA GUYS.. MAKASIH BUAT YANG SETIA NGE-VOTE..

Play With Me, Boys.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang