"Tidak perlu, untuk apa memanggil orang tengah malam begini. Aku hanya akan melihat apa yang ada di dapurmu dan memasak seadanya saja." Tukas Mimi dan keluar dari kamar.
"Kau yakin?" Ucap Lucas mengikuti Mimi.
Mimi berhenti sejenak, "Dimana dapurmu?" Tanya Mimi bingung, melihat sekitar. Rumah ini terlalu besar.
Lucas terkekeh melihat ekspresi Mimi yang seperti itu. "Ikut aku."
Mimi membuntuti Lucas dari belakang, dilihatnya tak ada orang disini.
***
Lucas menunjukkan dapurnya kepada Mimi. Dan Mimi tersenyum melihatnya, ia senang dengan keadaan dapur yang bersih.
Dengan cepat ia memeriksa kulkas 4 pintu disana. Ia berdecak lidah melihat betapa banyaknya bahan makanan disana sedangkan hanya ada 1 orang yang akan memakannya.
"Apa kau sendiri disini?" Jawab Mimi mendelik.
"Hm, sekarang berdua denganmu." Jawab Lucas.
Mimi menghela nafas, dia benar-benar orang kaya. Pikirnya.
"Kau mau makan apa?" Tanya Mimi.
"Hm, memang kau bisa masak?" Tanya Lucas balik, ragu.
"Yasudah, aku masak sendiri." Ucap Mimi, malas menanggapi Lucas.
"Hehe, aku ikut apapun yang kau masak." Jawab Lucas.
"Hm, karena sudah terlalu malam, kita buat omelet aja, ya. Kalau makan yang terlalu berat, aku akan makin sulit tidur." Ucap Mimi mulai mengeluarkan bahan yang diperlukannya dari kulkas.
Mimi memasak dengan telaten, meskipun hanya omelet, Lucas berdecak kagum ketika sudah disajikan.
"Waah, kau lumayan memasak, ne." Ujar Lucas.
"Well, aku pernah ikut kelas memasak." Jawab Mimi singkat.
"Ah, bagaimana keadaan A dan Q? Kau tidak memberitahuku setelah tadi malam." Lanjut Mimi teringat.
"Tenang, tenang.. tidak ada masalah dengan mereka. Kemarin mereka langsung dibawa ke pusat pelatihan." Jawab Lucas.
"Pelatihan? Aku yakin kemampuan mereka sudah cukup." Tukas Mimi.
"Yaaah, skill mereka memang menjanjikan. Tapi ya ini tradisi sesama anggota. Kau tahulah." Kata Lucas menyudahi makanannya.
"Hm, lalu aku? Bukankah aku juga bergabung? Apa tidak ada semacam perkenalan?" Tanya Mimi lagi.
"Untukmu? mungkin besok malam? Apa istirahat mu sudah cukup? Perkenalanmu mungkin sedikit lama." Ujar Lucas sambil tersenyum dingin.
"Hm, ya kita sudah bermalas-malasan seharian. Tidak masalah bagiku tetap terjaga sampai tiga hari lagi." Jawab Mimi santai dan meletakkan garpunya, selesai makan.
"Hey, aku tidak bilang akan selama itu juga -_-. Apa yang kau bayangkan saat kubilang sedikit lama?" Jawab Lucas menggelengkan kepalanya.
"Eh, soalnya pertama kali masuk BIN perkenalanku seharian penuh." Ujar Mimi polos.
"Seharian? Apa yang mereka lakukan selama itu?" Tanya Lucas lagi.
"Hm, kami diwawancarai satu persatu lalu sedikit tatar mungkin."
"Sampai mana sedikitnya?" Lucas makin penasaran.
"Hm, entahlah aku lupa. Hal seperti itu tidak terlalu penting diingatan ku."
Lucas menghela nafas. Penasarannya tak terjawab.
"Kalau begitu, ayo kembali ke kamar. Besok kau punya jadwal yang cukup padat." Ujar Lucas.
Mimi hanya menuruti dari belakang, ia masih mengamati sekeliling rumah Lucas.
***
Mimi terbangun ketika merasakan tubuhnya melayang. Ia segera membuka matanya dan dilihatnya Lucas di hadapannya.
"Sudah bangun? Baguslah.. ayo cepat mandi. Kita perlu ke suatu tempat hari ini."
Mimi merasa hangat di sekujur tubuhnya ketika Lucas menurunkannya di dalam bathup yang sudah berisi air hangat.
"Kalau begitu kutinggal, kutunggu diluar. Jangan terlalu lama, oke?" Ujar Lucas sambil mengedipkan matanya.
Mimi bergidik melihat Lucas seperti itu, terlihat menjijikkan Lucas yang mencoba menggodanya dengan cara mainstream begitu.
***
Seharian ini Lucas mengajarkan Mimi hal-hal penting mengenai gang Sigrath ini. Ia memberitahu hal-hal yang perlu diwaspadai dan berbagai macam informasi dasar yang sudah sekian lama dicari oleh The Villianz.
Jam sudah menunjukkan pukul 6.00 pm. Mimi sudah siap dengan pakaian yang disiapkan Lucas, ia menggunakan long dress biru yang membentuk lekukan pinggangnya.
Mimi sedikit heran melihat pakaiannya. Bukankah ia akan ada perkenalan dengan anggota Lucas? Apa harus menggunakan pakaian seperti ini? Pikirnya.Mimi keluar dan terlihat Lucas dengan setelan jas Hitamnya. Kini ia terlihat sangat tampan dan.. mempesona.
"Beautiful as always, My lady." Ucap Lucas menawarkan lengannya.
"You also look handsome, My Boy." Ucap Mimi menekankan kata Boy pada Lucas dan menyambut lengan Lucas.
TO BE CONTINUED..
Jangan Lupa vote ya guys. Biar semangat updatenya..
Btw, kalo aku buat cerita baru, ada yang mau request gak tentang genre, alur, atau apapun lah??
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me, Boys.
Storie d'amoreMimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan s...