Setiap orang memiliki tujuan masing-masing. Dan untuk memperoleh tujuannya, omong kosong tidak diperlukan. Karena pada akhirnya hanya akan ada satu pihak yang mendapatkan keinginannya. Satu pihak yang tertawa diatas penderitaan orang-orang yang kalah dibawahnya.
'Ah ini melelahkan.' Batin Lucas sebelum memejamkan matanya.
Booomm.. Duaarr..Duarr..
Terdengar suara ledakan di telinga Lucas. Ia tersenyum lelah dalam lelapnya.
'Pada akhirnya, ini juga hasilnya.' Pikirnya..
***
Brakkk...
Terdengar suara pintu yang digebrak paksa menggunakan badan mobil.
"Sorry, I'm late. It takes a while to mark all of the mine." Ujar seseorang yang baru saja turun dari mobil Wrangler Rubicon hitam dengan kaca mata hitamnya.
Lucas terkekeh pelan kemudian kembali membuka matanya. Sementara The Villianz terkejut tidak menyangka kedatangan orang lain.
"Why don't you wait until I'm dead. Jerk.!" Ujar Lucas kemudian membuang ludahnya yang bercampur darah.
"Hehe, that's what I planned, but it looks like you still alive huh. So unfortunately." Balas pria itu dengan nada mengejek.
"Brat." Ujar Lucas menanggapi pria itu.
Mimi mendengar Lucas dan samar-samar ia bisa melihat pria lain disana. Mimi sedikit memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatannya. Disana ia melihatnya, Varrel.
Dalam sekejap, puluhan pasukan bersenjata memasuki ruangan luas tersebut. The Villianz terlihat mengambil langkah mundur yang membuat Lucas bisa dengan mudah melepaskan diri.
"Apa-apaan ini? Ini area privasi, kalian melanggar hukum dengan masuk menggunakan cara ini." Ucap pria yang dari tadi membuat Lucas babak belur, suaranya terdengar ragu-ragu membuat Lucas merasa sudut bibirnya naik.
"Hukum apa? Kau lupa ada dimana? Ini Las Vegas, kau pikir para pejabat akan lebih memihakmu daripada aku?" Ujar Lucas tanpa melihat kearah pria itu, ia sibuk membersihkan darah di mukanya kembali dengan sikap arogannya.
"Apa maksudmu?" Tanya pria itu.
Lucas berhenti dari kesibukannya dan mengangkat wajahnya kearah pria itu dengan wajah terkejut sebelum ia tertawa keras.
"Ahahahaha, that's why you're so stupid. I can make your whole country in chaos in my hands, you think I can't do the same with this little city?" Lanjut Lucas dengan sikap arogannya yang didukung pandangannya yang merendahkan dengan dagu terangkat.
Pria itu tertegun, ia menggertakkan giginya. Sedikit dia ingat, Lucas.. Worldwide Mafia. Tentu saja ia bisa, ada alasan kenapa selama ini The Villianz menutup mata pada tindakan Lucas. Ia terlalu sombong berpikir bisa mengalahkannya jika bukan karna otoriternya.
Tak tinggal diam ia mundur ke belakang bawahannya yang berkumpul karena sudah di kepung pasukan Varrel.
"Give me a way out, or I'll shoot her." Ujar pria tersebut dengan mengarahkan pistolnya pada Mimi yang masih ditahan oleh bawahannya.
TO BE CONTINUED..
Wkwk, sorry kelamaan update nya.. Authornya lagi uts.. harap pengertiannya..
Jangan lupa vote nya ya..
![](https://img.wattpad.com/cover/114802608-288-k141108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me, Boys.
RomanceMimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan s...