61 - I Can Never Stop

1.8K 89 13
                                    

Mimi menciumi Lucas dengan nafsu tak tertahan yang di balas Lucas tak kalah darinya. Mereka tak peduli kenyataan mereka masih di dalam mobil. Lucas menarik Mimi ke pangkuannya tanpa melepas pautan bibir mereka.

"Easy boy. Ini tidak akan menyenangkan untuk menjadi tempat reuni, kan?" Ujar Mimi setelah menyadari mereka telah sampai di Hotel tempatnya menginap sementara.

Lucas sedikit mengerang saat Mimi bergerak diatas kejantanannya saat akan keluar mobil dan Mimi sengaja untuk melakukannya dengan jelas. Mereka keluar setelah merapikan diri sebentar.

"Seriously? Bagaimana bisa aku tidak bisa menemukanmu saat kau bahkan tinggal di property ku?" Ujar Lucas melihat Hotel di depannya yang merupakan salah satu propertynya. Mimi terkekeh melihat wajah Lucas yang menggemaskan dimatanya.

"Karena pada kenyataan kau sendiri tidak mencoba mencariku, kan? Terima kasih sudah menuruti permintaanku." Jawab Mimi sambil mengecup pipi Lucas dan menariknya masuk.

"Jadi kau mau mandi dulu atau bagaimana?" Tanya Mimi sambil melepas jas dan jam tangannya.

Lucas tak menghabiskan waktu langsung mengangkat tubuh Mimi menuju kamar mandi. "Bagaimana dengan mandi bersama saja? Aku tak bisa menyia-nyiakan waktu untuk mandi saat kau di depanku." Jawab Lucas sambil mulai melepaskan pakaiannya di kamar mandi.

Mimi tersenyum miring membantu Lucas melepas pakaiannya dan Lucas melakukan hal yang sama padanya. Lucas mulai mengisi Jacuzzi, sambil bibirnya menelusuri kulit halus Mimi secara perlahan.

"Nngh.. Aaahh" Desah Mimi saat Lucas menghisap kuat kulit di sekitar lehernya.

"Shit, bahkan suaramu sudah bisa membuatku seperti ini." Keluh Lucas menunjuk kejantanannya yang sudah berdiri sempurna. Mimi terkekeh melihatnya, ia menarik Lucas agar duduk di tepian Jacuzzi.

"Biar aku yang menanganinya." Tukas Mimi sambil berlutut di depan Lucas.

Mimi mulai menciumi puncak kejantanan Lucas, dimainkannya lidahnya disana cukup lama membuat Lucas mendesah tertahan. Mimi tersenyum miring melihat Lucas dalam kendalinya. Ia mulai memasukkannya kedalam mulutnya.

Lucas memegangi kepala Mimi, ia sulit menahan kenikmatan yang didapatnya. Bukan hanya secara fisik tapi bahkan emosinya terpenuhi sejak Mimi kembali.

"Apa yang kau pelajari selama hampir setahun ini? Sampai bisa melakukan hal seperti ini?" Tanya Lucas menarik Mimi agar kembali berdiri. Mimi mengulum bibirnya tak ingin menjawab Lucas.

Lucas membalas pelayanan Mimi dengan mulai memainkan dua bongkahan lembut di depannya. Ia menghisap mereka bergantian sambil terus menggoda bagian selatan Mimi dengan sesekali menyenggol kejantanannya disana.

"Fuck Lucas. Berhenti menggodaku disana. Itu menyiksaku kau tahu." Racau Mimi yang tak tahan karena Lucas yang hanya memainkan kejantanannya di depan Mimi.

Lucas menyeringai melihat ekspresi Mimi yang sudah sangat sensual, ia mangajak Mimi memasuki Jacuzzi dengan menaruh tangan Mimi di pinggirannya membuat posisinya menungging kearah Lucas.

"Aku tidak tahu bagaimana, tapi kau yang sekarang sepertinya sudah lebih memiliki proporsi yang makin menakjubkan." Ujar Lucas yang meneguk ludah melihat Mimi dalam posisi seperti ini.

Dulu ia tak pernah berpikir apa-apa melihat tubuh Mimi, tapi kini ia merasa Mimi sudah melewati masa pubertasnya dan yang dihadapannya adalah wanita yang setiap saat mampu membuatnya terpuaskan.

Mendengar itu Mimi berbalik menghadap Lucas sambil mengibaskan rambutnya ke kiri, hal itu cukup untuk makin membuat Lucas mengencangkan kejantanannya.

"Jadi? Apa yang kau tunggu?" Tanya Mimi dengan penuh tantangan.

Lucas mendengus mendengarnya, "Heh, Jangan salahkan aku jika aku tak bisa menahan diri."

Lucas menyatukan tubuhnya dengan Mimi dalam satu hentakan berkat provokasi Mimi. Dan berkat itu Mimi menjerit tak kuasa karena Lucas bahkan tak menyiapkan dirinya.

"What the fuck!! Apa kau gila melakukannya seperti itu?" Kesal Mimi pada Lucas yang hanya dibalas senyuman miring dari Lucas.

Lucas tak berhenti, ia tak menunggu Mimi untuk membiasakan diri, setelah Mimi berkata seperti itu ia langsung menggerakkan kejantanannya. Alhasil membuat Mimi tersentak kaget dan membuat bagian selatannya makin meremas milik Lucas.

"Shit, Lucas. stop, aakhh, wait.. Luc, Aakkhh. Mmmphh" Mimi mendesah karena Lucas yang tak memberinya ruang untuk bernafas.

"Tight as always, babe." Gumam Lucas tak memperdulikan Mimi yang memintanya berhenti barang sebentar. Lucas dan Mimi akhirnya mencapai puncak bersamaan.

"Jangan pikir kalau ini sudah selesai." Bisik Lucas pada Mimi.

Lucas mendudukan Mimi tepat diatasnya di dalam Jacuzzi yang sudah terisi air. Membuat bulu Mimi meremang seketika.

"Luc, airnya masuk bodoh." Desah Mimi. Merasakan Lucas yang makin dalam di bawahnya dan air hangat yang ikut masuk bersama itu.

Lucas tersenyum melihat Mimi yang membiarkannya melakukan apapun pada tubuhnya. Ia menciumi pungung Mimi sambil meremas bongkahan dada di depannya. Sesekali dihisapnya kulit Mimi dalam membuatnya mendesah dengan seksinya.

Suara air bergemiricik dan desahan-desahan saling bergantian mengisi ruangan itu, hingga Mimi sendiri terkulai lemas bersandar pada Lucas.

"Kau tak pernah bisa membuatku berhenti memujamu jika kau terus memuaskanku seperti ini." Ujar Lucas sambil mengecup bibir Mimi.

Lucas mulai membersihkan tubuhnya dan tubuh Mimi sambil sesekali menggodanya. "Istirahatlah sebentar karena setelah ini kita lanjutkan di tempat tidur." Ujar Lucas yang membuat Mimi membelalakkan matanya.

TO BE CONTINUED..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Play With Me, Boys.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang