36 - Interesting

4.3K 211 5
                                    

"Ada apa dengan pasangan ini? Kalian terlalu meremehkanku." Tukas Varrel melihat kemiripan dari sifat Lucas dan Mimi.

"Kalau begitu, ayo ke ruang gym." Sela Alicia sebelum Mimi ingin membalas kata-kata Varrel.

Kini Varrel dan Mimi sudah diatas ring. Masing-masing menggunakan sarung tangan setengah.

Ketika Varrel sudah memasang kuda-kudanya. Mata Mimi menajam.

"You ready?" Ucap Mimi.

***

"Aku tidak akan segan padamu, Mi." Ucap Varrel.

"Heh, katakan itu setelah kau berhasil menjatuhkanku." Ucap Mimi dengan senyum miring. Ia menggerakkan jarinya, mengisyaratkan Varrel untuk maju.

Varrel akhirnya mulai menyerang dan Mimi disisi lain dengan mudah menghindarinya. Kecepatan dan kekuatan setiap serangan Varrel memang terlihat lebih kuat daripada petarung biasa, tapi di mata Mimi itu semua sudah bukan hal sulit untuk diatasinya. Jika ia mau, ia bisa saja menjatuhkan Varrel kapanpun. Namun  berniat menikmatinya.

Akhirnya Varrel berhenti menyerang, setiap serangannya dapat dihindari Mimi dan saat itu juga ia selalu mendapat serangan balasan dari Mimi. Varrel sudah kelihatan berkeringat sedangkan Mimi terlihat masih santai di depannya.

Lucas dan Alicia yang memperhatikan dari luar ring pun terlihat sudah menduga hasil seperti ini.

"Kau bahkan tak bisa menyentuhnya, bagaimana kau akan melindungi akan Alice?" Ucap Lucas tajam.

Varrel melihat wajah Alicia yang mencemaskannya. "Cih."

"Jangan menghinanya Lucas. Bagaimana jika kau mencobanya juga. Kali ini dengan aturan." Ucap Mimi bersuara. Melawan Varrel memang menyenangkan tapi Lucas lebih menantang baginya.

"Pertandinganku denganmu hanya akan terjadi diatas ranjang, babe." Jawab Lucas yang berhasil membuat Mimi bergidik.

"Kemarilah Varrel. Kemampuanmu sudah cukup baik. Pemahamanmu tentang situasi cukup bagus, keterampilan dan pengamatanmu juga kuat. Tapi kau kekurangan pengalaman bertarung yang membuatmu memiliki pola serangan yang sedikit dan mudah di tebak." Jelas MiMi.

Varrel menatap Mimi kagum, setiap kata-katanya terdengar sangat professional. Inilah sisi Mimi yang baru diketahui.

Mimi berjalan kearah Alicia.

"Naik kesini, Alice." Kata Mimi yang langsung dituruti Alice.

"Aku percaya kau memiliki lebih banyak pengalaman dalam bertarung mengingat latar belakangmu. Dari pandanganmu, apa kau bisa mengalahkanku?" Ujar Mimi.

"Aku.. tidak begitu yakin." Jawab Alice ragu.

"Dan Varrel? Apa kau bisa mengalahkannya?" Tanya Mimi lagi.

Alice tidak menjawab, ia hanya terdiam. Mimi mengangguk tahu jawabannya.

"Kau tahu kau bisa mengalahkannya. Itulah perbedaan dari adanya pengalaman." Jelas Mimi.

Varrel masih menatap Mimi datar.

"Jadi sekarang, bagaimana jika kubuatkan sedikit tantangan? Kalau kalian berdua bisa menjatuhkanku 2 minggu lagi, Lucas akan memberi izin untuk kalian." Lanjut Mimi.

"Hey, ini taruhanmu. Jangan melibatkanku sebagai hadiahnya." Bantag Lucas.

"Kalau begitu, seharusnya kau tidak melibatkanku dari awal dengab urusanmu." Tukas Mimi dengan nada seram yang membuat Lucas membuang muka pura-pura tidak tahu.

"Apa kau yakin berdua? Ini jelas sangat memberi kami keuntungan." Suara Alice menarij perhatian Mimi kembali.

"Yah, kau benar. Jumlah memang penting dalam sebuah pertarungan dan sangat memberi keuntungan tapi efiaiensinya tergantung kerja sama kalian, right?" Jawab Mimi.

"Apa untungnya bagimu ini semua?" Tanya Varrel kini.

"Ini hanya untuk kesenangan pribadi. Dan lagi bukankah ini saling. menguntungkan. So.. good luck then." Ucap Mimi sebelum turun dari ring.

Mimi mulai membuka sarung tangannya.

"Kau terlihat sangat menikmatinya." Ucap Lucas menghampiri Mimi.

"Tentu saja, bukankah ini tujuanmu?" Jawab Mimi.

"Ahaha, kau memang menarik, Velvet." Ujar Lucas sambil merangkul Mimi keluar gym meninggalkan dua orang yang masih saling menatap.

TO BE CONTINUED..

Jangan lupa vote dan comment ya guys..

Play With Me, Boys.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang