"But let's see who's the one will get me pleasure." tantang Mimi kepada mereka berdua.
"You will regret this."
"Don't regret it later."
Ucap mereka bersamaan.Mimi pun tersenyum miring.
***
Sesaat kemudian, sebuah mobil mendekat yang ternyata adalah supir di rumah Mimi.
Mimi segera memasuki mobil, sebelum pergi ia menurunkan jendelanya.
"Let's make it interesting boys. Don't make me disappointed." Ucap Mimi dengan nada sensual. Kemudian meninggalkan kedua pria itu.
***
Keesokan harinya, Mimi terbangun oleh suara ponselnya. Ia menggeram, orang gila mana yang menelfon pagi buta begini, pikirnya.
Ia mengangkat telfon tersebut, tanpa membuka matanya.
"Mimi, apa yang kau lakukan disana? Baru satu hari dan kau sudah membuat masalah?" Terdengar suara pamannya dari telfon tersebut.
Mimi langsung terbangun, ia khawatir apakah pamannya sudah tahu jika ia berhubungan dengan para kriminal di sekitarnya.
'Shit, ini pasti ulah para penjaga itu.' Batin Mimi.
"Ini tidak seperti yang kau kira, paman. Aku hanya tidak sengaja.. " ucapan Mimi terhenti.
"Tidak sengaja?? Lalu bagaimana bisa seorang guru datang ke rumahmu di hari pertama kau sekolah?" Potong pamannya.
'Hah? Guru? Maksudnya Lucas apa ya? Tapi kenapa mereka melaporkannya sebagai guru? Bukannya mereka melaporkannya sebagai penyusup, kata Lucas dia membuat tidur mereka. Tidak mungkin mereka masih mengakuinya guru.' Pikir Mimi.
"Hm, itu karena aku ketinggalan materi karena masuk di pertengahan semester jadi mereka memberikan pelajaran tambahan." Ucap Mimi cepat.
"Ah, benarkah? Betapa perhatiannya mereka. Sepertinya uangku tidak habis percuma." Ucap paman.
Jadi benar, paman melakukan sesuatu pada rektor itu -_-, pikir Mimi.
"Yasudah kalau begitu paman. Aku ingin bersiap berangkat." Ucap Mimi cepat, ia masih penasaran pada tingkah penjaganya yang tidak wajar.
Setelah sedikit basa-basi, pamannya memutuskan sambungan telfonnya.
Mimi berniat menanyakan pada Lucas apa yang terjadi lada penjaganya. Tapi ia tak tahu bagaimana harus menghubunginya.
Akhirnya Mimi memutuskan memastikan keadaan dengan bertanya kepada penjaganya.
"Hey, kalian melaporkan guruku datang kemarin? Benarkah?" Tanya Mimi. Matanya tak lepas dari mata penjaga tersebut memastikan mereka berkata jujur.
"Ah, ya bukankah pria kemarin guru anda? Kalian terlihat lama di dalam kamar dan terlalu hening." Ucap penjaga tersebut. Mimi tidak melihat pembesaran pupil, artinya ia tidak berbohong.
"Hm, ya sudahlah." Ucap Mimi pergi sambil mengerutkan dahi, apa yang sebenarnya terjadi kemarin.
Ia berpikir lama di tempat tidurnya, kemudian melihat sudah jam 6.40 yang artinya dua puluh menit lagi ia sudah harus berada di sekolah.
'Shit.' Rutuk Mimi pada dirinya sendiri. Ia bergegas ke kamar mandi.
Karena Varrel dan teman-temannya adalah orang-orang kalangan atas, Mimi pun ingin menyesuaikan.
![](https://img.wattpad.com/cover/114802608-288-k141108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me, Boys.
Roman d'amourMimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan s...