"Untuk saat ini, jika dia bertingkah di depanku jangan salahkan aku melubangi kepalanya." Ujar Lucas tajam.
"Hehe, oke oke. Dia tidak akan seperti itu." Balas Alicia cepat.
"Ah, aku hampir lupa. Ada seseorang mengirimku email beberapa waktu lalu. Dia bilang "Watch behind you, Sigrath." Dengan email tanpa nama." Lanjut Alicia.
"Biarkan saja. Itu sudah biasa, bukan hal baru lagi." Jawab Lucas, karena memang bagi mereka orang yang mengincar mereka sudah tak terhitung lagi.
***
Lucas dan Alicia sampai duluan daripada Varrel dan Mimi. Sesampainya mereka, Mimi langsung meninggalkan Varrel untuk menghampiri Lucas.
Ketika Lucas menyambut Mimi dengan tangan terbuka untuk memeluknya, Mimi berjalan cepat kearahnya dan menendang tulang kering Lucas.
"Bagaimana bisa kau meninggalkanku begitu?" Ujar Mimi tak memperdulikan Lucas yang meringis memegangi kakinya.
"Maaf maaf, aku terlalu emosi tadi." Jawab Lucas yang sudah berdiri kembali.
Sedangkan Varrel dan Alicia terkekeh melihat mereka berdua.
Melihat Varrel, Mimi teringat sesuatu. Ia langsung menarik tangan Lucas menjauhi Varrel dan Alicia.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengab kalian?" Tanya Mimi langsung.
"Tidak ada. Hanya masa lalu. Dan lagi sekarang aku sudah baik-baik saja. Maaf tadi aku meninggalkanmu." Ujar Lucas sambil mencium singkat bibir Mimi.
Mimi langsung merona karena tindakan Lucas yang tiba-tiba. Ia langsung memukup lengan Lucas.
"That's unfair. Kau mengalihkan pembicaraan." Ujar Mimi.
Lucas terkekeh melihat Mimi kembali menjadi gadis polos seperti ini.
"Apa kau mau lagi?" Ujar Lucas menggoda Mimi dengan mendekatkan wajahnya.
Mimi memundurkan mukanya sehingga ia dalam posisi membungkuk ke belakang. Mukanya memerah. padahal ia sudah melakukan lebih dari ini, kenapa dia masih membuat jantungku lomba lari? Batin Mimi.
Melihat Mimi yang seperti itu, Lucas pun tersenyum jahil dan memajukan kembali tubuhnya membuat Mimi perlu sangat menjaga keseimbangannya.
Akhirnya Lucas pun menarik Mimi berdiri kembali dan mencium erat bibir Mimi. Mimi membalas ciuman Lucas tapi tangannya mendorong tubuh Lucas.
"Kau harus belajar lebih jujur padaku Mimi." Ucap Lucas menahan tangan Mimi di sela-sela ciumannya.
Mendengar itu Mimi langsung mengalungkan tangannya di leher Lucas dan makin memperdalam ciumannya.
Lucas tersenyum dalam ciumannya. Ketika ia mulai meraba tubuh Mimi terdengar suara deheman seseorang dari belakang.
Mereka menghentikan aktifitasnya segera dan melihat kearah sumber suara itu.
"Apa kalian lupa sedang di rumah orang?" Ucap Varrel yang di dampingi Alicia. Alicia sendiri menahan tawanya di samping Varrel.
Muka Mimi memerah malu, ia menarik lengan Lucas untuk berdiri di depannya agar menghalangi pandangan mereka. Lucas tersenyum melihat Mimi yang begitu imut menurutnya.
"Ini masih rumah keluargaku, kau ingat?" Jawab Lucas.
"Dia calon keluarga, kakak." Tukas Alicia, mengingatkan kakaknya.
"Belum tentu, mana tahu tiba-tiba tanganku terpleset menarik pelatuk ke arahnya." Balas Lucas cepat.
"Aku tidak seperti dulu lagi, orang tua." Bela Varrel.
"Oh ya, kalau kau bisa mengalahkan Mimi kuakui kau bisa menjaga adikku." Jawab Lucas.
"Kenapa aku?" Kini Mimi bersuara muncul dari belakang Lucas.
"Karena kalau aku sendiri yang turun tangan, bisa-bisa dia tidak selamat." Ujar Lucas dengan tersenyum remeh.
"Kau sudah tahu siapa Mimi bukan?" Lanjut Lucas.
"Ya, cukup tahu." Jawab Varrel.
"Darimana kau tahu?" Mimi yang bertanya.
"Aku sudah penasaran sejak 'orang tua' itu menyelamatkanmu." Jawab Varrel.
"Hey, libatkan aku dalam pembicaraan kalian." Alicia merasa jadi yang terluar.
"Ahaha, tenang, Alice. Kau tidak terasingkan, hanya saja ini pembicaraan orang dewasa." Jawab Varrel lembut pada Alicia.
"Baiklah, kau berani?" Ucap Lucas kembali pada topik.
"Oke." Jawab Varrel tegas.
"Aku bukan orang biasa Varrel. Berhati-hatilah. Dan ini sudah lama sejak aku menghajar seseorang. Akan sedikit sulit untuk mengendalikan tanganku sepertinya." Ujar Mimi meremehkan Varrel.
"Ada apa dengan pasangan ini? Kalian terlalu meremehkanku." Tukas Varrel melihat kemiripan dari sifat Lucas dan Mimi.
"Kalau begitu, ayo ke ruang gym." Sela Alicia sebelum Mimi ingin membalas kata-kata Varrel.
Kini Varrel dan Mimi sudah diatas ring. Masing-masing menggunakan sarung tangan setengah.
Ketika Varrel sudah memasang kuda-kudanya. Mata Mimi menajam.
"You ready?" Ucap Mimi.
TO BE CONTINUED..
Jangan Lupa Vote dan komment nya ya guys..
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me, Boys.
RomanceMimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan s...