"Tidurlah. Aku akan selalu disini." Balas Lucas sambil mendekap Mimi lebih dekat dan mencium puncak kepala Mimi.
Mimi tersenyum senang diperlakukan seperti itu oleh Lucas. Ia pun terlelap dalam hitungan detik. Lucas tetap memperhatikan wajah Mimi yang terlelap di dekapannya. Terasa begitu lama sejak ia tidur disisi Mimi.
Kemudian suara pintu kembali terdengar dan Varrel muncul dari balik pintu. Matanya sendu.
"Kau tidak menceritakan semuanya." Ujar Varrel.
"Untuk sekarang, hanya itu yang perlu ia tahu." Balas Lucas sambil merapikan rambut Mimi.
***
Lucas masih menatap Mimi hingga ia kembali terbangun. Sekian banyak yang ia pikirkan tak mampu membuatnya terlelap.
Mimi terbangun tepat 12 jam setelah ia tertidur. Selama itu, beberapa kali Varrel bolak-balik ke kamarnya untuj sekedar mondar-mandir gelisah.
Lucas mencium puncak kepala Mimi lagi setelah ia bangun, Mimi sendiri merasa terlalu lemas efek antibiotik sebelumnya.
"Kau lapar? Mau makan?" Tanya Lucas setelah Mimi benar-benar mengerjapkan matanya, Mimi mengangguk sebagai jawaban.
Lucas segera turun dari tempat tidur Mimi dan memesan makanan.
Mata Mimi terlihat berbinar seketika makanannya datang. Lucas tersenyum melihat itu, ini Mimi yang kekanakan kembali. Ia sengaja memesan makanan yang cukup mewah namun sesuai dengan kebutuhan nutrisi Mimi.
"Apa segitu senangnya?" Tanya Lucas, setelah pelayannya pergi, ia ikut tersenyum melihat Mimi
Mimi mengangguk cepat seperti anak-anak. Dan Lucas tak bisa menahannya lagi, tawanya lepas "Pfffttt."
Mimi mendelik kearah Lucas dan berhasil membuat wajah Lucas kembali datar.
"What? Apa salah aku senang?" Tanya Mimi.
"Bukan itu, kau terlalu imut di mataku. Aku bahkan tak percaya kau seorang agent dengan tingkah seperti itu." Lucas menjawabnya dengan terselip tawa pada ucapannya.
"Hey, ini manusiawi. Apa kau tahu? Mereka tidak memberi ku makan selama itu. Iiisss, kalau mengingatnya sepertinya aku masih ingin membunuh mereka." Jelas Mimi dengan bersiap untuk makan.
"What? Mereka tidak memberimu makan?" Tukas Lucas.
"En, bahkan air pun tidak." Ujar Mimi terus dengan menyuap makanannya.
"Arrghh, seharusnya aku menyiksa mereka sebelum membunuhnya." Gumam Lucas yang ditanggapi acungan jempol oleh Mimi.
Emosi Lucas seketika lenyap melihat bagaimana Mimi mencoba menggapai makanan yang terlalu jauh darinya.
Lucas membantunya menggapai makanannya sambil menggelengkan kepalanya. Bagaimana dia jadi agent dengan tingkah anak umur 5 tahun ini? Batin Lucas.
Tiba-tiba Mimi mengerang pelan, membuat Lucas langsung sadar dari lamunannya.
"Kenapa? Ada yang sakit?" Ujar Lucas cemas, ia langsung memeriksa tubuh Mimi cepat.
"Entahlah, luka di tubuhku terlalu banyak. Sulit mengatakan jika ada yabg sakit." Jawab Mimi.
"But... I don't know why, but I feel like something is missing." Ujar Mimi, yang melihat sekitarnya, entah kenapa ia merasa ada hal penting yang hilang.
"What do you mean? What are you talking about?" Balas Lucas seolah tak tahu, meskipun wajahnya sendiri tiba-tiba menjadi kaku.
"Aku tidak tahu, hanya saja .. ada sesuatu yang menggangguku. Aku tidak tahu apa, tapi merasa kehilangan. Ahh, apa yang kupikirkan" Jawab Mimi, ia kembali ke posisinya untuk melanjutkan makanannya.
Lucas di sampingnya tidak mau membalas perkataan Mimi.
***
Seharian mereka hanya diam di kamar, berbicara hal tidak penting, kadang di selingi gangguan seperti Varrel, perawat atau Dokter.
Malam itu, setelah perawat memberikan antibiotik. Mimi terdiam dalam pelukan Lucas.
Lucas dengan lembut menepuk-nepuk punggung Mimi. Tiba-tiba Mimi bangun dari posisinya.
Lucas menautkan alisnya seakan bertanya, ada apa?
Mimi menatap Lucas dalam, ia menarik nafas dalam-dalam.
"Aku mendengar pembicaraanmu dengan Varrel sebelumnya." Ujar Mimi, ia berbicara sangat pelan seakan-akan menunggu reaksi Lucas.
Lucas yang masih dalam posisi tidur pun menghela nafas, ia menatap Mimi dalam sebelum ikut duduk di hadapan Mimi.
"Selama kau tidak sadarkan diri..." Lucas ragu-ragu untuk mengatakannya.
Teeet...Teeeet.. Code blue, Code blue..
Braak..
Varrel tiba-tiba menggebrak pintu kamar Lucas dengan raut wajah yang langsung membuatnya turun dari tempat tidurnya.
To be Continued..
Jangan Lupa Baca Cerita baru ku ya guys..
![](https://img.wattpad.com/cover/114802608-288-k141108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Me, Boys.
RomantizmMimi tak percaya ia akan berada dalam situasi seperti ini. Sulit dipercaya memang, ia sebagai agent rahasia tak bisa melakukan apa-apa ketika berhadapan dengan dua pria ini. Dua pria berbahaya sedang berada di depannya saling menatap tajam seakan s...