05ㅡHug

20.4K 3.5K 207
                                    

Entah sudah berapa lama aku menunggu di sini.

Saat ini aku tengah berada di UKS sendirian, dan entah sudah berapa kali aku mondar-mandir di ruangan ini usai mendapat pesan untuk menunggunya di sini ketika pulang sekolah tiba.

Benar, aku tengah menunggu Taehyung.

Aku menyuruh Hara pulang duluan karena ada sesuatu yang harus kubereskan terlebih dahulu. Aku khawatir tentang hal ini, tapi aku merasa terbebani bila aku tidak mengikuti perintah Taehyung.

Aku punya hutang budi padanya karena ia telah menolong Hara yang tengah mendapatkan pelecehan. Walaupun aku tidak tahu pasti mengapa ia tahu situasi di kelasku tersebut.

Apa ia selalu memperhatikanku?

Kugelengkan kepalaku kuat sembari memejamkan mataku. Jangan terlalu Geer Hyesun, ia tidak mempunyai waktu untuk melakukan hal tidak berguna seperti itu, bodoh.

"Apa ada yang salah?"

Aku membuka mataku seketika dan mendapati Taehyung di depanku, tepat di depan wajahku.
Sontak kuambil beberapa langkah mundur, mencari posisi teraman.

Ia terkekeh ketika melihat reaksiku yang mungkin terlihat berlebihan.

"Ada perlu apa memanggilku?" Aku berdehem, mencoba untuk tegas. Tapi ia malah melangkah maju perlahan mendekatiku.

"Kau tahu, bukan? bahwa apa yang kulakukan tadi tidak gratis?" tanyanya pelan.

Pelan namun menusuk, itu kata yang tepat.

"Lalu?" Usai bertanya, aku menelan salivaku berat sembari terus melangkah mundur.

Aku merasakan punggungku membentur dinding, dan membuat langkahku terhenti. Ia mendekatiku dan terus mendekat hingga akhirnya kami tidak ada jarak sama sekali.

Tubuh kami saling bersentuhan satu sama lain, dan jujur saja ini membuatku gugup. Terlebih kala aku merasakan tangannya membelai wajahku secara perlahan.

"Kau tahu, kan, harus bagaimana?" Suaranya terdengar serak. Ia mendekatkan wajahnya, membuat aku memejamkan mataku erat.

Kurasakan sebuah kecupan ringan mendarat di pipi kananku, lalu ia terkekeh. Aku membuka mataku, kudapati ia tengah menatapku dari atas ke bawah.

Aku merasa muak dengan perlakuannya.

Lantas saat aku memutuskan untuk pergi meninggalkannya, Ia menahan tubuhku. Tasku terjatuh begitu saja, dan semuanya terjadi begitu cepat. Ia merebahkan tubuhku tepat di atas salah satu ranjang. Aku memberontak, namun percuma karena ia lebih kuat dariku.

Aku hampir berteriak ketika ia tiba-tiba duduk di tepi ranjang. Ia melepas kacamataku, menaruhnya di atas meja di samping ranjang.

Bisa kurasakan jemarinya yang mengusap wajahku, lalu turun. Ia menyusuri lekuk wajahku dengan jemarinya, lalu kemudian mata kami kembali bertemu. Aku terkesiap saat ia tiba-tiba meletakkan kepalanya tepat di atas dada kiriku. Ia mendengarkan detak jantungku yang terpacu begitu cepat akibat perbuatannya.

"Tolong hentikan." Aku berdesis dan bisa kulihat ia tengah menyunggingkan senyum kemenangannya, mencoba untuk mengintimidasiku lagi.

Aku benci hal ini, namun aku lebih benci ketika tubuhku tidak menunjukkan reaksi penolakan pada Taehyung yang menyentuhku.

Ia kemudian berdiri dan berlalu, kupikir ia akan melepaskanku untuk kali ini. Tapi aku salah.

Taehyung beranjak untuk mengunci pintu UKS dan kembali ke ranjang di mana aku masih terbaring layaknya boneka manekin. Ia kemudian ikut naik ke atas ranjang, memposisikan tubuhnya berada di sampingku.

Fall Apart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang