Wangi khas obat-obatan langsung menyeruak ke indera penciumanku. Jauh dari dugaan awalku, kupikir apotek milik Yoongi itu sama dengan apotek lainnya, ternyata tidak.
Apotek miliknya jauh lebih besar dibandingkan apotek biasa, terlebih di sini sangat luas, rapi dan nyaman.
"Aku akan panggil Ibuku." Yoongi masuk ke dalam salah satu ruangan dan meninggalkanku yang tengah duduk di bangku panjang, saat ini kondisi apotek tengah sepi. Pantas saja Ibunya memilih untuk beristirahat sejenak barangkali.
Aku mendengar suara bising yang berasal dari ruangan, sepertinya mereka berdua tengah bercekcok mulut.
"Ibu, dengarkan aku! Ia temanku."
Oh, ini suara Yoongi.
Aku bisa mengira Yoongi dimarahi karena membawa orang asing untuk menginap di rumahnya, dan aku bisa mendengar suara derap langkah kaki mereka yang keluar ruangan dengan yang satu tergesa-gesa, sepertinya Yoongi mencoba untuk menghentikan Ibunya, atau mungkin sebaliknya.
Pintu tiba-tiba terbuka, sontak aku langsung berdiri dengan gugup.
"Teman katamu? Teman yang seperti apa hingga kau bawa pulang keㅡrumah." Ia mengecilkan suaranya ketika melihatku. Wanita paruh baya yang tampak awet muda ini Ibunya Yoongi, ia tampak terkejut ketika melihatku.
Suasananya benar-benar canggung, aku bersumpah bahwa aku sempat berniat meninggalkan mereka berdua karena tidak tahu harus berbuat apa.
Ibu Yoongi sempat melihatku dari atas ke bawah seolah tengah menilai apakah aku layak untuk berteman dengan anaknya atau tidak, dan kemudian ia berdehem.
"Oh, jadi kau temannya Yoongi?" Senyuman di wajahnya membuat aku lupa tatapan tajamnya beberapa saat yang lalu, sepertinya ia menerimaku.
"Oh, iya. Namaku Hyesun." Aku merunduk memberi salam dan kemudian dikejutkan dengan rangkulan hangat dari Ibunya Yoongi yang entah sejak kapan berada di sampingku.
"Mari masuk, kau sudah makan?" tanyanya hangat.
Aku mengatakan bahwa aku sudah makan, sebenarnya karena aku tidak ingin berakhir canggung di depan meja makan dengan keluarga Yoongi, terlebih ini masih sore untuk makan malam.
"Hyesun?"
Aku menoleh, kembali mendapati wanita di sampingku yang tersenyum penuh makna, namun sungguh aku tidak mengerti apa makna yang terkandung dalam senyumannya tersebut.
"Ibu, hentikan!" Yoongi menyusul dan menarik tanganku untuk menjauh dari Ibunya.
Apa yang sebenarnya mereka lakukan?
"Yoongi, jaga sikapmu di depan Hyesun."
Yoongi merotasikan bola matanya malas ketika mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Ibunya tersebut. Aneh, baru kali ini aku melihat seorang Min Yoongi berani membantahㅡterlebih orang tersebut adalah Ibunya sendiri.
"Begini, kau boleh menginap di sini semaumu, Hyesun-sshi." Kalimat dari Ibu Yoongi membuatku terkejut bukan main, bagaimana bisa ia mau menerimaku yang bukan siapa-siapa ini untuk menginap di rumahnya?
Aku membenarkan kacamataku. "Benarkah? Aku sangat berterima kasih."
Aku meraih tangannya, memasang ekspresi berterima kasihku, sedangkan Yoongi masih berdiam diri di sampingku.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan bukan, sudah seharusnya aku melakukan ini. Kenapa kau telat sekali datang? Aku bahkan tidak tahu bahwa Yoongi memiliki kekasih pintar sepertimu."
![](https://img.wattpad.com/cover/127792436-288-k959720.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart
Fanfiction| TELAH DITERBITKAN | Keinginan Hyesun untuk hidup normal di sekolah harus ia telan bulat-bulat saat ketiga pemuda dengan masalah mereka masing-masing mulai masuk ke dalam kehidupannya dan mengacaukan alur hidupnya. Ia benar-benar terjebak bersama...