61ㅡBe Aware

8.8K 1.7K 220
                                        

23 Maret 2015

Pikiran gadis itu melayang jauh, ia mulai memikirkan banyak hal buruk saat ini. Semua bayangan buruk itu melintas begitu saja hanya karena kekasihnya tidak masuk sekolah hari ini.

Kekasihnya tidak masuk sekolah hari ini.

Tidak ada yang aneh dari sepenggal kalimat di atas. Namun bagi Oh Minhee, jika seorang Kim Taehyung tak masuk sekolah tanpa memberi tahunya terlebih dahulu, itu adalah hal yang sangat-sangat janggal baginya.

Taehyung tidak masuk hari ini, semuanya terasa begitu sepi. Biasanya, pemuda berambut cokelat itu akan datang ke kelasnya saat istirahat tiba untuk mengajaknya ke perpustakaan dan menghabiskan waktu di sana.

"Mungkin dia ada urusan, kau tampak menyedihkan. Aku tak bisa membayangkan hidupmu tanpa Taehyung," sahut teman sebangkunya tiba-tiba tatkala Minhee tengah menelungkupkan wajahnya di atas meja.

Minhee yang mendengar hal tersebut buru-buru  mengangkat kembali wajahnya dari meja dan memukul lengan temannya, ia kemudian kembali memikirkan perkataan temannya barusan.

Mungkin dia ada urusan.

Benar. Taehyung mungkin ada urusan keluarga yang tidak bisa ia beritahu begitu saja pada pacarnya. Tapi, Taehyung bahkan tak punya keluarga selain Ayahnya.

Fakta ini membuat Minhee makin cemas, ia akhirnya mengambil keputusan bahwa Taehyung sakit dan tak bisa mengabarinya.

Bel sekolah tiba-tiba berbunyi nyaring di tengah-tengah aktifitas Minhee yang tengah berpikir, sudah seharian ini ia menunggu bunyi bel pulang sekolah. Baginya, satu hari sekolah tanpa Taehyung bagai terjebak dalam sumut terpencil di tengah hutan.

Karena itulah, saat ini Minhee bergegas membereskannya dan buru-buru keluar kelas. Pikirannya hanya satu, yaitu; datang ke rumah Taehyung dan memeluk pemuda tersebut.

Di sepanjang koridor, ia beberapa kali merunduk untuk memberi salam pada orang-orang yang ia kenal ataupun yang memberinya salam duluan karena mengenal dirinya. Minhee tak peduli tatapan aneh beberapa orang kala ia menuruni anak tangga dengan buru-buru.

Taehyung, Taehyung, Taehyung.
Aku sungguh merindukanmu.

Itulah yang ada di pikiran Minhee dan terulang berkali-kali sembari berlari melewati gerbang sekolah. Hingga akhirnya, ia berhenti di sebuah halte bus yang jaraknya tak jauh dari sekolahnya.

"Jika ia tak ada di rumah, aku mungkin tahu ia berada di mana." Minhee bergumam pelan, membuka handphonenya dan melihat salah satu catatan di sana.

Sebuah alamat rumah yang ia minta pada Taehyung kala kencan mereka waktu itu. Alamat rumah Jimin, siswa yang diajar Taehyung.

---

"Tuan muda." Salah satu pembantu di rumah besar itu tampak mengetuk pelan salah satu pintu kamar yang terletak di lantai dua. Tak ada jawaban walaupun ia sudah mencoba mengetuk dan memanggil majikannya berkali-kali.

Ia tahu, dan semua orang tahu bahwa sebenarnya kamarnya tidak dikunci. Namun ia tidak punya keberanian untuk membuka pintu kamar dan kemudian mendapatkan kemungkinan untuk angkat kaki dari rumah tersebut.

Fall Apart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang