~PUBLISH ULANG FALL APART~
❤️ yuk, baca ulang fall apart ❤️---
Aku sepertinya selalu terjebak di ruangan ini. Saat ini aku tengah menatapi punggung Taehyung yang membelakangiku, ia sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Kenapa kau lama sekali?"
Aku hampir saja jantungan ketika ia tiba-tiba bersuara. Aku tidak berniat menjawab pertanyaan tidak pentingnya itu, dan dapat kulihat ia membalikkan badannya ke arahku.
"Kenapa tidak menjawabku?" Ia berjalan mendekat ke arahku secara perlahan. Aku menarik napas, mencoba untuk menahannya ketika wajahnya tepat berada di depanku. Kukedipkan mataku beberapa kali hingga akhirnya ia menarik wajahnya lagi dan tertawa.
"Menggodamu adalah kesukaanku," ucapnya sembari tertawa lepas memegangi perutnya. Aku membalikkan badanku, mencoba untuk menyembunyikan semburat merah di wajahku.
Hingga akhirnya aku mendengar tawanya berhenti, kurasakan sepasang tangan yang melingkar di kedua bahuku. Taehyung kemudian menjadikan bahuku sebagai topangan dagunya, lalu kemudian ia berbisik, "seperti ini bukan ia memperlakukanmu?"
Napasku tercekat, ia meniru apa yang dilakukan Yoongi padaku kemarin. Apa yang terjadi di pembuangan sampah di belakang sekolah kemarin seolah ia berada di sana. Aku bisa merasakan tubuhku sedikit bergetar, tapi Taehyung beralih menggenggam tanganku untuk menenangkanku.
"Aku ingin kau sudah berada di sini pulang sekolah nanti, tunggu aku di sini." Ia kembali berbisik.
Aku tidak tahu. Aku tidak tahu apa-apa tentang lelaki yang sekarang tengah memeluk tubuhku dari belakang. Ia hanya menunjukkan sisinya yang seperti ini padaku, oleh karena itu aku sangat bingung.
Sebenarnya dia ini siapa?
Ia tiba-tiba membalikkan tubuhku, memaksaku menatap wajahnya. Tepat ketika ia mendekatkan wajahnya pada milikku, seseorang mendobrak pintu UKS dengan kasar. Kalian pasti tidak akan menduga siapa yang datang ke UKS.
Park Jimin. Lelaki berandal itu masuk dengan keningnya yang mengernyit. "Ternyata rumornya benar." Ia berdesis seolah berbicara pada dirinya sendiri. Aku sedikit menjauh dari tubuh Taehyung, merasa sangat tidak nyaman, seolah aku sedang tertangkap basah. Tapi bukankah situasinya memang mendukung?
Jimin berlalu melewati kami berdua, seolah kami tidak ada. Ia berbaring di salah satu ranjang dan kemudian memejamkan matanya. "Teruskan saja, aku akan berpura-pura tidak melihat." Ia kembali berdesis.
Taehyung mengeratkan kedua tangannya, aku tidak pernah tahu apa yang tengah ia pikirkan saat ini. Aku meraih pergelangan tangan Taehyung, menggeleng pelan seolah aku tahu ia akan meninju si brengsekㅡmaksudku, Park Jimin. Dan akhirnya Taehyung memilih untuk keluar UKS tanpa mengatakan apapun.
"Dayang dayang, kau masih di sana?"
"Tutup mulutmu, sialan," umpatku kasar. Aku bahkan tidak menyangka bahwa aku seberani itu untuk mengumpat seorang Park Jimin. Ia tersenyum, dengan gerakan tiba-tiba ia menarik tanganku dengan kuat. Aku terhempas tepat di atas tubuhnya, kacamataku terjatuh di lantai. Ia menatap wajahku sekitar lima detik lalu kemudian tersenyum miring.
"Kau sangat menarik." Usai mengatakan hal tersebut, ia kembali melepasku dan memejamkan matanya lagi.
Aku menepuk-nepuk seragamku kasar seolah mereka baru saja terkena debu, aku bertanya-tanya seiring dengan tanganku yang menggapai kacamataku di lantai, kembali memakainya dan meninggalkan Jimin sendirian di UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart
Fanfiction| TELAH DITERBITKAN | Keinginan Hyesun untuk hidup normal di sekolah harus ia telan bulat-bulat saat ketiga pemuda dengan masalah mereka masing-masing mulai masuk ke dalam kehidupannya dan mengacaukan alur hidupnya. Ia benar-benar terjebak bersama...